6 Fakta Kerushan di Deiyai, Papua karena Rasisme yang Sempat Terjadi, 1 TNI dan 2 Warga Tewas
Bentrok antarmassa dengan aparat keamanan terjadi di halaman Kantor Bupati Deiyai, Papua, pada Rabu (28/8/2019) siang terkait tindakan rasisme!
6 Fakta Kerushan di Deiyai, Papua karena Rasisme yang Sempat Terjadi, 1 TNI dan 2 Warga Tewas
TRIBUNMATARAM.COM - Bentrok antarmassa dengan aparat keamanan terjadi di halaman Kantor Bupati Deiyai, Papua, pada Rabu (28/8/2019) siang.
Aksi massa itu terkait tindakan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Dalam bentrok tersebut, mengakibatkan 1 anggota TNI gugur, 2 lainnya luka-luka. Selain itu, 3 petugas polisi dan seorang warga juga terluka.
• Gojek Dapat Penolakan di Malaysia, Cerita Start Up Indonesia Ini Menyebar di 3 Negara Lain
• Sempat Akui Tak Akan Nikah Lagi, Ini Alasan Delon Mantap Nikahi Aida Chandra, Janda Kaya Anak 2
• Awal Mula Perkenalan Roger Danuarta & Cut Meyriska Hingga Jadian, Syahnaz Jadi Saksi Cinta Mereka
• 5 Pembunuhan Lewat Algojo Bayaran Paling Hebohkan Indonesia, Korbannya Direktur Hingga Istri Pejabat
Kapolda Papua Irjen Pol Rudolph A. Rodja mengakui saat bentrok antara massa dan aparat keamanan di Distrik Waghete, Kabupaten Deiyai, juga menyebabkan korban jiwa di pihak massa.
Dalam insiden tersebut sepuluh pucuk senjata milik TNI AD hilang.
Pasca-bentrok antarmassa, situasi di Deiyai aman dan seluruh korban meninggal dunia dan luka-luka telah dibawa ke RSUD Paniai di Enarotali.
Berikut fakta bentrok massa dengan aparat keamanan yang terjadi di halaman kantor Bupati Deiyai:
1. Kronologi kejadian

Massa demonstran saat merangsak ke halaman DPRD Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019).
Menurut koordinator aksi, Yul Toa Motte mengatakan, mulanya massa berjumlah 500 orang melakukan unjuk rasa di depan kantor bupati, Rabu pukul 09.00 WIT.
Aksi massa itu terkait tindakan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Namun, pada pukul 13.00 WIT, kerusuhan pecah setelah aparat menembakan gas air mata.
"Kemudian dilanjutkan dengan timah peluru. Saya lihat sendiri dengan mata sendiri,” kata Yul, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Dia menyebut, ada korban dalam kejadian ini.
2. Tuntut referendum

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan, aksi unjuk rasa itu digelar Rabu pagi di halaman Kantor Bupati Deiyai. Dengna pesertanya hanya sekitar 150 orang.
"Mereka menuntut bupati menandatangani persetujuan referendum," ujar Dedi ketika ditemui di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu sore.
Pada saat negosiasi masih berlangsung, Dedi mengatakan, sekitar seribu orang tiba-tiba datang ke lokasi dari segala penjuru.
Mereka membawa senjata tajam, bahkan diduga membawa senjata api.
Pada saat itulah kontak tembak antara massa tersebut dengan aparat terjadi.
Dedi menyebut, massa yang tiba-tiba hadir itu diduga kuat merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Satu anggota TNI AD gugur dan ada tambahan lima anggota Polri terluka (akibat) panah," ujarnya.
• ZODIAK BESOK Ramalan Zodiak Besok Jumat 30 Agustus 2019, Gemini Emosional, Aquarius Gelisah
3. Massa anarkis

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto mangatakan, massa pada saat itu ingin kembali menggelar aksi unjuk rasa terkait dugaan tidak rasisme kepada mahasiswa Papua di Jawa Timur.
"Singkatnya kami mengamankan aksi demo, terus begitu kumpul massa anarkis dan kita jadi korban, panah sama senjata tajam," ujarnya kepada Kompas.com melalui telepon.
• Kekasih Korban Pembunuhan Ibu Tiri di Sukabumi Dituding Pansos, Minta Maaf Sebut Hanya Hibur Diri
4. 1 TNI gugur dan 2 orang tewas

Kapolda Papua Brigjen Pol Rudolf Alberth Rodja
Kapolda Papua Irjen Pol Rudolph A. Rodja mengakui saat bentrok antara massa dan aparat keamanan di Distrik Waghete, Kabupaten Deiyai, juga menyebabkan korban jiwa di pihak massa.
Namun ia menegaskan jumlahnya tidak seperti informasi yang beredar.
"Korban di pihak massa dua orang meninggal dunia dan sudah dibawa ke RS. Jadi bukan enam orang," sebutnya melalui pesan singkat, Rabu (28/8/2019).
• Korban Mobil Terpanggang di Sukabumi Ternyata Teman Al Ghazali, Anak Maia Estianty Ungkap Rasa Duka
5. Massa rampas 10 pucuk senpi

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Alberth Rodja
Rudolph mengakui dalam aksi tersebut, massa telah merampas senjata api milik TNI.
"Massa merampas sekitar 10 pucuk senpi sambil melakukan penembakan ke arah petugas TNI dan POLRI yang sedang melakukan pengamanan unjuk rasa yang pada awalnya damai," kata Rudolph.
Situasi di Deiyai dikatakannya aman dan seluruh korban meninggal dunia dan luka-luka telah dibawa ke RSUD Paniai di Enarotali.
• Doddy Sudrajat Jijik Lihat Foto Seksi Vanessa Angel, Dwi Andhika Dukung Mantan Pacar Asal Bahagia
6. 1 TNI gugur dievakuasi ke Nabire

Ilustrasi
Eko Daryanto membenarkan adanya anggota TNI-AD bernama Serda Rikson meninggal akibat terkena panah dalam insiden yang terjadi di Kabupaten Dieyai, Papua, Rabu (28/8/2019).
Dilansir dari Antara, jenazah Serda Rikson, anggota TNI AD yang meninggal akibat terkena panah segera dievakuai ke Nabire.
Jenazahnya akan dievakuasi ke Nabire melalui jalan darat.
• Sempat Akui Tak Akan Nikah Lagi, Ini Alasan Delon Mantap Nikahi Aida Chandra, Janda Kaya Anak 2
Sumber: KOMPAS.com ( Robertus Belarminus, Dhias Suwandi, Candra Setia Budi, Devina Halim/Candra Setia Budi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Bentrokan di Deiyai Papua, 1 TNI Gugur hingga 10 Pucuk Senpi Dirampas"