Nasib 5 Anggota TNI Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Jatim, Diskors & Diseret ke Pengadilan Militer
Nasib lima anggota TNI yang mengepung asrama mahasiswa Papua di Jawa Timur, diskorsing dan diseret ke Pengadilan Militer.
Kita semua di sini anak-anak Ibu Pertiwi," kata Frans seusai menggelar pertemuan tertutup di Mapolda Jatim, Senin (19/8/2019).
Pernyataan tersebut terungkap setelah terjadi kerusuhan di Manokwari dan sejumlah wilayah di Papua yang diduga dipicu insiden di Malang, Surabaya dan Semarang.
Piter menegaskan, 1.000 warga Papua di Surabaya dalam kondisi aman dan tidak ada tindakan pengusiran terhadap mereka.
2. Bantah ada pengusiran mahasiswa di asrama Papua

Piter membantah kabar adanya pengusiran terhadap mahasiswa Papua dari asrama di Jalan Kalasan, Surabaya.
Menurut Frans, justru aparat berusaha melindungi mahasiswa Papua aksi anarkis sejumlah ormas.
"Mereka justru diamankan oleh polisi dari potensi tekanan dari ormas dan kembali dipulangkan pada malam hari.
Saya yang mengawal di kepolisian sampai kembali ke asrama," kata Frans.
3. Tanggapan Gubernur Papua terkait insiden di asrama mahasiswa

Gubernur Papua Lukas Enembe berempati atas selama polisi menerapkan penegakan hukum sesuai prosedur saat mengamankan 43 mahasiswa asal Papua di Surabaya, dirinya mendukung.
"Pemprov Papua menyatakan empati dan prihatin terhadap insiden yang terjadi di Kota Surabaya, Semarang dan Malang, yang berakibat adanya penangkapan atau pengosongan asrama mahasiswa Papua," kata Lukas kepada wartawan, di Jayapura, Minggu (18/08/2019).
Menurut Enembe, Pemprov Papua menghargai upaya hukum yang dilakukan oleh aparat keamanan, sepanjang dilakukan secara proposional dan profesional, serta berkeadilan.
4. Kapolda Jatim jamin keamanan mahasiswa

Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan, menjamin keamanan warga Papua yang tinggal di Jawa Timur, untuk kepentingan pekerjaan maupun belajar.
Namun, jaminan tersebut sepanjang warga Papua tidak melanggar norma-norma hukum yang berlaku.