3 Fakta NET TV Bantah PHK Karyawan, Pembayaran Narasumber Terlambat hingga Lari ke Media Digital
Net TV bantah lakukan PHK besar-besaran pada karyawannya, ini dia 3 fakta soal NET TV lainnya, termasuk pengguna media digital yang meningkat drastis!
Buruknya selera masyarakat tak terlepas dari peran para pesaing NET yang membiasakan masyarakat dengan tayangan bermutu rendah.
"Yang jadi masalah ketika tayangan populer tapi sampah. Ya soal tidak sensitif gender, pembodohan umum, itu jadi masalah," kata Firman.
Konten baik ala NET kemungkinan tidak cukup menarik bagi penonton TV.
Namun bukan berarti NET harus tunduk mengikuti selera pasar.
Tantangannya, menyajikan hiburan bermutu namun tetap disukai masyarakat.
"PR-nya adalah bagaimana mendefinisikan tayangan bermutu tapi tetap sustain ke industri televisinya, tetap educating.
Dulu mungkin dilakukan oleh Bajaj Bajuri," ujar Firman.
Lari ke digital
Dugaan lain soal terseok-seoknya NET TV, ada pada tren digital yang meroket tajam.
Penelitian lembaga rating AC Nielsen mengungkap pertumbuhan kepemilikan telepon seluler dalam lima tahun terakhir sangat pesat, mencapai 250 persen.
Waktu yang dihabiskan konsumen Indonesia untuk media digital pun meningkat dalam tiga tahun terakhir.
Dari rata-rata 2 jam 26 menit menjadi 3 jam 20 menit per hari.
Sementara waktu yang dihabiskan untuk media TV tidak bertambah, dari 4 jam 54 menit menjadi hanya 4 jam 59 menit pada periode yang sama.
"Jelas bahwa digital mulai mengejar TV, dan digital dipandang sebagai pendatang baru yang ‘seksi’ dalam media mix," kata Managing Director Media Nielsen Global, Matt O'Grady.
Kendati porsi kue iklan televisi masih lebih besar ke media, tren ini bisa jadi membuat televisi tak lagi diminati oleh pengiklan.
Pasalnya, di Amerika Serikat saja, aplikasi ponsel dan internet di komputer makin merongrong televisi.