Meski Masuk Kelas Hanya Sebulan Sekali, Nenek Sogirah yang Berusia 74 Tahun Akhirnya Diwisuda

Nenek Sogirah salah satu wisudawati yang berusia 74 tahun berhasil lulus setelah hanya datang kelas cuma sebulan sekali, tapi mengaku senang!

Editor: Asytari Fauziah
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Mbah Sogirah bersama puluhan lansia mengikuti prosesi Wisuda di Pendopo Padukuhan Karet, Desa Pleret, Bantul, setelah berhasil menyelesaikan pendidikan di sekolah lansia selama satu tahun, Selasa (24/7/2019) 

Namun, sang ibu meninggal pada tahun 2016 karena komplikasi dari pneumonia.

Dia mengatakan:

"Aku membuat foto besar, seukuran ibuku itu sehingga aku setidaknya bisa merasakan kehadiran ibuku pada hari kelulusan ini"

"Karena lulus dari perguruan tinggi ini adalah impianku bersama ibu."

Paulo sangat spesifik dengan permintaannya kepada perusahaan yang membuat guntingan styrofoam berfoto ibunya.

Ia menginstruksikan mereka untuk memastikan bahwa foto dan styrofoam ini berukuran 5 kaki dan 2 inci (sekitar 157 cm).

Hal ini dilakukan agar sesuai dengan tinggi sang ibu.

Dia membawa potongan foto itu ke upacara kelulusannya.

Dengan ini ia mampu membalas budi dan hutangnya kepada sang ibu

Lalu ia melanjutkan:

“(Ibuku) adalah orang tua tunggal [selama beberapa tahun]."

"Dia mengirim saya ke sekolah swasta."

"Dan kami sangat dekat."

Paulo dan foto ibunya yang berukuran besar saat acara wisuda universitasnya.
Paulo dan foto ibunya yang berukuran besar saat acara wisuda universitasnya. (@paudaexplorer)

 5 Fakta Kebakaran Gedung Kyoto Animation Jepang, Sengaja Dibakar, 33 Orang Tewas, Pelaku: Mati Kau!

 Identitas Korban Mahasiswa Asal Timor Leste Terungkap, Pembunuh Lebih dari Satu Orang!

 Bukan karena Game Online, Wawan Game Mulai Gangguan Jiwa Saat Orangtua Meninggal Berturut-turut

"Ibuku bahkan tidak meminta ayah tiriku untuk mengirimku ke perguruan tinggi yang lebih bagus."

"Semua uang itu datang dari dia dan bibiku yang cukup membantu. "

"Ketika saya membawanya (foto ibu) untuk acara wisuda, saya sangat senang karena saya benar-benar merasa bersama ibu."

Tentu saja ia benar-benar merasa kehilangan, bahkan tidak mudah karena ia kehilangan ibunya.

Banyak warganet yang berkomentar dan merasa bangga dengan Paulo karena berhasil mendapatkan gelarnya dan menghormati ibunya dengan cara ini. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar)

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved