Rincian Utang AK hingga Bunuh Suami & Anak di Sukabumi, Capai Rp 10M, Bayar Rp 200Juta per Bulan

Rincian utang AK (35) hingga nekat menghabisi nyawa suami dan anak tirinya di Sukabumi, capai Rp 10 Miliar.

TribunStyle
Aulia Kesuma, suami dan anak yang dia bakar lewat 4 pembunuh bayaran. 

TRIBUNMATARAM.COM - Rincian utang AK (35) hingga nekat menghabisi nyawa suami dan anak tirinya di Sukabumi, capai Rp 10 Miliar.

Motif yang melatarbelakangi AK nekat menghabisi nyawa suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anak tirinya M Adi Pradana adalah utang yang mencapai Rp 10 Miliar.

Bahkan, AK harus melunasi utanya tersebut Rp 200 juta setiap bulannya.

AK nekat menghabisi nyawa suami dan anak tirinya dengan menyewa pembunuh bayaran, lantaran terlilit masalah utang.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, AK dan suami terlilit utang senilai Rp 10 miliar rupiah.

Unjuk Rasa di Deiyai Papua Berakhir Ricuh, 2 Warga Sipil Tewas Ditembak & Kena Anak Panah di Perut

Roger Danuarta Kenang Pertemuan Awal dengan Cut Meyriska, Jatuh Cinta Pandangan Pertama 5 Tahun Lalu

Kronologi Awal Bos Malaysia Tolak Gojek hingga Sebut Indonesia Negara Miskin, Kini Minta Maaf

Kronologi Paskibraka Hilang Setelah Upacara Penurunan Bendera, Sudah 2 Minggu Tak Ada Kabar

Rinciannya, utang Rp 7 miliar di salah satu bank atas nama pelaku, Rp 2,5 miliar atas nama AK dan suaminya, dan utang kartu kredit Rp 500 juta.

Edi Chandra Purnama semasa hidup
Edi Chandra Purnama semasa hidup (TribunMataram Kolase/ Tribunnews Bogor/ Facebook)

"Jadi sekitar Rp 10 M," kata Nasriadi, seperti dilansir dari tayangan Kompas TV, Kamis (29/8/2019).

Uang yang dipinjam itu niatnya untuk menggagas sejumlah usaha, salah satunya seperti rumah makan.

Namun, Nasriadi menyebut, usaha tersebut gagal.

Sementara, dari utang sebesar itu, pasangan ini mesti membayar cicilan ke bank Rp 200 juta setiap bulannya.

AK kemudian membujuk suaminya untuk menjual rumah mereka demi melunasi utang tersebut.

"Suaminya tidak mau karena rumah ini warisan orangtuanya," ujar dia.

Hal ini yang memicu AK nekat menghabisi suami dan anak tirinya.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufariadi tengah menggelar konferensi pers terkait pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap suami dan anak tirinya.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufariadi tengah menggelar konferensi pers terkait pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap suami dan anak tirinya. (TribunMataram Kolase/ TribunJabar/ (Foto Humas Polda Jabar))

Selain motif utang, AK disebut juga punya motif sakit hati.

 Ruben Onsu Singgung Farhat Abbas Pakai Akun Bodong untuk Buktikan Hotman Paris Bersalah, Benarkah?

 5 Fakta YouTuber Angga Candra, dari Penjual Es Kelapa, Pengamen hingga Punya Puluhan Juta Subscriber

 Sejarah Superhero Gundala Putra Petir dan Fakta Menariknya, Film Gundala Tayang 29 Agustus 2019

 Tega Menghabisi Suami & Anak Tirinya karena Masalah Ekonomi, Ternyata Segini Besarnya Utang Pelaku

Sebelumnya, AK menyewa empat pembunuh bayaran untuk membunuh suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23).

Awalnya, dua korban diculik dan dilumpuhkan di rumah mereka di Lebak Bulus, Jakarta Selatan oleh para eksekutor.

"Motifnya adalah tersangka AK menyewa empat eksekutor untuk membunuh suaminya Edi Candra dan anak tirinya Dana karena masalah rumah tangga dan utang piutang," ujar Nasriadi, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (26/8/2019) malam. (Kompas.com/*)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/08/29/08083191/motif-istri-bunuh-suami-dan-anak-tiri-karena-utang-rp-10-miliar

Potret Pupung Sadili, Suami Dibunuh & Dibakar Istri di Sukabumi, Semasa Hidup Aktif Berlatih Silat

TRIBUNMATARAM.COM - Foto-foto Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili, suami yang dibunuh dan dibakar istri muda di Sukabumu semasa hidup, aktif di perguruan Silat Cimande.

Nama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili, korban pembunuhan berencana istri muda yang dibakar di mobil bersama putranya, M Adi Pradana dikenal aktif semasa hidup.

Edi Chandra Purnama yang lebih akrab disapa Pupung Sadili ini sering menghabiskan waku berlatih di perguruan Silat Cimande.

Beberapa potretnya saat latihan pun sering dibagikannya melalui Facebook bernama Pupung Sadili.

Berikut ini foto-foto Pupung Sadili saat latihan Silat Cimande:

Pupung Sadili saat latihan silat Cimande
Pupung Sadili saat latihan silat Cimande (facebook Pupung Sadili)
Pupung Sadili saat latihan silat Cimande
Pupung Sadili saat latihan silat Cimande (facebook Pupung Sadili)
Pupung Sadili saat latihan silat Cimande
Pupung Sadili saat latihan silat Cimande (facebook Pupung Sadili)
Pupung Sadili saat latihan silat Cimande
Pupung Sadili saat latihan silat Cimande (facebook Pupung Sadili)

Kronologi AK habisi nyawa suami dan anak tirinya

Saat gelar perkara di Mapolda Jawa Barat, Selasa (27/8/2019), AK hanya bisa tertunduk.

Dirinya pun mengaku menyesal telah melakukan perbuatan keji terhadap Edi dan Dana.

"Iya menyesal," kata AK.

Setelah itu, polisi menjelaskan, AK mengaku menyewa empat eksekutor untuk menghabisi menculik kedua korban dan dilumpuhkan di rumah korban di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Setelah dieksekusi, kedua korban diletakan di SPBU Cirende dalam keadaan sudah meninggal.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufariadi tengah menggelar konferensi pers terkait pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap suami dan anak tirinya.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufariadi tengah menggelar konferensi pers terkait pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap suami dan anak tirinya.(Foto Humas Polda Jabar)

Tak berselang lama, para pembunuh bayaran menyuruh AK dan anaknya KV untuk mengambil mobil yang sudah berisikan mayat tersebut.

AK dan KV kemudian mengambil mobil tersebut pada Minggu (25/8/2019) pukul 07.00 WIB untuk kemudian dibawa ke Cidahu.

Tersangka AK lalu membeli bensin di dekat lokasi tempat kejadian dan menyerahkannya ke KV untuk membakar mobil tersebut.

Untuk hilangkan jejak pembunuhan

Berdasar keterangan Nasriadi, anggota Polsek Cidahui segera datang ke lokasi usai menerima laporan dari warga terkait kejadian mobil terbakar.

Setelah itu, polisi dan warga menemukan ada dua jasad yang kondisinya tinggal tulang-belulang berada di dalam mobil Toyota calya dengan nomor polisi B 2983 SZH.

 12 Selebriti Asal Kalimantan Timur, Ibu Kota Baru Indonesia dari Eza Gionino hingga Dinda Kanyadewi

 Alasan 7 Zodiak Ini Belum Temukan Belahan Jiwa, Virgo Tak Ingin Dikhianati Lagi & Libra Pemalu

 Innalilahi Wa Innailaihi Rojiun, Ibu yang Viral Diinjak Kepalanya oleh Anak Kandung Meninggal Dunia

 Putra Sulung Presiden Jokowi Bagi Tips Hadapi Nyinyiran Haters, Gibran Rakabuming Ucap Terimakasih

Setelah lakukan penyelidikan, polisi menyimpulkan dua jasad tersebut dibunuh sebelum dimasukan mobil dan dibakar pelaku.

Hal ini terindikasi dari kondisi mayat yang sudah mengalami pembusukan.

"Kedua jasad sudah berada di dalam mobil, lalu mobilnya dibakar pelaku untuk menghilangkan jejak," tutur Nasriadi.

Pelaku ditangkap kurang dari 24 jam

Sementara itu, kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap AK di Jakarta, pada hari Senin (26/8/2019).

Selain itu, satu orang diduga pelaku, KV, masih dirawat di RS Pertamina, Jakarta.

Saat ini tim khusus masih dalam perjalanan dari Jakarta menuju Sukabumi.

"Alhamdulillah perkara dugaan pembunuhan ini terungkap kurang dari 24 jam dengan mengamankan otak pelaku," ungkap Nasriadi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (26/8/2019) malam.

Polisi buru para eksekutor 

Sementara itu, dua dari empat pembunuh bayaran alias eksekutor yang disewa AK, berhasil ditangkap.

Penangkapan tersebut dilakuakn oleh tim gabungan Polres Sukabumi dan Polda Metro Jaya.

"Sudah oleh Polda Metro Jaya dan tim gabungan dari Polres Sukabumi," ujar Nasriadi, saat dihubungi Selasa (27/8/2019).

Penangkapan ini terjadi lantaran lokasi eksekusi kedua korban, diduga terjadi di wilayah Jakarta.

Untuk menghilangkan jejak, kedua jasad korban dibuang dan dibakar di Sukabumi.

"Kita hanya fokus TKP pembuangan. Pengembangannya dari Polda Metro Jaya," katanya.

AK sewa eksekutor Rp 500 juta 

ilustrasi uang dalam amplop.
ilustrasi uang dalam amplop.(Thinkstock)

Dalam pemeriksaan polisi, AK mengaku menyewa empat eksekutor untuk membunuh suami dan anak tirinya sebesar Rp 500 juta.

"Pelaku AK menjanjikan uang Rp 500 juta terhadap para eksekutor," kata Nasriadi saat dihubungi, Selasa (27/8/2019).

Lalu, AK mengaku baru membayar Rp 130 juta dan sisanya akan dilunasi jika keempat eksekutor itu berhasil membunuh dua korban.

"Baru disetorkan Rp 130 juta (kepada eksekutor)," ucapnya. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved