Viral Hari Ini, Dua Bocah Balita Ditelantarkan di Pinggir Jalan Medan, Terus Menangis Panggil 'Mama'

Viral hari ini, dua orang anak balita ditelantarkan di pinggir jalan Kota Medan, terus menangis panggil 'Mama'.

TribunMataram Kolase/ YouTube Info Dunia Hari Ini
Viral Bocah ditelantarkan di Medan 

TRIBUNMATARAM.COM - Viral hari ini, dua orang anak balita ditelantarkan di pinggir jalan Kota Medan, terus menangis panggil 'Mama'.

Sebuah video yang memperlihatkan dua anak di bawah lima tahun (balita) ditelantarkan di pinggir jalan di Medan menjadi viral.

Terlihat dalam video tersebut, dua orang anak itu tampak berdiri di tepi jalan dengan dua buah kantung plastik besar yang terlihat berisi pakaian di sisinya.

Seorang warga melaporkannya ke polisi dan kini keduanya dibawa ke panti asuhan.

Kedua anak tersebut direkam video oleh warga yang kemudian diunggah di YouTube.

Jadwal Sholat Hari Ini Kota Mataram Nusa Tenggara Barat / NTB dan Sekitarnya Rabu 31 Juli 2019

Dulu Tentang Roger Danuarta, Kini Ayah Cut Meyriska Pamer Kado Jam Tangan Mewah dari Calon Mantu

Viral Cerita Pilu Jodi, Bocah 7 Tahun Pakai Baju Kotor ke Sekolah, Guru Sukarela Mandikan Tiap Pagi

Reaksi Polos Bocah SD Viral ke Sekolah Pakai Baju Kotor Disuapi Makan Ayam, Guru: Sedih Lihatnya

Cinta Terlarang Perkawinan Sedarah di Luwu Berawal dari Curhatan Rumah Tangga Adik & Pelukan Kakak

Sebuah akun YouTube bernama "Si kosong kejadian" mengunggah video tersebut dengan judul "Dua orang anak dibuang ibunya di tengah jalan, di simpang lampu merah karya wisata, Medan 29 Jul 2019.

Skrinsut video di YouTube tentang dua anak ditelantarkan di Jalan AH Nasution simpang Karya Wisata Kec Medan Johor, Senin (29/7/2019) (Dewantoro)
Skrinsut video di YouTube tentang dua anak ditelantarkan di Jalan AH Nasution simpang Karya Wisata Kec Medan Johor, Senin (29/7/2019) (Dewantoro) (Youtube)

Video tersebut sudah ditonton 527 kali dengan 22 komentar.

 

Di video tersebut, seorang anak yang berbadan kecil duduk di sebelah bungkusan plastik diduga berisi pakaian.

Sedangkan anak yang badannya lebih besar terus menangis dan memanggil-manggil "mama".

Seorang pria kemudian tampak menenangkannya.

Kompas.com mencoba menelusurinya dengan datang ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan, Selasa (30/7/2019).

Kepala Seksi Anak dan Lansia Dinsos Kota Medan, Deli Marpaung membenarkan ada anak ditelantarkan di Jalan AH Nasution simpang Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor.

Dalam hal ini, pihaknya menerima kedua anak tersebut dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polrestabes Medan pada Senin (29/7/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.

Dalam surat keterangan dari Polrestabes Medan, kedua anak tersebut bernama Ester (perempuan), diperkirakan berusia 2 tahun dan Ezra (laki-laki) diperkirakan berusia 1 tahun.

Dalam surat yang sama, kata dia, kedua anak tersebut diserahkan oleh seorang perempuan bernama Dewi Jernih Telaumbanua.

Pada Senin pagi (29/7/2019), Dewi dipanggil-panggil oleh warga karena kedua anak tersebut menangis di depan rumahnya.

 Angkat Betrand Peto Jadi Putranya, Ruben Onsu Tak Lagi Ingin Punya Anak Laki-laki

 Dekatnya Keluarga Ruben Onsu dengan Betrand Peto, Hingga Tak Ingin Nambah Momongan Laki-laki

 Bukan Karena Pelit Ngomong, 5 Zodiak Ini Akan Diam Saat Bermasalah dengan Pasangan, Kamu Termasuk?

 ZODIAK CINTA HARI INI Ramalan Zodiak Cinta Rabu 31 Juli 2019: Gemini Ragu, Virgo Overprotektif

 Nikita Mirzani Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus KDRT, Polisi Angkat Bicara Soal Penahanannya

"Jadi dari situ dia melapor ke  Polrestabes pada Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB, lalu polisi menyerahkan ke kita," katanya.

"Lalu kita serahkanlah ke panti asuhan, rumah sementara perlindungan anak, sebagai anak negara," lanjut Deli.

Dengan status sebagai anak negara, jika kemudian orangtuanya datang ingin mengambil kedua anak tersebut, harus membawa bukti dan saksi yang membenarkannya sebagai orangtua.

Kronologi Lengkap Pembunuhan Istri Pendeta di Medan, Tak Sanggup Bayar Utang, Pelaku Diancam Korban

Kesaksian Ulama Soal Kasus Orang Mati Hidup Lagi di Sampang, Curiga Mayat Tak Membusuk 4 Hari

Pablo Benua Akhirnya Ditetapkan Jadi Tersangka Penggelapan & Pemalsuan Kendaraan Bermotor

Modus Pemuda Beristri Pemerkosa Nenek 74 Tahun di Aceh, Berawal dari Niat Obati Sakit Perut

Deli mengatakan, Dinsos Kota Medan pada tahun 2017 mencatat ada 7 kasus penelantaran dan pada tahun 2018 sebanyak 8 kasus.

"Ada banyak cara orang menelantarkan anak.

Ada yang meninggalkannya di kardus, ada juga yang menghanyutkannya di sungai," katanya. (Kompas.com/ KONTRIBUTOR MEDAN, DEWANTORO)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/07/30/20123611/2-anak-balita-dibuang-di-pinggir-jalan-salah-satunya-menangis-sambil-panggil?page=all

Reaksi Polos Bocah SD Viral ke Sekolah Pakai Baju Kotor Disuapi Makan Ayam, Guru: Sedih Lihatnya

TRIBUNMATARAM.COM - Jodi, bocah SD asal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat menunjukkan reaksi tak biasa saat disuapi ayam oleh gurunya.

Rohayatun, guru Jodi bahkan sampai tak tega dan merasa iba melihat reaksi polos bocah 7 tahun tersebut.

Ketika ditanya rasa ayam, Jodi langsung mengatakan enak.

Rupanya, Jodi belum pernah memakan daging ayam sebelumnya.

"Saya suapin makan pakai ayam. Kata Jodi enak, kalau di rumah makannya pakai lauk asin (ikan asin)," kisah Rohayatun, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Selasa (30/7/2019).

Kesedihan Rohayatun bertambah tatkala menyaksikan Jodi meminum susu sekaligus.

"Apalagi pas minum susu, enggak tahu pernah minum susu atau enggak karena minumnya langsung habis tanpa jeda. Sedih banget lihatnya, saya kasihan," imbuhnya.

Hal memilukan lantas diungkapkan oleh kakek Jodi, Rakun.

Rakun seorang diri yang menjadi tulang punggung keluarga. Dia pun berkerja serabutan dengan penghasilan yang jauh dari kebutuhan.

Selama ini mereka hanya mengandalkan bantuan pemerintah setiap bulan untuk dapat makan nasi.

Viral Cerita Pilu Jodi, Bocah 7 Tahun Pakai Baju Kotor ke Sekolah, Guru Sukarela Mandikan Tiap Pagi

"12 tahun di sini. Pokoknya kerja apa aja yang ada untuk makan. Jadi ga ada punya kerjaan yang matok. Makan pun seadanya, kalau asin ya asin (ikan asin), kalau garam ya hanya garam, kalau cabe, ya cabe, ya gitulah," kata Rakun

Jodi (7) mendadal viral setelah video perjalanannya pulang ke sekolah melalui perkebunan diunggah guru sekolahnya di akun Instagram @rohayatun7.

Kehidupan Jodi yang memprihatinkan pun terkuak berkat viralnya video yang diunggah sang guru.

Setiap hari, Jodi berangkat ke sekolah dalam keadaan mengenakan baju kotor.

Jodi juga tidak pernah mandi karena tidak ada air di rumahnya.

Tak cuma itu, Jodi bahkan tak memakai alas kaki untuk bersekolah.

Viral Bocah 7 Tahun ke Sekolah Tak Pernah Mandi, Baju Kotor & Tanpa Alas Kaki, Fakta Pilu Terungkap

Kondisi itulah yang membuat para guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margabakti, Kecamatan Kadugede, merasa prihatin.

Para guru di sekolahnya secara sukarela memandikan Jodi setiap pagi.

Guru-guru juga menyuapinya sarapan karena tahu ia belum makan.

Hal tersebut diungkapkan Rohayatun dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Selasa (30/7/2019).

"Kami secara sukarela memandikan Jodi setiap pagi, memakaikan seragam, kaus kaki hingga sepatu untuknya," terang Rohayatun.

Mereka rela menjadi orangtua asuh Jodi semata-mata hanya untuk memenuhi pendidikan bagi Jodi.

Pasalnya, para guru tak ingin, Jodi bernasib sama dengan kakak-kakaknya, orangtua, juga kakek neneknya yang putus sekolah.

Rohayatun menceritakan awalnya Jodi sering main ke sekolah menggunakan pakaian bermain yang kotor setiap pagi.

Dia tidak punya sandal sehingga selalu telanjang kaki.

Saat main di sekolah, dia kerap memperhatikan anak-anak sekolah dari luar gerbang.

Modus Pemuda Beristri Pemerkosa Nenek 74 Tahun di Aceh, Berawal dari Niat Obati Sakit Perut

Akhirnya, sejumlah guru mendekatinya untuk mengajaknya sekolah.

"Kemudian Bu Dini mengajak saya belanja beli baju (seragam).

Kami beli baju, belanja semua kebutuhan Jodi.

Pas hari Selasa, saya tungguin enggak datang-datang.

Tiba-tiba rada siang dia main ke sekolah, dan saya bujuk akhirnya mau," kata Rohayatun kepada Kompas.com di sekolah.

Rohayatun kemudian memandikan Jodi di kamar mandi ruang guru.

Dia menggantikan pakaian bermain yang kotor dengan seragam merah putih yang baru dibeli.

Rohayatun memakaikan sepatu, tas, dan semua kebutuhan belajar Jodi.

Viral Cerita Pilu Jodi, Bocah 7 Tahun ke Sekolah Pakai Baju Kotor, Para Guru Sukarela Mandikan Tiap Pagi
Viral Cerita Pilu Jodi, Bocah 7 Tahun ke Sekolah Pakai Baju Kotor, Para Guru Sukarela Mandikan Tiap Pagi (TribunMataram.com Kolase/ Instagram @rohayatun7)

Sebelumnya, media sosial diramaikan oleh unggahan yang berisi kisah seorang bocah bernama Jodi yang pergi ke sekolah menggunakan baju kotor dan tanpa alas kaki.

Bocah itu juga menunjukkan lokasi rumahnya yang berada di atas perbukitan, terpencil, dan dalam kondisi memprihatinkan.

Sejumlah warganet terus memberikan dukungannya dalam kolom komentar.

Ria Ricis Unggah Video SAYA KEMBALI di YouTube, Matikan Kolom Komentar, Dapat Dislike 17 Ribu Kali

Pablo Benua Akhirnya Ditetapkan Jadi Tersangka Penggelapan & Pemalsuan Kendaraan Bermotor

Pengakuan Robi Anjal, Pria Mati Hidup Lagi Gegerkan Warga Sampang, Sebut Dirinya Cuma Tidur

Kesaksian Ulama Soal Kasus Orang Mati Hidup Lagi di Sampang, Curiga Mayat Tak Membusuk 4 Hari

 

Informasi tersebut pertama kali diunggah oleh akun media sosial Instagram milik @rohayatun7 pada Senin (22/7/2019). Rohayatun, yang tak lain adalah gurunya sendiri, mengunggah tiga foto dan dua video berdurasi 60 dan 48 detik.

Rohayatun juga menuliskan cerita tentang kondisi Jodi yang sangat memprihatinkan. Jodi berasal dari keluarga tidak mampu.

Namun, yang membuat Rohayatun kagum, Jodi memiliki semangat belajar tinggi. Informasi tersebut kemudian disebarluaskan di sejumlah akun media sosial lain.

Sati (60), Jodi (7), dan Rakun (70) berdiri di sekitar rumahnya, di dusun pahing RT 1 RW 3, Desa Margabakti Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Senin (29/7/2019). (MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)
Sati (60), Jodi (7), dan Rakun (70) berdiri di sekitar rumahnya, di dusun pahing RT 1 RW 3, Desa Margabakti Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Senin (29/7/2019). (MUHAMAD SYAHRI ROMDHON) ( )

Kondisi rumah Jodi yang memprihatinkan

Senin (29/7/2019) pagi, Kompas.com melakukan upaya ekstra dalam menelusuri informasi viral tersebut. Kondisi jalanan menuju tempat tinggal Jodi naik turun karena berada di dataran tinggi.

Setelah melewati aspal, siapa pun yang hendak menuju rumahnya harus memarkirkan kendaraan roda dua atau empat di pinggir jalan.

Mereka kemudian harus berjalan kaki sekitar 100 meter dengan kondisi jalan setapak dan menanjak.

 Viral Penjual Siomay Ternyata Mantan Miliarder, Penghasilan 2 Miliar Tapi Jatuh Lalu Dagang Keliling

 Viral Turis Ambil Barang Saat Check Out dari Vila di Bali, Polisi Jelaskan Kronologi Kejadiannya

 Curhat Adik Cut Meyriska Tentang Kisah Cinta Kakaknya Bersama Roger Danuarta: Rahasia Terindah Allah

 Dikenal Humoris, 4 Zodiak Ini Tak Akan Beranjak Kemanapun Sebelum Kamu Tertawa, Siapa Saja Mereka?

Bocah berusia 7 tahun itu tinggal di Dusun Pahing, RT 001 RW 003, Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Dia hidup bersama neneknya Sati (60) dan kakeknya Rakun (70). Dua kakaknya, Dayat (18) dan Mulya (15), juga tinggal bersama kecuali Ani (9) yang tinggal bersama orangtua angkatnya.

Tidak ada kamar mandi di bagian belakang rumah. Mereka terbiasa buang air kecil dan air besar ke kebun di sekitar rumah.

Saat malam tiba, mereka bertahan hidup gelap gulita selama beberapa tahun dan baru mendapatkan sedikit aliran listrik belum lama ini.

Anak yatim

Sobirin, bapak kandung Jodi, telah meninggal dunia beberapa tahun lalu karena terserang penyakit.

Sementara ibu kandungnya, Ita, sudah kembali berkeluarga.

Lima orang itu, Jodi, Sati, Rakun, Dayat, dan Mulya, tinggal di satu rumah. Ada tiga ruang di dalamnya.

Masing-masing ruang hanya disekat menggunakan tripleks. Tidak ada besi, tetapi kayu untuk penyangga tiap sudut rumah dan plafon.

Bagian atap yang berbahan genteng bercampur asbes pun banyak yang tampak rusak.

Angin dan air pada saat musim hujan mudah masuk hingga menggenangi permukaan lantai tiap ruang.

Terlebih kamar tidur Jodi yang dekat dapur. Namun, bukan dapur seperti umumnya, melainkan ruang kecil beralaskan tanah untuk menyimpan tumpukan bata menyerupai tungku dan beberapa potong kayu bakar untuk memasak. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved