Kilas Balik 5 September 14 Tahun Lalu Mandala Air Meledak, Gubernur Sumut Tengku Rizal Nurdin Tewas
Hari ini Kamis, 5 September 2019 peringatan 14 tahun meledaknya Pesawat Mandala Air dengan nomor penerbangan RI-091, Senin 5 September 2005.
TRIBUNMATARAM.COM - Hari ini Kamis 5 September 2019 peringatan 14 tahun meledaknya Pesawat Mandala Air dengan nomor penerbangan RI-091, Senin 5 September 2005.
14 tahun lalu, pesawat Mandala Air jenis Boeing 737-200 meledak setelah sesaat lepas landas dari Bandara Polonia, Medan.
Dalam pesawat tersebut, turut pula Gubernur Sumatera Utara yang menjabat saat itu, Tengku Rizal Nurdin yang hendak menuju Jakarta untuk bertemu Susilo Bambang Yudhoyono / SBY yang kala itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Hari ini, tepat 14 tahun lalu, Pesawat Mandala Air dengan nomor penerbangan RI-091 mengalami kecelakaan pada Senin 5 September 2005 pagi.
Harian Kompas, 6 September 2005 mencatat, pesawat jenis Boeing 737-200 tersebut jatuh dan meledak di Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara sesaat setelah lepas landas dari Bandara Polonia pada pukul 10.06.
• Telepon Terakhir Khansa di Tol Cipularang, Diduga Salah Satu Korban Terbakar Kecelakaan Beruntun
• Dul Jaelani Kembali Gantikan Posisi Ahmad Dhani dalam Konser Reuni Dewa 19, Akui Kerap Lost Control
• 4 Fakta Terbaru Perseteruan Nikita Mirzani dan Elza Syarief, Seret Nama Hotman Paris
• Terbakar Api Cemburu, Pria Ini Siksa Istrinya dengan Besi Behel Hingga Tewas
"Awalnya terdengar deru keras pesawat.
Hanya sesaat, tiba-tiba terdengar ledakan keras dari arah bandara.
Belum sempat berpikir apa yang terjadi, saya melihat badan pesawat Mandala yang dibalut bunga api meluncur deras tak karuan dari arah landasan dan jatuh persis di sisi kanan jalur Jalan Jamin Ginting," ujar salah satu warga, Ana boru Tarigan.
Ia melanjutkan, serpihan yang disertai bunga api tersebut beterbangan ke mana-mana dan berhamburan di Jalan Jamin Ginting, atau sekitar 100 meter dari Pasar Pagi Padang Bulan.
Akibatnya, tak hanya penumpang dan awak pesawat yang turut menjadi korban, warga yang berada di sekitar lokasi kejadian juga meninggal di lokasi.
Para korban terdiri dari penghuni rumah, pemilik warung, pengayuh becak, serta pejalan kaki.
Kejadian ini menewaskan 149 orang termasuk penumpang dan awak serta 50 orang warga di sekitar lokasi kejadian.
Sementara 18 orang penumpang dinyatakan selamat.
• Penyakit Autoimun Diderita Raditya Dika Belum Ada Obatnya, Begini Cara Berteman dengan Autoimun
• 7 Fakta Menarik Medina Moesa, Istri Baru Sajad Ukra, Mantan Nikita Mirzani, Bukan Wanita Sembarangan
• Kegantengan Dhuha Yuliandri Al Fatih Mengapa Viral? Disamakan Song Joong Ki, Roti Sobek Jadi Sorotan
• Elza Syarief Ajak Syahrini Lawan Nikita Mirzani, Hotman Paris dan Sahabat Luna Maya
Di antara penumpang pesawat yang tewas, tercatat Gubernur Sumatera Utara yang menjabat kala itu, Tengku Rizal Nurdin juga menjadi korban.
Tengku Rizal awalnya akan menghadiri rapat para gubernur dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain Tengku Rizal, ada pula dua anggota Dewan Perwakilan Daerah Sumut, Abdul Halim Harahap dan Raja Inal Siregar yang juga mantan Gubernur Sumatera Utara periode tahun 1988-1998.
Sebagai penghormatan, seusai makan malam, Presiden SBY mengajak semua peserta rapat berdiri untuk mengheningkan cipta, mengenang arwah para korban kecelakaan pesawat Mandala Air, terutama Rizal Nurdin.
Saat mengheningkan cipta, kursi yang awalnya disiapkan Gubernur Sumut itu dibiarkan kosong di sisi kanan presiden setelah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, dan Panglima TNI.
Presiden saat itu menyebut, Rizal Nurdin sebagai salah satu putra terbaik bangsa dan sahabat dalam tugas-tugas kenegaraan.
Kronologi kejadian
Pesawat berpenumpang penuh itu mengalami gagal take off.
Pesawat tersebut tiba-tiba saja meledak, menabrak, dan melindas apa saja yang ada di depannya.
Setelah itu, badan pesawat menerabas hingga ke permukiman penduduk di seberang ujung landasan.
Kejadian ini kemudian membuat sayap kiri pesawat menghantam toko kelontong yang berada tepat di batas Bandara Polonia.
Hal ini membuat tiga orang yang berada di toko kelontong tersebut terseret sayap peawat.
Pesawat baru berhenti setelah menabrak tiang listrik di Jalan Jamin Ginting.
Kemudian pesawat mengalami ledakan dengan badan yang patah menjadi dua.
Bagian ekor pesawat tertahan di tiang listrik, sementara bagian depannya terus melaju dan menghantam lima buah rumah di sekitarnya.
Bagian depan pesawat tersebut terbakar habis yang juga turut membakar lima buah ruko di sekitarnya. (Kompas.com / Rosiana Haryanti)
Viral Mahasiswi Cambridge Lompat dari Pesawat Ketinggian 1000 m, Jenazah Akhirnya Ditemukan di Hutan
TRIBUNMATARAM.COM - Viral mahasiswi Universitas Cambridge lompat dari pesawat ketinggian 1.000 meter, jenazah akhirnya ditemukan di tengah hutan.
Entah apa yang melatarbelakangi aksi nekat Alana Cutland hingga memutuskan untuk melompat dari pesawat dengan ketinggian 1.000 meter.
Alana Cutland pun meregang nyawa dan ditemukan meninggal dunia di tengah Hutan Mahadrodoka dalam kondisi jenazah tinggal 40 persen saja.
Polisi Madagaskar menyatakan jenazah gadis yang nekat melompat dari pesawat dari ketinggian 1.000 meter sudah ditemukan.
• Jadwal Sholat Hari Ini Kota Mataram Nusa Tenggara Barat / NTB dan sekitarnya Kamis 8 Agustus 2019
• Ayu Ting Ting Betah Jadi Single Parent, Tolak Mentah-mentah Kalo Dijadikan Istri Kedua
• Mengecek Tipe Pasangan Ideal Berdasarkan Zodiak, Taurus Suka yang Pandai Memasak, Aries Ekstrovert
• Didukung Fans, Kang Daniel eks Wanna One Malah Minta Maaf Soal Kabar Pacaran dengan Jihyo TWICE
Mahasiswi Universitas Cambridge Alana Cutland langsung terjun dari pesawat sesaat setelah lepas landas dari kawasan terpencil tempat dia melakukan penelitian.
 
Dilansir AFP Rabu (7/8/2019), jenazah gadis 19 tahun itu ditemukan di Hutan Mahadrodroka.
Demikian keterangan yang disampaikan Kepala penyelidik Spinola Edvin Nomenjanahary.
"Warga desa akhirnya menemukan jenazah Alana Cutland setelah pencarian yang dilakukan sepanjang malam pada Selasa (6/8/2019)," tutur Nomenjanahary.
Polisi menyatakan, Alana terjun dari ketinggian 1.000 meter sekitar lima menit setelah lepas landas di bandara kecil Anjajavy pada 25 Juli.
Pilot dan penumpang lain yang bernama Ruth Johnson, mereka berusaha untuk menghentikan Alana.
Namun, mereka terlalu lelah dan melepaskan pegangannya.
Pada Senin (5/8/2019), mereka menggelar ritual bernama joro yang melibatkan kurban sapi zebu untuk meminta bantuan dari dewa Malagasy bernama Zanahary.
Nomenjanahary mengatakan, berbekal rituan itu, mereka kemudian menemukan lokasi di mana Alana jatuh.
Namun saat ditemukan, hanya tinggal 40 persen.
Penyidik yakin, sisa tubuh Alana terhanyut hingga ibu kota Antananarivo.
• Jennifer Dunn Pamer Rumah Mewah Seharga Rp 42 Miliar, Dhawiya Bongkar Pekerjaan Sebenarnya Jedun
• Kondisi Terbaru Nunung Diungkap Polisi: Belum Ada Keluhan Ketergantungan
• 5 Zodiak yang Paling Mungkin Jatuh ke Pelukan Sahabat Sendiri dari Aries Hingga Capricorn, Kamu?
• Roger Danuarta Sebut Gelar Lamaran Tertutup Karena Keluarga, Ayah Cut Meyriska Bongkar Fakta Lain
• Mandala Shoji Bebas dari Penjara, Sang Istri Tak Kuasa Menahan Rasa Haru: Dia Bukan Penjahat!
Sebelum insiden, Alana disebut menampilkan perilaku yang aneh.
Mahasiswi jurusan ilmu alam itu dilaporkan seharusnya tinggal selama 45 hari untuk meneliti kepiting.
Namun, dia bertahan hanya selama 10 hari.
Dalam pernyataan yang dirilis Kantor Persemakmuran dan Luar Negeri Inggris, keluarga Alana memberikan penghormatan dengan menyatakan gadis itu sangat berbakat.
"Putri kami Alana adalah gadis yang cemerlang, mandiri, dan dipuja serta dihormati oleh setiap orang yang mengenalnya," ujar keluarga Alana.
Disebutkan bahwa setelah menamatkan kuliah di jurusan Ilmu Alam, Alana langsung mengambil program magang di Madagaskar dan sangat ingin tahu serta senang berpetualang.
"Dia juga merupakan seorang penari berbakat dan selalu menonjolkan setiap sisi kreativitas dari talentanya dengan rasa senang dan tekad," lanjut keluarga. (Kompas.com/ARDI PRIYATNO UTOMO)
 
							
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/pesawat-mandala-air-jatuh-14-tahun-lalu.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/shopeevidio.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/Alumni-BION-Berkarya-untuk-Nusantara.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/MATA-LOKAL-FEST-2025.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/shopee-193.jpg)