Gojek Dapat Penolakan dari Bos Taksi di Malaysia, Kemenhub: Ketakutan Dia Sendiri, Takut Tersaingi
Beberapa waktu lalu sempat viral bos taksi Malaysia tolak Gojek namun Kemenhub sebut Datuk Shamsubahrin Ismail, bos taksi takut bersaing.
Media sosial Tanah Air dalam beberapa hari terakhir ramai dengan perbincangan netizen yang mengomentari sebuah video yang menampilkan sosok pengusaha transportasi asal Malaysia yang menyebut Indonesia sebagai negara miskin.
Dia adalah sosok pendiri dan pemilik layanan taksi Big Blue Shamsubahrin Ismail.
• Kronologi Paskibraka Hilang Setelah Upacara Penurunan Bendera, Sudah 2 Minggu Tak Ada Kabar
• 4 Makanan yang Bisa Kempeskan Kantung Matamu yang Bengkak, Mudah Didapat Harga Terjangkau!
• 4 Pengakuan Luna Maya yang Tak Mau Tipu Diri Sendiri, Jodoh dan Hubungannya dengan Ariel Noah
• Dapat Suntikan Dana untuk Bisnis, Gibran Rakabuming: Sebenarnya Saya Dalam Posisi Serba Tidak Enak
Dalam video wawancaranya dengan sejumlah media televisi asal Malaysia, Shamsubahrin menyebut Indonesia sebagai negara miskin, sementara Malaysia tidak.
Tolak Gojek di Malaysia
Pernyataan itu ia lontarkan terkait dengan penolakannya terhadap layanan jasa Gojek yang diterima oleh Pemerintah Malaysia untuk mengaspal di negaranya.
Menurut Shamsubahrin, Gojek tidak layak ada di negaranya, taraf kesejahteraan pemuda Malaysia tidak seperti di Indonesia yang mencari lapangan pekerjaan hingga ke luar negeri.
Gojek, menurut dia patut untuk berkembang di negara-negara dengan kondisi ekonomi rendah.
Ia mencontohkan Thailand, India, dan Kamboja, bukan Malaysia.
“Ini negara-negara miskin, kita negara kaya.
Anak muda kita tidak seperti Indonesia.
Kalau anak muda Indonesia bagus, dia tak ke luar negara untuk cari kerja.
Gojek hanya untuk orang miskin, seperti di Jakarta,” ujar dia.
Tuai Amukan Netizen Indonesia
Atas pernyataannya itu, Shamsubahrin pun menuai banyak protes dari para netizen Indonesia juga pengemudi Gojek yang ada di Tanah Air.