Kondisi Mahasiswa NTB yang Kuliah di Korea Selatan Dikabarkan Ditelantarkan, Namun Dibantah Begini
Sebelumnya, muncul kabar para mahasiswa yang dikirim ke Korea Selatan terlantar, namun hal ini sudah dibantah Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Sebelumnya, muncul kabar para mahasiswa yang dikirim ke Korea Selatan terlantar, namun hal ini sudah dibantah Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
TRIBUNMATARAM.COM - Kondisi mahasiswa asal NTB yang saat ini berada di Korea Selatan, dalam keadaan baik dan sehat.
Hal itu dikatakan oleh Muhammad Natsir, salah satu tenaga kesehatan yang mendapat beasiswa S1.
Sebelumnya, muncul kabar para mahasiswa yang dikirim ke Korea Selatan terlantar, namun hal ini sudah dibantah Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
"Kondisi teman-teman Alhamdulillah baik dan sehat," kata Natsir, melalui pesan singkat, Senin (2/9/2019).
• Mengenal Maria Clara Yubilea, Gadis 19 Tahun Lulus Cumlaude S1 Meski Gifted dan Berkebutuhan Khusus
• Cerita Pengantin yang Ditipu Wedding Organizer, Harus Menikah Tanpa Pesta Resepsi Rugi 89 Juta!
• Viral Pasangan Ini Bertemu di Diskotik, Setelah Menikah Seminggu Sekali Rajin Pergi Belajar Mengaji
• Tak Hanya Sekali, Aulia Lakukan Banyak Rencana untuk Bunuh Pupung Sadili, Demi Incar Rp 4 Miliar
Saat dihubungi, Natsir mengaku sedang berkemas-kemas. Dia adalah satu dari delapan mahasiswa yang memilih pulang pada September ini.
"Iya, pulang ke Indonesia," kata dia, singkat.
Namun saat dikonfirmasi terkait alasan kepulangannya ke Indonesia, Natsir tidak menjawab secara detail.
Selain Natsir, Euis Baiduri, salah seorang tenaga kesehatan peserta program belajar di Chodang University di Korea Selatan menegaskan, saat ini mereka sama sekali tidak telantar.
“Pada intinya, kami di sini sama sekali tidak ada yang ditelantarkan.
Bahkan tidak telantar,” kata Euis, seperti dikutip dalam rilis tertulis, Jumat (30/8/2019).
Menurut Euis, kondisi mereka di Korea Selatan saat ini baik-baik saja.
“Kami tinggal dengan nyaman di asrama, full Wifi, asrama yang nyaman, makan yang teratur,” kata Euis.
Dia menambahkan, beberapa peserta program belajar ke Korsel bahkan mengisi liburan mereka dengan mengambil pekerjaan paruh waktu.
• Permasalahan yang Mengawali Gubernur Maluku yang Nyatakan Perang ke Susi Pudjiastuti
Sebagian lagi memilih untuk diam di asrama sambil menunggu waktu masuk kampus pada 2 September 2019.