Anaknya Lakukan Pengeroyokan, Sang Ayah Tak Terima Putrinya Ditangkap Polisi & Tak Tahu Kejadiannya
Bullying terjadi di sebuah SMK, korban laporkan ke polisi, salah satu orang tua tersangka tak terima anaknya dibawa polisi dan tak tahu kejadiannya.
Bullying terjadi di sebuah SMK, korban laporkan ke polisi, salah satu orang tua tersangka tak terima anaknya dibawa polisi dan tak tahu kejadiannya.
TRIBUNMATARAM.COM - Ariyanto, ayah A (15) pelaku pengeroyokan terhadap seorang siswi baru salah satu SMK swasta di Bekasi Timur mengaku keberatan dengan prosedur polisi menangkap putrinya, Kamis (22/8/2019).
Menurut Ariyanto, A mestinya diperlakukan dengan pendekatan khusus lantaran masih di bawah umur.
Apalagi, putrinya itu tengah dalam kondisi sakit selepas operasi kelenjar ketika digelandang polisi pada Kamis pagi.
"Saya baru tahu jam 9 pagi dari Polres datang, anak dalam kondisi tidak sekolah karena lagi sakit.
Masih berobat jalan," ujar Ariyanto ditemui di Polres Metro Bekasi Kota, Kamis petang.
"Dua hari ini tidak sekolah karena badannya panas," imbuhnya.
• Puluhan Hiu Muncul dan Mendekati Tepi Pantai di Nusa Dua Bali, Kenapa?
• ZODIAK HARI INI Ramalan Zodiak Jumat 23 Agustus 2019 Pisces Sibuk Bekerja, Aquarius Santai Banget!
• Gadis di Aceh Gantung Diri 2 Hari Jelang Pernikahannya, Surat Wasiat yang Diduga Milik Korban Viral
• Ada Gadis Curhat Sering Dibully Karena Penyakit, Gibran Rakabuming Putra Jokowi Beri Komentar Manis
Ariyanto mengaku, tak tahu-menahu soal kasus yang menyeret putrinya itu.
Ia juga mengklaim, polisi tak banyak menjelaskan duduk perkara ketika membawa A dari kediamannya.
Menurut pengakuan Ariyanto, ketika berada di Polres Metro Bekasi Kota, ia baru ditunjukkan rekaman A mengeroyok GL, adik kelasnya.
"Tidak ada sama sekali (ngobrol dulu). Ditunjukin video juga kan setelah di sini.
Sedangkan tadi saya juga sempet protes dan anak kita istilahnya bukan perampok," jelas Ariyanto.
"Kita kan punya hak asasi. Kita tidak membela. Tapi kalau seperti ini bingung kitanya.
Kita ikutin, kalau memang salah, ya kita salahkan. Cuma, kok secepat ini, bahkan dari pihak sekolah pun enggak tahu kenapa, tahu-tahu (polisi) langsung menangkap (A)," ia menambahkan.
A jadi salah satu tersangka pengeroyokan terhadap GL, siswi baru salah satu SMK di Bekasi Timur.
• Viral Video Pembobolan Mobil Kru Trans 7 yang Sedang Liputan, Gampang Banget Pecakan Kacanya
Rabu (14/8/2019) lalu, GL yang baru sebulan duduk di bangku SMK dikeroyok tiga pelaku yang usianya sedikit lebih tua darinya di sebuah taman tak jauh dari kompleks sekolah.
Tiga pelaku itu adalah D, alumnus SMK Teknologi Nasional; A, kakak kelas GL; dan P, kawan D yang tidak satu almamater.
GL dijambak, dicekik, dan dilucuti kerudungnya, sebelum kemudian ditendang, dipukul, dan ditampar menggunakan sandal berulang kali.
Akibat perbuatannya, tiga orang pelaku pengeroyokan diancam hukuman maksimal 5 tahun kurungan karena dinilai melakukan kekerasan terhadap anak. (Kompas.com/Vitorio Mantalean)
Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/22/19315271/orangtua-pelaku-pengeroyokan-siswi-di-bekasi-keberatan-putrinya-ditangkap
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orangtua Pelaku Pengeroyokan Siswi di Bekasi Keberatan Putrinya Ditangkap Polisi"
Dituduh Merusak Rumah Tangga, Siswi SMK Dikeroyok Alumni Sekolahnya Hingga Diteror!
Bullying terjadi di sebuah SMK, salah satu siswinya sampai dikeroyok karena dituduh merusak 'rumah tangga' atau hubungan asmara teman alumninya!
TRIBUNMATARAM.COM - Seorang pelajar kelas X SMK Teknologi Nasional, Bekasi Timur berinisial GL (16) menjadi korban pengeroyokan, Rabu (14/8/2019) lalu.
GL yang baru sebulan duduk di bangku SMK dikeroyok tiga pelaku yang usianya sedikit lebih tua darinya di sebuah taman tak jauh dari kompleks sekolah.
Tiga pelaku itu adalah D, alumnus SMK Teknologi Nasional; A, kakak kelas GL; dan P, kawan D yang tidak satu almamater.
GL dijambak, dicekik, dan dilucuti kerudungnya, sebelum kemudian ditendang, dipukul, dan ditampar menggunakan sandal berulang kali.
"Habis pulang sekolah langsung dibawa saja gitu sama teman (ke taman), di sana sudah ada tiga orang itu nungguin, ngajakin duel," ujar GL ditemui Kompas.com di rumahnya di bilangan Harapan Baru, Bekasi Utara, Rabu (21/8/2019) petang.
"Memang enggak seneng saja, kakak kelas gitu," tambahnya.
• Pemerkosaan Terhadap Teman Kerja, Diajak Jalan-jalan Sampai Diberi Minuman Keras & Pingsan
• 100 Universitas Terbaik Skala Nasional 2019, Dibagi Jadi 3 Klaster Menurut Kemenristekdikti
• Ini 3 Zodiak yang Susah Move On Setelah Putus, Aries, Gemini dan Cancer, Kamu Termasuk?
• Lirik Lagu Titip Rindu Buat Ayah dan Link Download, Tembang Betrand Peto Untuk Ruben Onsu
GL tak ingat berapa lama ia dianiaya. Ia hanya bisa duduk dan tertunduk saat dikeroyok tiga orang itu.
Pundak dan wajahnya lebam akibat penganiayaan tersebut.
GL menyebut, di taman tempatnya dikeroyok masih ada dua pemuda lain yang mengawasi dari jauh.
Peristiwa itu direkam bergantian oleh para pelaku, kemudian disebar di grup WhatsApp.
Orangtua GL, Ali Sadikin dan Eka Susanti tak tahu-menahu apa yang terjadi pada putri bungsunya saat itu.
Mereka baru mengetahui apa yang menimpa putrinya pada Senin ketika video itu telah menyebar luas.
"Pulang sekolah bajunya pada acak-acakan, kotor banget. Terus langsung ke kamar, enggak biasanya itu.
Akhirnya tahu dari tetangga (lewat video). Saya sedih pas lihat," ungkap Ali di kediamannya, Rabu.
Ali langsung mendatangi sekolah. Namun, pihak sekolah menyarankan agar Ali melapor ke polisi karena kejadian itu terjadi di luar jam dan kompleks sekolah.
Pada Selasa (20/8/2019), Ali melaporkan kasus kekerasan pada putri bungsunya itu ke Polres Metro Kota Bekasi.
Pelaku masih mengancam, korban trauma
GL menyebut bahwa teror tak berhenti di situ.
Ia bercerita, sebelum kasus pengeroyokan itu terjadi, ia sudah berulang kali diajak duel oleh D. Kini, setelah kasusnya diproses di kepolisian, D ancam menuntut balik.
"Dia (D) mau nuntut balik karena saya dibilang sudah merusak rumah tangga dia," kata GL.
• Para Menteri Jokowi 2019-2024 Akan Dapatkan Mobil Dinas Baru
Rumah tangga yang dimaksud adalah hubungan asmara antara D dengan pacarnya.
GL membantah tuduhan bahwa ia menghancurkan "rumah tangga" D.
"Cowoknya D minta nomor WhatsApp saya di Facebook, tapi enggak saya kasih.
Mungkin D cemburu itu," ujarnya.
Sehari setelah pengeroyokan itu, GL emoh sekolah. Keesokan harinya lagi, GL paksa bersekolah karena ada hajatan lomba 17-an.
Di sekolah, ia dikuntit oleh A, kakak kelasnya.
"Diikutin waktu masuk hari Jumat sama si A, kakak kelas.
Diikutin saja gitu, mungkin biar enggak lapor guru," ujar GL.
Pada Selasa (21/8/2019) kemarin, D memberondong chat ke nomor WhatsApp GL, tetapi menggunakan akun milik P, teman D yang juga mengeroyok GL pekan lalu dan merekam aksi pengeroyokan itu.
Dalam chat tersebut, D menanyakan posisi GL dan alasan pelaporan kasus ini ke polisi.
"Kan masalah sudah selesai. Gue bisa juga ya nuntut lo karena lo udah hancurin rumah tangga gue.
Mau lo apa? Mau damai apa gimana?" tulis D dalam chat yang ditunjukkan GL kepada wartawan di kediamannya.
Dibayangi trauma dan takut akan dikeroyok lagi, GL memutuskan mendekam di rumah.
Ia juga ogah keluar rumah karena alasan yang sama, meskipun guru sekolahnya telah datang ke rumah dan membujuknya agar bersekolah kembali.
• Pasca Gempa Lombok, Masa Transisi Darurat Diputuskan Diperpanjang Hingga 25 Desember 2019 Mendatang
"Takut diincar lagi. Masih seringlah (teringat pengeroyokan)," kata GL.
Orangtua GL juga menyampaikan hal yang sama. GL disebut sulit tidur dan kerap mengigau.
"Tidur juga enggak tidur semalaman. Dia suka mengigau, minta ampun, minta tolong," ucap Ali Sadikin, ayah GL.
Kini, GL belum memutuskan akan bersekolah lagi atau tidak dalam waktu dekat.
Namun, ia berpikir untuk pindah sekolah seandainya bersekolah lagi.
Ayahnya juga tak memaksanya cepat-cepat sekolah.
"Mungkin kayaknya pindah sih, trauma. Tergantung anaknya, sih," ujar Ali.
Pihak keluarga menutup penyelesaian secara kekeluargaan dan menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada kepolisian.
Sementara itu, pihak sekolah yang sempat ditemui Kompas.com saat menjenguk GL di kediamannya, belum mau memberikan keterangan. (Kompas.com/Vitorio Mantalean)
Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/22/06381231/pengeroyokan-siswi-di-bekasi-oleh-alumnus-dituduh-merusak-rumah-tangga?page=all
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengeroyokan Siswi di Bekasi oleh Alumnus, Dituduh Merusak Rumah Tangga dan Terus Diteror"