2 Jenazah ABK Korban Pembantaian KM Mina Sejati Ditemukan Mengapung di Laut Aru
Setelah lebih dari sepuluh hari pencarian, dua jenazah anak buah kapal / ABK korban pembantaian KM Mina Sejati ditemukan mengapung.
Dari total 36 ABK dan nahkoda di atas kapal tersbut, 13 orang memilih melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
Dari jumlah 13 ABK yang melompat itu dua di antaranya ditemukan tewas dengan luka bacok, sedangkan 11 lainnya selamat.
Adapun 23 ABK lainnya dinyatakan hilang. (Kompas.com/Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)
Misteri Penyebab Pembantaian Sadis KM Mina Sejati Terkuak, Sempat Ada Cekcok hingga Jatuh Bangun
TRIBUNMATARAM.COM - Misteri penyebab pembantaian sadis KM Mina Sejati yang menewaskan beberapa orang Anak Buah Kapal/ ABK dan 23 lainnya masih hilang akhirnya terungkap.
Awal mula pembantaian KM Mina Sejati, Sabtu (17/8/2019) ternyata berawal dari cekcok dan perkelahian antara pelaku dan beberapa ABK.
Berikut ini teka-teki pembantaian di atas KM Mina Sejati yang perlahan mulai terkuak.
Aparat Polres Kepulauan Aru telah memeriksa 11 anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati yang lolos dari aksi keributan yang berujung pada pembantaian ABK di atas kapal tersebut.
Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormasa mengatakan, penyebab terjadinya pembantaian di atas KM Mina Sejati bermula dari aksi perkelahian antara sesama ABK.
• 6 Fakta Autisme Putra Sulung Dian Sastro, Tak Disupport Suami Namun Kekeh dengan Insting Keibuannya
• Dian Sastro Blak-blakan Soal Putra Sulungnya yang Didiagnosis Autisme, Ini Awal Kecurigaannya
• Basarnas: Jumlah Penumpang KM Santika Nusantara yang Terbakar Tak Sesuai Manifes Awal
• Ingin Meminta Maaf, Yan Widjaya Tak Bisa Penuhi Syarat Aura Kasih karena Istrinya Sudah Meninggal
Menurut Adolof, saat perkelahian itu terjadi, sejumlah ABK lainnya kemudian melerai hingga perkelahian antara sesama ABK itu dapat diselesaikan.
Namun, dia belum dapat menjelaskan motif yang memicu perkelahian yang berujung pada aksi pembantaian itu.
“Sumber persoalannya itu di sini.
Para pelaku ini terlibat perkelahian dengan ABK lain hingga jatuh bangun, lalu dilerai ABK lainnya hingga masalahnya selesai,” kata Adolof, kepada Kompas.com, saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Sabtu (24/8/2019).
Namun, lanjut Adolof, malam harinya, para pelaku kembali membuat keributan.