6 Merek Sneakers Lokal Buruan Milenial, Tak Kalah dengan Produk Luar Negeri!
Merek sneakers lokal yang jadiburuan milenial, tak kalah dengan produk luar negeri!
Merek ini juga langsung terlontar saat penulis bertanya merek lokal sneaker yang banyak di cari. Di laman instragramnya, Nah Project punya 185.900 follower.
Ini merek sneakers lokal asal Bandung yang kini menjadi favorit orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo.
NAH Project mengawali bisnisnya dengan pakaian. Bertahap The NAH Team kemudian menjajal masuk pasar dengan membuat sneakers.
Kurang dari setahun berdiri, nama Nah Project sudah sangat populer, terutama saat sneakers buatannya dipakai oleh Presiden Jokowi dalam festival musik We THe Fest 2018.
Menjadi semakin menjadi saat Presiden Jokowi juga memamerkan koleksi Yoga FlexKnit v2.0 buatan NAH Project sebagai sneakers favoritnya. Para sneakerhead pun langsung memburu sneakers NAH Project.
Dibanderol dengan harga Rp 280.000 – Rp 415.000, Nah Project menjadi salah satu brand incaran penggemar sneaker alias sneakerhead.
Portee Goods
Emang zaman dulu sudah ada sneakers? Bisa jadi belum tapi Portee Good masuk ke pasar dengan gaya vintage, gaya artisan dengan kesan jadul. Tak dinyana, justru gaya ini malah jadi buruan penggemar sneakers yang suka gaya klasik. Model favorit Portee Good adalah Native Moc Sneakers Chestnut. Adapun rentang harga sepatu ini di kisaran Rp 490.000 sampai Rp 900.000
Oh iya, Portee Good dirikan oleh Gunantyo Suci. Ia bercita-cita, produk sepatu kulit lokal kelak tak kalah dengan merek-merek ternama seperi DR. Martens, Red Wings maupun Timbeland.
Thanksinsomnia
Dengan follower IG mencapai 500.000, Thanksinsonia kental dengan gaya grunge tahun 90an. Anake apparel awalnya menjadi andalan jualan Thanksinsomnia, mulai hoodie, jaket denim, tas ransel, topi dan kemeja. Belakangan Thanksinsomnia juga meluncurkan sneakers yang langsung menginjak pasar. Dengan harga Rp 300.000 an, sneakers bikinan Thanksinsomnia ini mampu menarik perhatian.
Kolaborasi Thanksinsomnia dengan merilis koleksi khusus bersama TKW, sub label busana asal Bangkok, Thailand, Takawa Wong melecut banyak perhatian. Berdiri tahun 2013, Thanksinsomnia didirikan oleh Mohan Hazian.
Dikutip dari Kompas, perjalanan Mohan hingga ke Insomnia tak mudah. Ia misalnya pernah menjadi sales rokok sampai pegawai di sebuah toko buku. Perkenalannya dengan dunia sablon kaos hingga tas menjadi awal ide pendirian Thanksinsomnia. Di sanalah ia belajar mendesain dan memproduksi serta menjalin relasi.