Unjuk Rasa di Deiyai Papua Berakhir Ricuh, 2 Warga Sipil Tewas Ditembak & Kena Anak Panah di Perut

Dua orang warga sipil meninggal dunia karena luka tembak dan terkena anak panah di bagian perut dalam kerusuhan unjuk rasa di Deiyai, Papua.

(dok BBC Indonesia)
Sejumlah mahasiswa asal Papua melakukan unjuk rasa di Jalan Kusumanegara, DI Yogyakarta, Selasa (20/8/2019). Aksi tersebut merupakan aksi solidaritas dan bentuk protes terhadap dugaan kekerasan serta diskriminasi rasial terhadap warga Papua. 

Kemudian, massa yang baru datang menyerang serta memprovokasi aparat TNI dan Polri yang sedang berjaga.

"Pada saat proses negosiasi itu sedang berlangsung, muncul kurang lebih sekitar ribuan masyarakat dari berbagai macam penjuru dengan membawa sajam dan panah," ujar dia. 

Polisi, kata Dedi, menduga bahwa pihak yang tiba-tiba menyusup merupakan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Penyerangnya diduga terindikasi kelompok KKB," ungkap Dedi ketika ditemui di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu.

 Ruben Onsu Singgung Farhat Abbas Pakai Akun Bodong untuk Buktikan Hotman Paris Bersalah, Benarkah?

 5 Fakta YouTuber Angga Candra, dari Penjual Es Kelapa, Pengamen hingga Punya Puluhan Juta Subscriber

 Sejarah Superhero Gundala Putra Petir dan Fakta Menariknya, Film Gundala Tayang 29 Agustus 2019

 Tega Menghabisi Suami & Anak Tirinya karena Masalah Ekonomi, Ternyata Segini Besarnya Utang Pelaku

Hingga Rabu malam waktu setempat, polisi menyebut bahwa kondis sudah aman dan kondusif.

Selain korban dari masyarakat sipil, Kapolda Papua Irjen Pol Rudolph A. Rodja juga mengakui dalam aksi tersebut, massa telah merampas senjata api milik TNI.

"Massa merampas sekitar 10 pucuk senpi sambil melakukan penembakan ke arah petugas TNI dan Polri yang sedang melakukan pengamanan unjuk rasa yang pada awalnya damai," kata Rudolph. (Kompas.com/ Devina Halim)

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2019/08/28/23335911/2-warga-sipil-tewas-karena-luka-tembak-dan-kena-anak-panah-di-deiyai?page=all

Nasib 5 Anggota TNI Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Jatim, Diskors & Diseret ke Pengadilan Militer

TRIBUNMATARAM.COM - Nasib lima anggota TNI yang mengepung asrama mahasiswa Papua di Jawa Timur, diskorsing dan diseret ke Pengadilan Militer.

Lima anggota TNI yang mengepung asrama mahasiswa Papua di Jatim akhirnya dijatuhi sanksi.

Kodam V/Brawijaya memberikan skorsing kepada lima anggotanya atas peristiwa pengepungan asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, pekan lalu.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya Letkol Arm Imam Hariyadi mengatakan, lima anggotanya yang dijatuhi skorsing, salah satunya adalah Danramil 0831/02 Tambaksari Mayor Inf N.H Irianto.

 Viral Jenazah Digendong karena Tak Boleh Pakai Ambulans, Wakil Walikota Tangerang Minta SOP Diubah

 Niat Puasa Asyura Lengkap Latin & Terjemahan Jelang Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H

 4 Zodiak yang Paling Tertutup & Butuh Waktu Menerima Kehadiran Orang Lain, Pisces Takut Dihakimi

 Niat Puasa Senin Kamis Besok Senin 25 Agustus 2019 Lengkap Serta Manfaatnya yang Istimewa!

"Skorsing itu namanya pemberhentian sementara, sifatnya temporer.

Sejumlah polisi menggunakan perisai mendobrak dan menjebol pintu pagar Asrama Papua Surabaya di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019).(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)
Sejumlah polisi menggunakan perisai mendobrak dan menjebol pintu pagar Asrama Papua Surabaya di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019).(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN) ( )

Walaupun sebenarnya itu merupakan sanksi juga ya, jadi hak-hak dia dikurangi juga," kata Imam kepada Kompas.com, Minggu (25/8/2019) malam.

Halaman
123
Sumber: Info Komputer
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved