Perwira Polisi Dipecat Karena Terlalu Banyak Tinggalkan Tugas karena Pilih Jadi Tukang Ojek!

Sosok perwira polisi di Kendari terpaksa diberhentikan tidak hormat karena sering absen dan tinggalkan tugas, ternyata lebih pilih jadi tukang ojek!

Editor: Asytari Fauziah
Kompas.com/KONTRIBUTOR KENDARI, KIKI ANDI PATI
Polisi sering absen karena ngojek dipecat 

Sosok perwira polisi di Kendari terpaksa diberhentikan tidak hormat karena sering absen dan tinggalkan tugas, ternyata lebih pilih jadi tukang ojek!

TRIBUNMATARAM.COM Seorang perwira polisi dari Satuan Sabhara Kepolisian Resor (Polres) Kendari berpangkat Inspektur satu (Ipda) Triadi direkomendasikan pemberhentian tetap dengan tidak hormat (PTDH).

Pemberhentian tetap direkomendaskan oleh majelis sidang Komisi Kode Etik (KKE) di Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang digelar, Jumat (9/8/2019) sore.

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/8/2019) mengatakan, sanksi PTDH itu dikeluarkan lantara Triadi meninggalkan tugas selama 62 hari secara berturut- turut tanpa izin pimpinan.

Pembangunan Rusunawa Beres, Pekerja Proyek Malah Tinggalkan Hutang Sampai 33 Juta!

Viral Hasil Make Up dari Istri untuk Suaminya, Wajah Cantik si Pria Banjir Pujian!

 Status Gunung Slamet Naik, Normal ke Waspada, Warga & Wisatawan Dihimbau Tidak Berada di Radius 2 Km

 6 Amalan Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Idul Adha, Mendengarkan Khutbah - Makan Setelah Shalat Id

Akhirnya dalam sidang itu terungkap bahwa yang bersangkutan absen berkantor karena menjadi tukang ojek di Kota Kendari.

“Benar alasan terduga pelanggar tidak melaksanakan tugas tanpa izin pimpinan karena menjadi tukang ojek dengan penghasilan Rp 30.000 sampai Rp 50.000 per hari,” terang Harry.

Dijelaskan Harry, tindakan Triadi itu sudah dua kali dilakukan.

Saat menjadi Wakapolsek Waworete, Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2017 lalu, yang bersangkutan juga melakukan hal serupa, namun pimpinannya memberikan kebijakan untuk tidak diproses melalui sidang KKE.

Triadi hanya diproses melalui sidang disiplin sesuai surat Keputusan Hukuman Disiplin (SKHD) Nomor: KEP/04/I/ HUK12.10.1/2019/Sipropam 17 Januari 2019.

"Sejak menjabat Wakapolsek Waworete Polres Kendari, ia kembali meninggalkan tugas secara berturut-turut mulai 1 Agustus 2018 sampai 26 Agustus 2018 terhitung 20 hari kerja.

Kemudian, dia kembali absen setelah dimutasi sebagai Pama Sat Sabhara Polres Kendari," terangnya.

Saat di Pama Satuan Sabhara Polres Kendari, ia kembali mengulangi perbuatannya meninggalkan tugas tanpa izin pimpinan secara berturut-turut lebih dari 30 hari kerja sejak tanggal 27 Agustus 2018 sampai dengan 15 Oktober 2018 terhitung 42 hari kerja.

Sehingga total keseluruhan absen, yakni 62 hari kerja.

AKBP Harry Goldenhardt menjelaskan akibat perbuatannya itu, oknum polisi ini akhirnya direkomendasikan oleh majelis sidang yang dipimpin oleh Kabid Propam AKBP Agoeng Adi Koerniawan yakni pemberhentian tetap dengan tidak hormat (PTDH).

“Iptu Triadi telah melakukan pelanggaran kode etik profesi Polri karena meninggalkan tugas tanpa izin pimpinan lebih dari 30 hari kerja secara berturut-turut.

Secara sah melanggar pasal 13 ayat 1 junto pasal 14 ayat 1 huruf a PP RI nomor 1 tahun 2003 dan pasal 7 ayat 1 huruf e Perkap nomor 14 tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri,” tegasnya.

ZODIAK HARI INI Ramalan Zodiak Sabtu 10 Agustus 2019 Pisces Antusias Taurus Bahagia, Cancer Sial Nih

Sebelumnya, majelis kode etik profesi (KKEP) di ruang sidang bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Mapolda Sultra, Senin (5/8/2019), juga mengeluarkan keputusan pemecatan kepada

oknum anggota Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) AKP Errents Geraldus karena terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

Penjatuhan sanksi pemecatan tersebut setelah Errents Geraldus dinyatakan bersalah berdasarkan putusan inkrah dari Pengadilan Negeri (PN) Kendari Nomor : 404/pid.sus/2018/PN.Kdi tanggal 28 November 2018 dengan pidana penjara satu tahun enam bulan. (Kompas.com/Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/08/09/23221201/sering-absen-dan-pilih-jadi-tukang-ojek-seorang-perwira-polisi-dipecat?page=all

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Absen dan Pilih Jadi Tukang Ojek, Seorang Perwira Polisi Dipecat"

Leony mengenakan jaket Gojek di hari wisudanya.
Leony mengenakan jaket Gojek di hari wisudanya. (TribunMataram Kolase /Twitter/ Dok Pribadi)

TRIBUNMATARAM.COM - Kisah haru perjuangan Leony, driver Gojek yang wisuda dan lulus dengan predikat cumlaude, ternyata pernah jadi juara debat nasional.

Nama seorang driver Gojek Leony Sondang Suryani mendadak viral di jagat media sosial karena prestasi membanggakannya.

Meski sehari-hari harus membagi waktu untuk kuliah dan bekerja sebagai driver Gojek, Leony tetap lulus sebagai mahasiswa terbaik.

Media sosial, khususnya Twitter, kembali ramai dengan sebuah thread atau unggahan berkait dari sebuah akun bernama @gizayeolsung.

Melalui akunnya, ia mengunggah informasi mengenai seorang mahasiswi berprestasi bernama Leony Sondang Suryani (22) yang berhasil lulus dengan baik di kampusnya.

 Jauh Sebelum Uki Umumkan Keluar, Ariel Benarkan Noah Cuma 3 Personil, Ungkap Perbedaan yang Terjadi

 Uki Noah Hengkang dari Band yang Besarkan Namanya, Istrinya Beri Pujian, Begini Reaksi Ariel Noah

 Instagram Uki Noah Banjir Doa Setelah Keluar, Ariel Noah Unggah Video Cuma dengan Lukman & David

 Terungkap Alasan di Balik Keputusan Uki Mantan Tinggalkan Noah, Sudah Dipikirkan Matang-matang

Predikat cum laude berhasil diraih Leony di tengah perjuangannya menyelesaikan kuliah sambil bekerja sebagai seorang pengemudi ojek online.

Sosok Leony yang akrab dipanggil Lele ini juga disebutkan aktif mewakili almamaternya di sejumlah kompetisi debat.

Respons dan komentar positif pun memenuhi unggahan @gizayeolsung.

Rangkaian twit itu, hingga Jumat (9/8/2019) pagi, sudah mendapatkan 41.000 “likes” dan dibagikan ulang oleh hampir 30.000 akun Twitter.

Cerita lengkap Leony

Saat dihubungi secara langsung melalui sambungan telepon, Leony atau Lele membenarkan kisahnya yang viral di media sosial tersebut.

Mahasiswi angkatan 2015 Jurusan Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, ini sudah aktif menjadi mitra Gojek sejak semester V.

Leony, asal Bogor ini, mengaku bekerja menjadi seorang pengemudi ojek online untuk mendapatkan uang tambahan karena sang ayah dalam kondisi tidak sehat.

“Kalau aku sebenarnya dari nge-Gojek ini, selain untuk meringankan, setidaknya saya tidak meminta uang tambahan yang banyak untuk kegiatan kampus atau perlombaan,” kata Lele berbagi cerita, Jumat (9/8/2019) pagi.

 Uki Mundur dari Noah Jadi Trending Google, Twitter & Facebook, Ini Jadwal Ariel Jelaskan Penyebabnya

 Viral Nenek Hera Wati yang Tipu Yusuf, Wanita Ini Meradang Ungkap Sosok Itu Bukan Dirinya

 Demi Bisa Nikahi Kekasih Cantiknya, Pria Ini Rela Kerja 14 Jam Sehari, Kisahnya Viral di Twitter

 Percaya miliki Suara yang Unik, Barbie Kumalasari Yakin Lagunya Bisa Gemparkan Publik

 Keutamaan & Niat Puasa Tarwiyah serta Puasa Arafah Idul Adha 2019 Pada Tanggal 9-10 Agustus 2019

Selain untuk membantu keuangannya, bekerja menjadi pengemudi ojek online juga dijadikan Lele sebagai ajang menempa mental.

“Tapi ya di sisi lain, saya anggap ini sebagai cara saya untuk melatih diri saya untuk punya mental yang kuat, itu saja,” ujar dia.

Aktif mengikuti debat

Leony dan tim saat memenangi lomba debat nasional 2018
Leony dan tim saat memenangi lomba debat nasional 2018(Dok. Pribadi)

Ya, Lele memang aktif mengikuti debat di kampus sejak awal menjadi mahasiswa Undip.

“Lomba debat hukum sejak semester awal. Jadi tingkat kampus terlebih dahulu, terus turun yang di tingkat nasional,” kata Lele.

Ia mengaku terlibat dalam kompetisi debat mewakili kampusnya dalam 3 kejuaraan yang digelar 3 tahun berturut-turut.

“Kalau ngikutnya sebenarnya 3 tahun berturut-turut ikut 3 lomba, tapi yang menang itu yang tahun 2017 sama 2018,” kata dia.

Salah satu lomba yang dimenangi Lele dan tim adalah Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa tingkat nasional pada 2018.

Tim dari Undip terdiri dari 3 mahasiswi, salah satunya Leony, berhasil memengi lomba dan keluar sebagai Juara I.

Masih dari bidang akademis, Leony berhasil menyelesaikan studi di jurusan yang disebut memiliki tingkat kesulitan tersendiri dengan cepat dan mendapatkan predikat cum laude.

“IPK 3,67,” jawabnya sambil tertawa kecil ketika ditanya indeks prestasi yang didapatkannya.

Manajemen waktu

Leony dan tropi kemenangan di berbagai lomba debat
Leony dan tropi kemenangan di berbagai lomba debat(Dok. Pribadi)

Untuk menjalankan semua kegiatannya, Lele mengaku harus pintar-pintar mengatur waktu agar ketiganya bisa berjalan dengan baik.

 “Kalau aku, kalau misalnya kuliahnya pagi, nariknya siang.

Kalau kuliahnya siang, nariknyapagi. Ya, pasti akan ada yang dikorbanin sih.

Jadi misal waktunya seperti itu (padat), ya mungkin nongkrongnya dikurangi.

Jadi dilihat apa yang jadi prioritasnya dulu,” kata dia.

Leony juga membagikan sedikit tips ala dirinya agar dapat menyelesaikan tanggung jawab dengan maksimal.

“Kalau untuk teman-teman di luar sana, tetap semangat aja. 

Kalau saya memang selalu punya prinsip, setiap kali saya merasa jatuh saya itu hanya berpikir ‘Tiap kali hidup menjatuhkan saya, saya tangkap itu sebagai sinyal bahwa saya harus berusaha lebih kuat lagi’” kata Lele.

Lebih konkret, untuk bisa mencapai semua impian dan menjalankan tugas juga kewajiban dengan baik, Lele selalu menentukan prioritas.

“Selalu tentukan prioritas. Jalani saja, jalani sebaik-baiknya apa yang bisa dilakukan,” ujar dia.

Wisuda dengan jaket Gojek

Pada hari wisudanya, Lele terlihat tampil berbeda dari wisudawan lain.

Ia mengenakan jaket Gojek kebanggaannya di hari spesial itu.

“Iya benar (pake jaket Gojek). Itu kan luarnya jaket dalamnya toga, jubah sama kebaya itu,” ujar Leony.

Empat rekannya sesama pengemudi Gojek di Semarang juga hadir untuk merayakan hari penting Leony.

Lele mengisahkan, mereka yang hadir merupakan komunitas pengemudi Gojek di Semarang yang berniat datang meramaikan hari kelulusannya.

“Memang itu satu komunitas di Semarang ini.

Mereka emang semangatlah ngelihat saya wisuda, jadi ‘Ayo pada dateng ramein wisudanya Mbak Lele’, ya udah mereka dateng,” ujar dia.

Kehadiran mereka tentu membawa kebahagiaan tersendiri bagi Leony di tengah perayaan kelulusannya menjadi sarjana hukum. (Kompas.com/LUTHFIA AYU AZANELLA)\

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/08/09/09341461/viral-driver-gojek-lulus-cum-laude-dan-pernah-juara-debat-nasional-ini?page=all

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved