Kesaksian Siswa SMK saat Tolong Polisi Dibakar di Cianjur yang Terkapar Sendiri di Trotoar
Ridwan Suryana baru pulang dari istirahat siangnya saat menyaksikan polisi dibakar dalam unjuk rasa di depan Kantor Bupati, Cianjur.
TRIBUNMATARAM.COM - Kesaksian Ridwan Suryana, siswa SMK yang mendadak viral karena aksi heroiknya memberi minum Aiptu Erwin Yudha, polisi dibakar dalam unjuk rasa di depan kantor bupati Cianjur.
Ridwan Suryana baru pulang dari istirahat siangnya saat menyaksikan polisi dibakar dalam unjuk rasa di depan Kantor Bupati, Cianjur, Kamis (15/8/2019).
Naluri kemanusiaan Ridwan Suryana tergerak kala melihat Aiptu Erwin Yudha teregeletak tak berdaya dalam kondisi luka bakar parah dan seragam polisi yang sudah compang camping.
Tiba-tiba, situasi unjuk rasa gabungan elemen mahasiswa di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019), chaos.
• Viral Aksi Heroik Siswa SMK Beri Minum Polisi Dibakar di Cianjur, Tak Tega Lihat Korban Kesakitan
• 5 Pernyataan Penting dalam Pidato Presiden Jokowi Soal Pemindahan Ibu Kota di Kalimantan
• Ada Kejutan dalam Detik-detik Upacara Hari Merdeka RI ke-74 di Istana Negara, Beda dari Tahun Lalu
• Live Streaming Upacara HUT RI 74 17 Agustus 2019 Detik-detik Pengibaran Merah Putih di Istana Negara
Seorang pria berseragam polisi yang kemudian diketahui bernama Aiptu (sekarang Ipda) Erwin Yudha berlari dalam kondisi terbakar.
Sejumlah orang mencoba memadamkan api yang menyelimuti tubuh anggota Bhabinkamtibmas itu dengan air seadanya dari gelas-gelas air mineral.
“Awalnya saya tidak berani mendekat karena situasinya kacau.
Tapi saya beranikan diri karena lihat Bapak itu kasihan mengerang kesakitan,” kata Ridwan, siswa kelas XII SMK Pasundan Cianjur jurusan Akuntansi itu, Jumat (16/8/2019).
Ridwan menjadi perbincangan warganet karena aksi heroiknya menolong Aiptu Erwin yang tergeletak tak berdaya di pinggir jalan.
Ridwan mengaku ada di lokasi unjuk rasa itu sendiri karena tengah menjalani magang atau praktik kerja lapangan (PKL) di salah satu kantor di lingkungan Pendopo Bupati Cianjur.
Sesaat sebelum kejadian itu berlangsung, dia sedang istirahat makan siang.
“Saya dengar ada demo di depan, saya penasaran lalu ke sana untuk melihat, tiba-tiba pada ribut suasananya jadi kacau,” tutur Ridwan.
Seorang polisi, lanjut dia, tiba-tiba berlari dalam kondisi terbakar.
Setelah api dipadamkan oleh beberapa orang, dia sempat tergeletak tak berdaya di pinggir jalan.
• Shafa Harris Dikabarkan Check In di Hotel dengan Bastian Steel, Sarita Abdul Mukti: Gak Papa
• Dilaporkan dengan Dugaan Pencemaran Nama Baik, Farhat Abbas MalahTantang Hotman Paris Sumpah Pocong
• ZODIAK CINTA Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 17 Agustus 2019 Taurus Bertengkar, Aries Lakukan Kesalahan
“Saya cari-cari air nemu dari gelas Aqua, saya minumkan ke bapak polisi itu sambil coba menenangkannya,” ucapnya.
Saat menemani korban, Ridwan pun mencoba berteriak-teriak meminta bantuan hingga beberapa anggota polisi dan Satpol PP kemudian datang menghampiri.
"Mereka lalu nyetop angkot untuk membawanya ke rumah sakit.
Saat itu kondisinya setengah tak sadarkan diri, saya ikut menggotong ke dalam angkot,” katanya.
Foto dirinya yang sedang menolong korban pun kini tersebar luas di laman Facebook dan Instagram dengan dibanjiri komentar pujian.
“Saya tidak punya maksud apa-apa, saat itu saya spontanitas saja ingin menolongnya karena kasihan melihatnya sendirian mengerang kesakitan,” ujarnya.
Aiptu Erwin mengalami luka bakar parah di sekujur tubuhnya, hampir 80 persen.
Selain Erwin, tiga polisi lainnya juga menjadi korban.
Aksi unjuk rasa gabungan elemen mahasiswa di depan gerbang Pendopo Bupati Cianjur, Kamis siang berujung ricuh setelah seseorang melemparkan cairan diduga bensin ke kerumunan saat petugas berupaya memadamkan api dari aksi bakar ban yang dilakukan massa.
Polisi telah menetapkan RS (19), mahasiswa salah satu universitas di Cianjur sebagai tersangka. RS teridentifikasi sebagai pelaku yang melakukan pelemparan bahan bakar yang menyebabkan empat anggota polisi terluka. (Kompas.com/KONTRIBUTOR CIANJUR, FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)
TRIBUNMATARAM.COM - Kondisi terkini Aiptu Erwin Yudha, polisi yang dibakar dalam unjuk rasa di depan kantor Bupati Cianjur.
Aiptu Erwin Yudha menjadi satu dari tiga polisi dibakar dalam unjuk rasa di depan kantor Bupati Cianjur, Kamis (15/8/2019).
Di antara ketiga korban polisi dibakar, Aiptu Erwin mengalami luka bakar yang paling parah yakni mencapai 64 persen di sekujur tubuhnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Musyafak setelah memeriksa Aiptu Erwin Yudha.
"Hasil pemeriksaan dokter bedah plastik tim dokter disampaikan bahwa pak Erwin luka bakar 64 persen," kata Musyafak di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis malam, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Jumat (16/8/2019).
Musyafak menjelaskan, Erwin alami luka bakar hampir di seluruh bagian tubuhnya, yakni di muka, kedua tangan, kaki, dan dada.
Meski alami luka bakar yang parah, Erwin masih dalam kondisi sadar saat tiba di RS Polri Kramat Jati.
• 6 Fakta Baru Pembunuhan Gadis Remaja Mayat Ditemukan dalam Karung di Tegal, 5 Pelaku Tak Menyesal
• Penyebab Dosen Teknik Elektro UGM Gantung Diri, Dugaan Depresi Penyakit Tak Kunjung Sembuh
• The Comment Pamit, NET TV Sebut Telah Siapkan Program Pengganti dengan Konsep yang Jauh Berbeda
"(Luka bakar) di muka, kemudian kedua tangan, kaki, dari ujung kaki sampai paha dan sebagian dada," ujar Musyafak.
Sementara itu, aksi pelaku yang membakar polisi dalam unjuk rasa di depan kantor Bupati Cianjur, Kamis (15/8/2019) terekam kamera.
Polisi dengan cepat mengamankan terduga pelaku pelemparan cairan bensin yang membuat tiga orang polisi terbakar dalam unjuk rasa di depan kantor Bupati Cianjur.
Insiden polisi dibakar dalam unjuk rasa di Cianjur ini pun lantas menjadi perbincangan.
Seorang pemuda yang tampak mengenakan jaket hitam dengan garis putih di lengan terlihat melemparkan sebuah plastik bening dengan cairan di dalamnya.
Seorang warga yang berada di area unjukrasa, Mamur Abdulah (56), mengatakan, insiden itu terjadi beberapa saat setelah peserta unjuk rasa melakukan pembakaran ban.
Tiga polisi lantas mencoba untuk memadamkan api.
• Kabar Terbaru Zul Zivilia Setelah Ditangkap karena Narkoba dan Terancam Hukuman Mati
"Tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan kantong bensin sehingga api pun membesar dan membakar tiga orang polisi," ujar Mamur, dikutip TribunMataram.com dari TribunJabar.id, Jumat (16/7/2019).
Dari video yang beredar, pelaku pelemparan bensin ke kobaran api yang membakar ban langsung diamankan polisi.
Jika video rekaman detik-detik terbakarnya polisi itu diputar pelan, terlihat jelas siapa pelaku pelemparan.

Orang yang diamankan polisi juga terlihat cocok dengan ciri-ciri orang yang ada dalam video.
Meski demikian, belum diketahui identitas pria tersebut apakah bagian dari pendemo atau hanya orang luar yang menonton.
Detik-detik Polisi Dibakar Pengunjuk Rasa di Cianjur, Tiba-tiba Dilempar Plastik Berisi Bensin
Detik-detik polisi dibakar saat amankan unjuk rasa di depan kantor bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019).
Berikut kronologi lengkap dugaan polisi dibakar oleh pengunjuk rasa di Cianjur, Jawa Barat.
• Detik-detik 4 Polisi Dibakar Pengunjuk Rasa di Cianjur, Tiba-tiba Dilempar Plastik Berisi Bensin
• The Comment Pamit, NET TV Sebut Telah Siapkan Program Pengganti dengan Konsep yang Jauh Berbeda
Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa dari berbagai elemen di depan kantor bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/08/2019) siang, berujung ricuh.
Tiga orang anggota polisi dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sayang Cianjur karena mengalami luka bakar serius akibat terkena semburan api.
Sementara 15 orang pengunjuk rasa diamankan polisi untuk menjalani pemeriksaan intensif di Mako Polres Cianjur.
Insiden bermula saat pengunjuk rasa memblokade ruas jalan Siliwangi di depan gerbang kantor bupati.
Selain berorasi, massa juga sempat membakar ban.
• Gagal Jadi Paskibraka Labuhan Batu, Koko Ardiansyah Bantah Hoax Ibu Sampai Utang buat Jahit Seragam
• Video Panas Vina Garut Dijual di Medsos, Pembeli Bayar Pulsa Rp 50ribu, Kondisi Bos Salon Miris
• Raffi Ahmad Gelisah Umurnya Tak Mencapai 50 Tahun, Sampaikan Pesan Menyentuh untuk Nagita Slavina
• Arti Mimpi Bertemu dengan Mantan Pacar, Bisakah Jadi Pertanda Akan Balikan Lagi?
Petugas pun berupaya untuk memadamkannya, namun tiba-tiba ada yang melempar plastik berisi cairan diduga bensin sehingga memicu api semakin membesar.

Tak ayal, beberapa petugas tersambar api, bahkan seorang anggota polisi terkapar dan mengerang kesakitan dengan baju seragam yang compang-camping akibat terbakar.
Sejumlah orang pun berupaya memadamkan api yang menyelimuti tubuh korban dengan air dari gelas-gelas air mineral dan alat seadanya.
Badan korban diduga terkena cipratan cairan yang dilempar oknum pengunjuk rasa tersebut sehingga api dengan cepat membakar sekujur tubuhnya.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyebutkan, korban dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta, karena mengalami luka bakar serius mencapai 80 persen.
“Korban lainnya, kita akan konsultasi dengan pihak rumah sakit di sini jika memang perlu penanganan lebih intensif akan kita bawa saja ke Bandung, ke (rumah sakit) Hasan Sadikin,” kata Rudy kepada wartawan di IGD RSUD Sayang, Cianjur, Kamis.
Sementara itu, Direktur RSUD Sayang Cianjur, Ratu Tri Yulia menyebutkan, para korban rata-rata mengalami luka bakar di wajah dan tangan.
Sementara korban yang dirujuk tersebut mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya mencapai 80 persen.
“Sedangkan korban lain sekitar 40 persen.
Kita akan memberikan pelayan terbaik untuk para anggota kepolisian ini,” ujarnya.
Informasi yang didapat Kompas.com, korban yang dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta, itu atas nama Aiptu Erwin, seorang Bhabinkamtibmas Kelurahan Bojongherang Polsek Cianjur Kota.
Sementara dua korban lainnya adalah anggota Sat Sabhara Polres Cianjur, yakni Brigadir Dua Yudi Muslim dan Brigadir Dua FA Simbolon.
Sedangkan satu lagi belum diketahui identitasnya.
15 Orang Pengunjuk Rasa Diamankan, Polisi Masih Identifikasi Pelaku Utama
Sebanyak 15 orang peserta aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019) diamankan polisi.
Saat ini, mereka masih menjalani pemeriksaan intensif di Mako Polres Cianjur.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyebutkan, ada 15 orang yang telah diamankan, namun masih mengidentifikasi pelaku yang melempar cairan diduga bensin ke arah sumber api yang mengakibatkan empat orang anggota polisi mengalami luka bakar.
“Kita akan dalami, kita akan periksa mereka semua, kita cari pelaku utamanya, nanti hasilnya kita sampaikan,” sebut Rudy kepada wartawan di IGD RSUD Sayang Cianjur, Kamis.
• 4 Zodiak yang Terindikasi Jadi Jomblo Akut, Terlalu Menutup Diri & Hati, Pisces Salah Satunya!
• Promo Pizza Hut Spesial HUT RI 17 Agustus 2019, Buy 1 Get 1 Sampai Besok 16 Agustus 2019!
• Foto-foto Momen Baby Shower Kehamilan Pertama Puput Nastiti Devi dengan Ahok
• 9 Fakta Baru Video Panas Vina Garut, Sosok Pemeran Wanita hingga Lokasi Perekaman
Ditegaskan Rudy, semua yang terlibat dalam kegiatan tersebut (unjukrasa) akan diusut dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Pokoknya semua yang terlibat kita proses, yang bisa dihukum kita akan hukum,” tegas Rudy.
Terkait apakah insiden tersebut ada indikasi direncanakan atau spontanitas, pihaknya masih harus mendalami lebih jauh.
“Nanti, setelah hasil pemeriksaan baru kita tahu apakah kejadian ini direncanakan atau tidak,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, empat orang anggota polisi dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Sayang Cianjur karena mengalami luka bakar serius akibat tersambar api.
Insiden bermula saat pengunjukrasa memblokir ruas Jalan Siliwangi di depan gerbang kantor bupati. Selain berorasi massa juga berupaya melakukan aksi bakar ban.
Petugas pun coba memadamkannya, namun tiba-tiba ada yang melempar plastik berisi cairan diduga bensin sehingga memicu api semakin membesar.
Tak ayal, sejumlah petugas yang berada dekat dengan sumber api terkena semburan api, bahkan seorang anggota polisi terkapar dan mengerang kesakitan dengan baju seragam yang compang-camping akibat terbakar.
Aksi unjuk rasa mengkritisi arah pembangunan Pemerintah Kabupaten Cianjur itu sendiri awalnya berjalan tertib. Pengunjuk rasa sempat melakukan orasi di dalam komplek pendopo itu.
Situasi mulai memanas saat pengunjuk rasa terlibat aksi dorong dan cekcok dengan petugas Satpol PP.
Massa kemudian memilih mundur keluar gerbang untuk kemudian melanjutkan aksinya dengan memblokir ruas Jalan Siliwangi hingga insiden tersebut terjadi. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)