Penyebab Dosen Teknik Elektro UGM Gantung Diri, Dugaan Depresi Penyakit Tak Kunjung Sembuh
Penyebab dosen Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada / UGM Yogyakarta gantung diri di teras rumah, diduga depresi penyakit tak kunjung sembuh.
Hera mengatakan, impian untuk masuk ke ITB sudah muncul sejak dirinya SMP.
Selepas lulus SMA, Hera pernah gagal masuk ITB di seleksi pertama lewat jalur undangan.
Tidak patah semangat, dia mengikuti seleksi berikutnya lewat tes tertulis dan lolos di Teknik Kimia.
Walaupun berasal dari keluarga dengan ekonomi terbatas, Hera tidak pernah ragu untuk tetap melanjutkan kuliahnya.
Dia tetap melaju dengan optimistis.

Pada awal tahun kuliahnya, Hera mendapat sejumlah beasiswa, di antaranya dari program bidik misi dan bantuan dari Pemerintah Kota Cilegon.
• Komentar Perdana Sule setelah Nunung Ditangkap karena Narkoba, Miss U Mami
• Postingan Fresh Graduate UI Tolak Gaji 8 Juta Langsung Viral, Ini Tanggapan Universitas Indonesia
• ZODIAK BESOK Ramalan Zodiak Jumat 26 Juli 2019 Aries Produktif, Pisces Sakit Kepala, Aquarius Bosan!
Namun, beasiswa tersebut terkadang masih kurang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
Sementara mengandalkan kiriman dari orangtuanya juga mustahil.
"Akhirnya saya cari tambahan, mulai dari jadi asisten dosen, hingga ngajar bimbel," kata dia.
Hera akhirnya berhasil lulus S1 pada Juli 2018 lalu dan menjadi salah satu lulusan ITB terbaik dengan predikat cum laude.
Satu bulan setelah lulus, Hera lantas mengambil magister untuk memenuhi syarat menjadi dosen di Untirta.
Dari target lulus satu tahun karena program fast track, Hera mampu menyelesaikannya dalam waktu 10 bulan saja, itu pun setengah masa kuliahnya dihabiskan di Chulalongkorn University Thailand lewat program Student Exchange.
Hera mengatakan kerja kerasnya selama ini tidak lepas dari dukungan kedua orangtuanya.
Kendati mereka tidak mampu membiayai kuliah, tapi, kata dia, dukungan dan doanya tidak pernah berhenti.
"Walaupun tidak punya, Bapak dan Mamah tidak pernah melarang, walaupun diam, tapi tidak pernah bilang jangan, selalu mendukung, walaupun tidak lewat materi, tapi doanya luar biasa," kata dia. (Kompas.com / KONTRIBUTOR BANTEN, ACEP NAZMUDIN)
Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/07/24/18210481/kisah-herayati-anak-pengayuh-becak-lulusan-itb-dilamar-jadi-dosen-di-untirta?page=all.