Keluarga Sepakat Tutupi Tewasnya Siswa SMP Palangkaraya di Tangan Ayah, Kesaksian Adik Ungkap Fakta
Berkat kejelian polisi Palangkaraya dan kesaksian dari adik korban, polisi berhasil menguak fakta terbunuhnya Eko Saputro di tangan ayahnya sendiri.
Sempat ada kesepakatan antara pihak keluarga, untuk menutup masalah ini dari siapapun, termasuk kepada pihak kepolisian.
“Saya menyesal seumur hidup,” ujar Mardi.

Polisi sudah menetapkan Mardi sebagai tersangka pembunuhan anaknya. Mardi kini ditahan di Mapolsek Palangkaraya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pelaku diancam dengan hukuman dua puluh tahun penjara.
• Makin Jelas, Maia Estianty Sebut Inisial Calon Suami Luna Maya, Edric Tjandra Katakan Pria Lokal
• Bergelimang Harta, Cara Sederhana Ardi Bakrie Senangkan Anak-anak Nia Ramadhani Jadi Perbincangan
• Digugat Cerai Ahn Jae Hyun, Goo Hye Sun Posting Selfie Kabarkan Akan Jalani Operasi di Rumah Sakit
• HOAKS Kabar BBM Naik September 2019, Ini Daftar Harga BBM Terkini yang Benar
Sebelumnya diberitakan, seorang siswa SMP tewas tertusuk pisau di halaman rumahnya, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (31/8/2019).
Pihak keluarga sempat menutupi kasus ini. Namun, polisi tetap membawa jenazah korban untuk dilakukan otopsi, serta meminta keterangan ayah korban.
Dari keterangan awal Mardi, Eko tewas saat dikejar adiknya di halaman rumah karena tak mau memberikan roti. Korban terpeleset dan terjatuh.
Nahas, di lokasi korban terjatuh terdapat pisau hingga akhirnya menghujam dada korban. Korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, korban tidak tertolong.
Dari hasil penyelidikan, ternyata Eko tewas dilempar pisau oleh ayahnya. (Kontributor Palangkaraya, Kurnia Tarigan)