Ketua MPR: Setelah 15 Tahun, Bendera Bintang Kejora Dikibarkan Tak Ada Tindak Serius Aparat

Zulkifli Hasan menyoroti aksi unjuk rasa dengan mengibarkan bendera bintang kejora, ia meminta pemerintah fokus pada masalah Papua dulu.

Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNNEWS.COM/TAUFIK ISMAIL
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan 

Zulkifli Hasan menyoroti aksi unjuk rasa dengan mengibarkan bendera bintang kejora, ia meminta pemerintah fokus pada masalah Papua dulu.

TRIBUNMATARAM.COM Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan pemerintah berhati-hati dalam menyelesaikan kerusuhan yang terjadi di Papua.

Ia mengatakan, pemerintah tak boleh salah langkah.

"Saya minta pemerintah hati hati, sekali lagi hati-hati ini Papua itu kan multidimensi.

Jangan sampai salah langkah, jangan sampai salah arah," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2019).

313 Kabel Koneksi Antar-BTS Dibakar Massa, Sebabkan Komunikasi di Papua Lumpuh

BNN Sita Harta Bandar Narkoba yang Miliki 18 Mobil Hingga Rp 29 Miliar

 Kronologi Lengkap Aulia Kesuma Meracuni Pupung Sadili, Mengajaknya Bersebadan, Dibunuh dan Dibakar

 Termasuk Atasi Alergi, Simak 5 Manfaat Air Garam untuk Kesehatan Kita, Tak Perlu Lagi ke Dokter!

Zulkifli menyoroti aksi unjuk rasa dengan mengibarkan bendera bintang kejora.

Ia menilai tidak ada tindak tegas dari aparat keamanan.

"Ini sejak 15 tahun terakhir, baru kali ini bendera bintang kejora berkibar.

Tapi tidak ada tindakan serius dari aparat kemanan khususnya TNI-Polri," ujarnya.

Zulkifli mengatakan, masalah di Papua sudah melebar ke luar negeri.

Ribuan Warga Mengungsi ke Markas TNI AL karena Suasana di Jayapura Masih Mencekam

Untuk itu ia meminta pemerintah fokus pada satu masalah di Papua, dan menunda pembahasan urusan yang lain.

"Jadi sekali lagi, pemerintah harus fokus ke salah satu masalah, seperti Papua ini.

Yang dianggap belum perlu, tunda dulu misalnya soal Ibu kota ya," pungkasnya.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa terjadi di beberapa wilayah di Papua.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas tindakan diskriminasi dan rasis yang diterima mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.

Aksi protes tak hanya di Papua, sejumlah massa dari Aliansi Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme dan Militerisme, menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2019).

Soal Demo Jayapura Rusuh, Presiden Joko Widodo Minta Masyarakat Papua Tenang

Aksi didahului dengan longmarch dari Gedung Kemendagri. Sesampainya di Istana Negara, mereka langsung membuat lingkaran yang dibatasi oleh tali rafia.

Setelah itu, musik pun didendangkan dan mereka menari tarian wisisi atau tarian adat khas Papua.

Setelah itu, musik pun didendangkan dan mereka menari tarian wisisi atau tarian adat khas Papua. Mereka tampak menari sambil mengibarkan bendera bintang kejora.

Dikibarkan

Massa demonstran saat merangsak ke halaman DPRD Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019)
Massa demonstran saat merangsak ke halaman DPRD Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019) (KOMPAS.com/ IRSUL PANCA ADITRA)

Bendera bintang kejora dikibarkan mahasiswa Papua yang menggelar aksi demonstrasi di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).

Pantauan Kompas.com di lokasi, sebagian besar massa nampak buka baju dan menari-nari sambil mengibarkan bendera bintang kejora.

Kerusuhan Terjadi di Fakfak, Bendera Bintang Kejora Sempat Berkibar di Kantor Dewan Adat

Selain itu, tampak massa yang sebagian besar lelaki itu melukis wajah mereka dengan gambar bendera bintang kejora.

Mereka terlihat bersemangat mendengar orasi sambil beryanyi-nyanyi.

Koordinator Aksi Ambrosius mengatakan, dalam aksinya, massa mengutuk keras kericuhan yang terjadi pada mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.

Mereka juga menuntut agar rasialisme terhadap rakyar Papua dihentikan.

"Kami tegaskan, menghapuskan rasisme dan represi terhadap orang Papua hingga mereka bisa mengerti makna kebahagiaan hidup apabila rakyat Papua mendapatkan haknya untuk menentukan nasib sendiri," ujar Ambrosius di lokasi.

Warga Papua Tuntut Referendum, Wiranto: Itu Sebenarnya Mengingkari Hasil Pemilu 2019

Selain itu, massa juga menuntut pemerintah membuka kembali akses internet di Papua.

Mereka juga menuntut agar pegawai Pemprov Papua dan Papua Barat melepas baju dinasnya.

"Pemblokiran itu artinya negara tidak mampu menyelesaikan persoalan papua, bukan hanya kali ini tapi dari 1961 sampai 2019.

Jadi sengaja selalu mengnonaktifkan internet, itu negara melanggar hak asasi manusia untuk menyampaikan pendapat dan mendapatkan informasi yang selayaknya, negara sengaja menutupi permasalahan papua," ujar Ambrosius. (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari/Diamanty Meiliana)

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2019/08/30/05503581/ketua-mpr-baru-kali-ini-pengibaran-bendera-bintang-kejora-tak-ditindak?page=all

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketua MPR: Baru Kali Ini Pengibaran Bendera Bintang Kejora Tak Ditindak Serius"

Presiden Jokowi umumkan ibu kota baru Indonesia hari ini.
Presiden Jokowi umumkan ibu kota baru Indonesia hari ini. ((KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG))

Soal Demo Jayapura Rusuh, Presiden Joko Widodo Minta Masyarakat Papua Tenang

Presiden Jokowi menanggapi soal kerusuhan yang terjadi di Jayapura, meminta masyarakat Papua tetap tenang dan tak bertindak anarkis!

TRIBUNMATARAM.COM Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Papua untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkistis. 

"Jadi saya terus mengikuti dan juga saya sudah mendapat laporan situasi terkini di Papua pada khususnya di Jayapura dan saya juga minta masyarakat tenang tidak melakukan tindakan-tindakan yang anarkis," kata Jokowi di Purworejo, sebagaimana disiarkan langsung akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/8/2019).

Jokowi menanggapi kerusuhan yang kembali pecah di Papua hari ini.

Jokowi mengingatkan semuanya akan rugi apabila ada fasilitas umum, fasilitas publik, serta fasilitas masyarakat yang sudah dibangun bersama menjadi rusak.

 ZODIAK HARI INI Ramalan Zodiak Jumat 30 Agustus 2019 Capricorn Terlindung dari Masalah, Leo Berdoa!

 Sidang Suap Kepala Imigrasi Mataram, Uang Rp 1,2 Miliar Dibuang ke Dalam Tong Sampah di Kantor

 Laki-laki 4 Zodiak Ini Berkomitmen Tinggi dalam Jalin Hubungan Romansa, Ada Cancer hingga Capricorn

 Kronologi Lengkap Aulia Kesuma Meracuni Pupung Sadili, Mengajaknya Bersebadan, Dibunuh dan Dibakar

Kepala Negara memastikan, akan ada tindakan bagi mereka yang melakukan pelanggaran hukum.

"Tadi malam saya perintahkan ke Menkolpulhukam bersama Kapolri, Kabin, dan Panglima TNI, untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang melanggar hukum dan pelaku tindakan anarkis serta rasialis," kata dia.

Aksi protes atas dugaan tindak rasisme terhadap mahasiswa Papua di Jayapura berujung ricuh, Kamis (29/8/2019).

Setelah membakar Kantor Majelis Rakyat Papua, massa membakar Kantor Telkom, Kantor Pos, dan sebuah SPBU yang berjejer di samping Kantor BTN di Jalan Koti, Jayapura.

Laporan wartawan Kompas.com Dhias Suwandi dari demo di Jayapura, massa juga melempari kantor-kantor dan hotel di Jayapura.

Massa mengarah ke kantor Gubernur Papua.

Aksi demo di Jayapura kali ini diikuti ratusan orang yang berkumpul dari berbagai titik, Kabupaten Jayapura, Waena, Perumnas 3, dan wilayah Kota Jayapura, serta perwakilan dari mahasiswa. (Kompas.com/Ihsanuddin/Icha Rastika)

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2019/08/29/20301771/jokowi-minta-masyarakat-papua-tenang?page=all

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Minta Masyarakat Papua Tenang"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved