Sempat Merasa Dendam, Anak Ipda Erwin Yudha Kini Ikhlas, Kenang Detik Terakhir Dampingi Sang Ayah

Sempat menaruh dendam, ayah Ipda Erwin Yudha, polisi yang dibakar mahasiswa di Cianjur akui ikhlas dan doakan sang ayah.

Kolase TribunMataram.com/ Instagram/Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Sempat Menaruh Dendam, Anak Ipda Erwin Yudha Kini Akui Ikhlas, Kenang Detik Terakhir Dampingi Sang Ayah 

TRIBUNMATARAM.COM - Sempat menaruh dendam, ayah Ipda Erwin Yudha, polisi yang dibakar mahasiswa di Cianjur akui ikhlas dan doakan sang ayah.

Kesedihan mendalam dirasakan oleh Erik Yudha Saputra (23), anak dari Ipda Erwin Yudha, polisi yang dibakar dalam unjuk rasa di depan Kantor Bupari Cianjur, Kamis (15/8/2019) lalu.

Mendapati kenyataan ayahnya, Ipda Erwin Yudha meninggal dunia karena ulah pendemo yang membakarnya di Cianjur, membuat Erik Yudha Saputra menaruh rasa dendam dan amarah.

Namun, rasa dendam Erik Yudha Saputra kini telah pudar seiring keikhlasan hati yang berusaha dibangunnya selepas kematian Ipda Erwin Yudha.

Ia telah ikhlas dan memilik untuk mendoakan almarhum ayahnya.

Smart SIM Segera Diluncurkan, Pemilik SIM Lama Bisa Ganti ke SIM Baru yang Bisa Jadi Alat Pembayaran

Suruh 4 Pembunuh Bayaran, Ini Peran Istri Korban Dalangi Pembakaran Jasad Ayah & Anak di Sukabumi

ZODIAK MINGGU INI Ramalan Zodiak Mingguan Sampai 1 September 2019 Cancer Bijak, Leo Lancar Rejeki!

Cerita ABK KM Mina Sejati yang Selamat, Diberi Uang & Pelampung oleh Pelaku Sebelum Lompat ke Laut

Hal itu diungkapkan Erik Yudha Saputra saat ditemui di pemakaman almarhum ayahnya.

"Pertama sempat ada dendam, namun kini saya sudah ikhlas, saya memilih untuk mendoakan agar ayah diterima di sisi yang maha kuasa dan diampuni segala dosanya," ujarnya, dikutip TribunMataram.com dari TribunnewsBogor.com, Selasa (27/8/2019).

Jenazah Ipda Erwin Yudha saat akan dibawa ke Masjid Agung Cianjur.
Jenazah Ipda Erwin Yudha saat akan dibawa ke Masjid Agung Cianjur. (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Erik mengatakan, ia baru saja menyelesaikan urusan perkuliahannya sehingga ia banyak waktu untuk menunggu mendampingi selama ayahnya di rumah sakit di Jakarta.

"Selama 11 hari saya menemani ayah," kata Erik.

Ia mengatakan, malam sebelum ayahnya meninggal ia tak berkata apapun. Erik tak menduga ayahnya tersebut akan meninggal.

"Sore harinya tak bilang apa-apa, saya juga langsung tidur," kata Erik.

Seperti diketahui, Korban polisi dibakar Cianjur, Ipda Erwin Yudha Wildani akhirnya meninggal dunia, Senin (26/8/2019) setelah berjuang melawan kondisi tubuh yang telah menurun.

Menjadi korban polisi dibakar yang paling parah di depan kantor Bupati Cianjur, Kamis (15/8/2019) lalu, akhirnya Ipda Erwin Yudha menhembuskan nafas terakhirnya.

Sebelum Meninggal, Ipda Erwin Tak Boleh Menangis, Keluarga Hanya Bisa Melihat dari Jendela (Kolase Tribun Jabar (Instagram/@virarenata_)
Sebelum Meninggal, Ipda Erwin Tak Boleh Menangis, Keluarga Hanya Bisa Melihat dari Jendela (Kolase Tribun Jabar (Instagram/@virarenata_) ( )

Komplikasi dari gula darah, hemoglobin yang rendah dengan kondisi luka bakar lebih dari 60 persen membuat Erwin Yudha meninggal.

Anggota Polres Cianjur Ipda Erwin Yudha Wildani meninggal dunia setelah beberapa hari menjalani perawatan intens di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.

Erwin yang mengalami luka bakar di tubuh akibat aksi demonstrasi di Cianjur itu meninggal pada Senin (26/8/2019) dini hari.

 Kontroversi Kebiri Kimia pada Predator Anak di Mojokerto, Kesulitan Cari Rumah Sakit yang Eksekusi

 Baru 5 Menit Nikah, Pasangan Pengantin Baru di Texas Tewas Tertabrak Truk saat Menuju Tempat Resepsi

 Tukang Las Asal Mojokerto Divonis Kebiri Kimia karena Setubuhi 9 Anak, Baru Pertama di Indonesia

 Nasib 5 Anggota TNI Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Jatim, Diskors & Diseret ke Pengadilan Militer

 Viral Jenazah Digendong karena Tak Boleh Pakai Ambulans, Wakil Walikota Tangerang Minta SOP Diubah

"Iya betul, meninggal pukul 01.38 WIB," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo kepada Kompas.com, Senin.

Kondisi Erwin dikabarkan menurun terus sejak Minggu (28/7/2019) karena komplikasi dari gula darah yang terus naik. Ditambah lagi hemoglobinnya yang terus rendah.

Rencananya, jenazah akan dimakankan pada hari ini di Cianjur.

Atas meninggalnya Erwin, Dedi menyampaikan belasungkawa Polri

"Polri sangat berduka atas gugurnya anggota yang sedang melaksanakan tugas negara," kata Dedi.

Erwin merupakan satu dsri empat anggota polisi yang terbakar saat mengawal aksi unjuk rasa gabungan elemen mahasiswa di Cianjur, Jawa Barat.

Tiga anggota lainnya adalah Bripda FA Simbolon, Bripda Yudi Muslim, dan Bripda Anif Anif Endaryanto Pratama.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2019).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2019).(KOMPAS.com/Devina Halim)

Luka bakar yang diderita Erwin bahkan hampir mencapai 80 persen. Sementara korban lainnya sekitar 40 persen.

Sejauh ini, polisi telah menetapkan tiga orang tersangka.

Satu di antaranya adalah RS (19), seorang mahasiswa yang teridentifikasi sebagai pelaku yang melakukan pelemparan bahan bakar yang menyebabkan empat anggota polisi terluka.

Terbakar 64 persen

Erwin Yudha anggota Polres Kota Cianjur yang terbakar saat mengamankan demo mahasiswa di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019) alami luka bakar 64 persen di tubuhnya.

Hal itu dikatakan Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol Musyafak, usai memeriksa Erwin. Erwin dibawa ke RS Polri pada Kamis malam.

 Reaksi Keluarga Bani Mulia Menikahi Lulu Tobing Mantan Mantu Cendana, Dua Foto Jadi Bukti

 Sebelum Resepsi, Terekam Aksi Mesra Roger Danuarta & Cut Meyriska di Depan Lift, Lendot-lendot Manja

 Begitu Cuek, 5 Zodiak ini Sulit Berperilaku Romantis Kepada Pasangan, Capricorn Paling Buruk!

 Usai Akad, Cut Meyriska & Roger Danuarta Tak Bisa Menahan Senyum Saat Dengarkan Nasihat Pernikahan

"Hasil pemeriksaan dokter bedah plastik tim dokter disampaikan bahwa pak Erwin luka bakar 64 persen," kata Musyafak di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis malam.

Musyafak menjelaskan, Erwin alami luka bakar hampir di seluruh bagian tubuhnya, yakni di muka, kedua tangan, kaki, dan dada.

Meski alami luka bakar yang parah, Erwin masih dalam kondisi sadar saat tiba di RS Polri Kramat Jati.

"(Luka bakar) di muka, kemudian kedua tangan, kaki, dari ujung kaki sampai paha dan sebagian dada," ujar Musyafak.

Adapun insiden nahas yang terjadi pada Erwin berawal saat dirinya tengah melakukan pengamanan aksi mahasiswa yang tergabung dalam OKP Cipayung Plus Cianjur.

Pendemo tengah mengungkapkan pendapatnya dan ingin bertemu dengan pimpinan Pemerintah Daerah Cianjur dan DPRD. 

Kondisi terkini Aiptu Erwin Yudha, polisi yang dibakar dalam unjuk rasa di depan kantor Bupati Cianjur.

Aiptu Erwin Yudha menjadi satu dari tiga polisi dibakar dalam unjuk rasa di depan kantor Bupati Cianjur, Kamis (15/8/2019).

Di antara ketiga korban polisi dibakar, Aiptu Erwin mengalami luka bakar yang paling parah yakni mencapai 64 persen di sekujur tubuhnya.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Musyafak setelah memeriksa Aiptu Erwin Yudha.

"Hasil pemeriksaan dokter bedah plastik tim dokter disampaikan bahwa pak Erwin luka bakar 64 persen," kata Musyafak di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis malam, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Jumat (16/8/2019).

Musyafak menjelaskan, Erwin alami luka bakar hampir di seluruh bagian tubuhnya, yakni di muka, kedua tangan, kaki, dan dada.

Meski alami luka bakar yang parah, Erwin masih dalam kondisi sadar saat tiba di RS Polri Kramat Jati.

"(Luka bakar) di muka, kemudian kedua tangan, kaki, dari ujung kaki sampai paha dan sebagian dada," ujar Musyafak.

Sementara itu, aksi pelaku yang membakar polisi dalam unjuk rasa di depan kantor Bupati Cianjur, Kamis (15/8/2019) terekam kamera.

Polisi dengan cepat mengamankan terduga pelaku pelemparan cairan bensin yang membuat tiga orang polisi terbakar dalam unjuk rasa di depan kantor Bupati Cianjur.

Insiden polisi dibakar dalam unjuk rasa di Cianjur ini pun lantas menjadi perbincangan.

Seorang pemuda yang tampak mengenakan jaket hitam dengan garis putih di lengan terlihat melemparkan sebuah plastik bening dengan cairan di dalamnya.

Seorang warga yang berada di area unjukrasa, Mamur Abdulah (56), mengatakan, insiden itu terjadi beberapa saat setelah peserta unjuk rasa melakukan pembakaran ban.

Tiga polisi lantas mencoba untuk memadamkan api.

 Kabar Terbaru Zul Zivilia Setelah Ditangkap karena Narkoba dan Terancam Hukuman Mati

"Tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan kantong bensin sehingga api pun membesar dan membakar tiga orang polisi," ujar Mamur, dikutip TribunMataram.com dari TribunJabar.id, Jumat (16/7/2019).

Dari video yang beredar, pelaku pelemparan bensin ke kobaran api yang membakar ban langsung diamankan polisi.

Jika video rekaman detik-detik terbakarnya polisi itu diputar pelan, terlihat jelas siapa pelaku pelemparan.

Aksi Pelaku Polisi Dibakar Lemparkan Cairan Berisi Bensin Terekam
Aksi Pelaku Polisi Dibakar Lemparkan Cairan Berisi Bensin Terekam (TribunMataram Kolase/ TribunJabar.id)

Orang yang diamankan polisi juga terlihat cocok dengan ciri-ciri orang yang ada dalam video.

Meski demikian, belum diketahui identitas pria tersebut apakah bagian dari pendemo atau hanya orang luar yang menonton.

Detik-detik Polisi Dibakar Pengunjuk Rasa di Cianjur, Tiba-tiba Dilempar Plastik Berisi Bensin

Detik-detik polisi dibakar saat amankan unjuk rasa di depan kantor bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019).

Berikut kronologi lengkap dugaan polisi dibakar oleh pengunjuk rasa di Cianjur, Jawa Barat.

 Detik-detik 4 Polisi Dibakar Pengunjuk Rasa di Cianjur, Tiba-tiba Dilempar Plastik Berisi Bensin

 The Comment Pamit, NET TV Sebut Telah Siapkan Program Pengganti dengan Konsep yang Jauh Berbeda

Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa dari berbagai elemen di depan kantor bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/08/2019) siang, berujung ricuh.

Tiga orang anggota polisi dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sayang Cianjur karena mengalami luka bakar serius akibat terkena semburan api.

Sementara 15 orang pengunjuk rasa diamankan polisi untuk menjalani pemeriksaan intensif di Mako Polres Cianjur.

Insiden bermula saat pengunjuk rasa memblokade ruas jalan Siliwangi di depan gerbang kantor bupati.

Selain berorasi, massa juga sempat membakar ban.

 Gagal Jadi Paskibraka Labuhan Batu, Koko Ardiansyah Bantah Hoax Ibu Sampai Utang buat Jahit Seragam

 Video Panas Vina Garut Dijual di Medsos, Pembeli Bayar Pulsa Rp 50ribu, Kondisi Bos Salon Miris

 Raffi Ahmad Gelisah Umurnya Tak Mencapai 50 Tahun, Sampaikan Pesan Menyentuh untuk Nagita Slavina

 Arti Mimpi Bertemu dengan Mantan Pacar, Bisakah Jadi Pertanda Akan Balikan Lagi?

Petugas pun berupaya untuk memadamkannya, namun tiba-tiba ada yang melempar plastik berisi cairan diduga bensin sehingga memicu api semakin membesar.

Seseorang coba memberikan pertolongan kepada seorang anggota polisi yang terbakar saat terjadi insiden kericuhan dalam aksi unjukrasa di ruas Jalan Siliwangi depan gerbang Pendopo Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/08/2019) siang(Firman Taufiqurrahman)
Seseorang coba memberikan pertolongan kepada seorang anggota polisi yang terbakar saat terjadi insiden kericuhan dalam aksi unjukrasa di ruas Jalan Siliwangi depan gerbang Pendopo Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/08/2019) siang(Firman Taufiqurrahman) ( )

Tak ayal, beberapa petugas tersambar api, bahkan seorang anggota polisi terkapar dan mengerang kesakitan dengan baju seragam yang compang-camping akibat terbakar.

Sejumlah orang pun berupaya memadamkan api yang menyelimuti tubuh korban dengan air dari gelas-gelas air mineral dan alat seadanya.

Badan korban diduga terkena cipratan cairan yang dilempar oknum pengunjuk rasa tersebut sehingga api dengan cepat membakar sekujur tubuhnya.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyebutkan, korban dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta, karena mengalami luka bakar serius mencapai 80 persen.

“Korban lainnya, kita akan konsultasi dengan pihak rumah sakit di sini jika memang perlu penanganan lebih intensif akan kita bawa saja ke Bandung, ke (rumah sakit) Hasan Sadikin,” kata Rudy kepada wartawan di IGD RSUD Sayang, Cianjur, Kamis.

Sementara itu, Direktur RSUD Sayang Cianjur, Ratu Tri Yulia menyebutkan, para korban rata-rata mengalami luka bakar di wajah dan tangan.

Sementara korban yang dirujuk tersebut mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya mencapai 80 persen.  

“Sedangkan korban lain sekitar 40 persen.

Kita akan memberikan pelayan terbaik untuk para anggota kepolisian ini,” ujarnya.

Informasi yang didapat Kompas.com, korban yang dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta, itu atas nama Aiptu Erwin, seorang Bhabinkamtibmas Kelurahan Bojongherang Polsek Cianjur Kota.

Sementara dua korban lainnya adalah anggota Sat Sabhara Polres Cianjur, yakni Brigadir Dua Yudi Muslim dan Brigadir Dua FA Simbolon.

Sedangkan satu lagi belum diketahui identitasnya. 

15 Orang Pengunjuk Rasa Diamankan, Polisi Masih Identifikasi Pelaku Utama

Sebanyak 15 orang peserta aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019) diamankan polisi.

 Saat ini, mereka masih menjalani pemeriksaan intensif di Mako Polres Cianjur.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyebutkan, ada 15 orang yang telah diamankan, namun masih mengidentifikasi pelaku yang melempar cairan diduga bensin ke arah sumber api yang mengakibatkan empat orang anggota polisi mengalami luka bakar.

“Kita akan dalami, kita akan periksa mereka semua, kita cari pelaku utamanya, nanti hasilnya kita sampaikan,” sebut Rudy kepada wartawan di IGD RSUD Sayang Cianjur, Kamis.

 4 Zodiak yang Terindikasi Jadi Jomblo Akut, Terlalu Menutup Diri & Hati, Pisces Salah Satunya!

 Promo Pizza Hut Spesial HUT RI 17 Agustus 2019, Buy 1 Get 1 Sampai Besok 16 Agustus 2019!

 Foto-foto Momen Baby Shower Kehamilan Pertama Puput Nastiti Devi dengan Ahok

 9 Fakta Baru Video Panas Vina Garut, Sosok Pemeran Wanita hingga Lokasi Perekaman

Ditegaskan Rudy, semua yang terlibat dalam kegiatan tersebut (unjukrasa) akan diusut dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Pokoknya semua yang terlibat kita proses, yang bisa dihukum kita akan hukum,” tegas Rudy.

Terkait apakah insiden tersebut ada indikasi direncanakan atau spontanitas, pihaknya masih harus mendalami lebih jauh.

“Nanti, setelah hasil pemeriksaan baru kita tahu apakah kejadian ini direncanakan atau tidak,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya,  empat orang anggota polisi dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Sayang Cianjur karena mengalami luka bakar serius akibat tersambar api.

Insiden bermula saat pengunjukrasa memblokir ruas Jalan Siliwangi di depan gerbang kantor bupati. Selain berorasi massa juga berupaya melakukan aksi bakar ban.

Petugas pun coba memadamkannya, namun tiba-tiba ada yang melempar plastik berisi cairan diduga bensin sehingga memicu api semakin membesar.

Tak ayal, sejumlah petugas yang berada dekat dengan sumber api terkena semburan api, bahkan seorang anggota  polisi terkapar dan mengerang kesakitan dengan baju seragam yang compang-camping akibat terbakar.

Aksi unjuk rasa mengkritisi arah pembangunan Pemerintah Kabupaten Cianjur itu sendiri awalnya berjalan tertib. Pengunjuk rasa sempat melakukan orasi di dalam komplek pendopo itu.

Situasi mulai memanas saat pengunjuk rasa terlibat aksi dorong dan cekcok dengan petugas Satpol PP.

Massa kemudian memilih mundur keluar gerbang untuk kemudian melanjutkan aksinya dengan memblokir ruas Jalan Siliwangi hingga insiden tersebut terjadi. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved