Wanita Ini Tak Menyesal Telah Sewa 2 Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Suami karena Kerap Disiksa
Polres Siak mengungkap pembunuhan yang dilakukan istri pada suaminya, namun ia tak menyesal bunuh suaminya, bayar dua pembunuh bayaran!
Polres Siak mengungkap pembunuhan yang dilakukan istri pada suaminya, namun ia tak menyesal bunuh suaminya, bayar dua pembunuh bayaran!
TRIBUNMATARAM.COM - SS (45), seorang wanita di Kabupaten Siak, Riau, membayar dua orang pemuda untuk membunuh suaminya, Marison Simaremare (47). Pelaku mengaku tak menyesali perbuatannya itu.
Pelaku membayar dua orang pemuda berinisial RM (27) dan LH (21) untuk membunuh suaminya.
Masing-masing eksekutor diupah Rp 50.000.
Dalam konferensi pers Polres Siak, Rabu (4/9/2019), pelaku SS mengaku tak menyesal telah membunuh suaminya.
• Terinspirasi dari Media Sosial, Dua Wanita Ini Keliling Indonesia untuk Layani Threesome
• Hari Ini 14 Tahun yang Lalu Pesawat Mandala Air Meledak di Pemukiman Warga, 199 Meninggal Dunia
• Kisah Satu Keluarga Selamat dalam Kecelakaan Tol Cipularang, Anak Sempat Lompat saat Benturan Keras
• Elza Syarief Sindir Bau Pesing, Hotman Paris Pamer Dikelilingi Wanita Seksi, Sebut Aroma Lamborghini
Hal itu ia lakukan, karena sudah terlalu sakit hati.
"Gimanalah ya, nggak ada penyesalanku. Udah terlalu banyak sakit hatiku. Udah banyak kali.
Minum makan sekali dua minggu jadi masalah juga. Dia hantam terus.
Dia pernah mau ditumbuknya aku, tapi aku mengelak, tangannya kena dinding," ungkap SS kepada wartawan.
Dia mengatakan, korban merupakan suami keduanya. Sedangkan suami yang pertamanya sudah meninggal dunia.
"Aku baru dua tahun menikah sama dia (Marison Simaremare). Dia ini sudah punya anak enam. Yang paling kecil umurnya empat tahun. Kadang gara-gara anak dia, kami juga bertengkar," kata SS.
Awalnya hanya menganiaya
Dia juga mengaku menyuruh dua pemuda bukan untuk membunuh suaminya, tetapi hanya menganiaya.
"Awalnya cuma ingin melumpuhkan supaya dia tidak bisa berjalan lagi.
Karena waktu itu gelap, orang yang saya suruh ini tidak melihat bagian tubuh (korban) mana yang dipukul," ujarnya.
Wakapolres Siak Kompol Abdullah Hariri, yang memimpin konferensi pers, mengatakan, ketiga pelaku melakukan penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia.
"Ketiga pelaku, SS, RM dan LH sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Para tersangka dijerat dengan pasal berlapis," ungkap Hariri pada wartawan, Rabu.
Dia melanjutkan, tersangka RM dan LH dijerat dengan Pasal Pasal 353 KUPidana ayat (3) atau Pasal 351 KUPidana ayat (3) dan Pasal 365 KHUPidana.
Sedangkan istri korban, SS, dijerat Pasal 353 KUPidana ayat (3) atau Pasal 351 KUPidana ayat (3) dan Pasal 365 KHUPidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke 2 KUPidana.
• Veronica Koman Ditetapkan Jadi Tersangka, Masyarakat Jadi Takut Menyuarakan Soal Papua?
Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Siak, Riau, menangkap dua orang pelaku pembunuhan, Minggu (1/9/2019).
Kedua pemuda ini dibayar Rp 100.000 oleh SS (45) untuk menghabisi nyawa suaminya, Marison Simaremare (47). (Kompas.com/Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung/Farid Assifa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istri yang Bayar 2 Pemuda untuk Bunuh Suaminya Mengaku Tak Menyesal"

Fakta Baru Pembunuhan Ayah & Anak di Sukabumi, AK Tak Mampu Bunuh Sendiri, Pembunuh Bayaran Petani
TRIBUNMATARAM.COM - Fakta terbaru pembunuhan ayah dan anak di Sukabumi, tersangka AK akui tak mampu bunuh suami dan anak tirinya sendiri, terungkap profesi sehari-hari sang pembunuh bayaran.
Dalam penyelidikan polisi, terungkap fakta-fakta baru kasus pembunuhan ayah dan anak di Sukabumi yang dibakar oleh istrinya sendiri.
Kepada polisi, AK alias Aulia Kesuma mengaku tidak mampu membunuh suaminya, Pupung Sadili dan anak tirinya, M Adi Pradana hingga membuatnya menyewa pembunuh bayaran.
Setelah polisi berhasil menangkap AK, Aulia Kesuma otak pelaku pembunuhan terhadap suaminya Edi Candra Purnama (Pupung) dan anak tirinya Mohamad Adi Pradana (Dana).
Fakta demi fakta baru mulai terkuak, motif tersangka AK tega menghabisi nyawa suami dan anaknya karena terlilit utang sebesar Rp 10 miliar.
• Dua Komika Stand Up Comedy Ditangkap karena Narkoba, Konsumsi Sabu di Kamar Kos
• Sebut Dirinya Pelacur, Nikita Mirzani Laporkan Anak Elza Syarief, Pengacara Sajad Ukra ke Polisi
• Kondisi Terakhir Ibunda SBY, Siti Habibah Sebelum Meninggal Dunia, Riwayat Sakit, Sempat Membaik
• Ulang Tahun Bareng, Dul Jaelani Rayakan dengan Meriah, Kontras dengan Mulan Jameela Menangis Sedih
Utang Rp 10 miliar tersangka AK disebabkan oleh usahanya yang gagal dan perilakunya yang banyak menggunakan kartu kredit.
Sementara itu, empat pembunuh bayaran atau eksekutor yang disewa tersangka AK untuk membunuh suami dan anak tirinya yang dibakar diSukabumi merupakan para petani.
Berikut ini cerita di balik istri bunuh suami dan anak tiri:
1. Usaha restoran gagal, banyak bermain GC tunai

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut, utang sebesar Rp 10 miliar tersangka AK dikarenakan usahanya yang gagal, selain itu perilakunya yang banyak menggunakan kartu kredit.
"Dia mau usaha restoran tapi gagal, sedangkan AK ini banyak bermain di kartu kredit atau GC tunai. karena itu dia mengalami kebangkrutan," kata Nasriadi di Mapolda Jabar, Jumat (30/8/2019).
• 6 Fakta Medina Moesa, Istri Baru Sajad Ukra Mantan Suami Nikita Mirzani, Sosialita Berstatus Janda
• Tak Terima Ibunya Dimaki-maki, Putri Elza Syarief Murka Hingga Akui Sempat Ngefans Nikita Mirzani
• Mengenang Sosok Siti Habibah, Ibunda SBY yang Sempat Disoroti Saat Sang Anak Terpilih Jadi Presiden
• Mengaku Tak Takut Dilabrak Fisik oleh Nikita Mirzani, Elza Syarief: Saya Karateka Ban Dua!
2. Baru bayar 170 juta untuk eksekutor

Sambung Nasriadi, dari hasil keterangan perbankan, AK telah mengeluarkan Rp 170 juta untuk membayar eksekutor tersebut.
Pembayaran eksekutor ini dilakukan secara bertahap.
"Ada Rp 68 juta di salah satu bank, Rp 90 juta di bank lain kemudian ada yang tunai untuk si dua eksekutor yang telah membantu dia dengan jumlah 10 juta rupiah untuk ongkos pulang jadi bertahap ada yang dua puluh, empat puluh," katanya.
"Karena alasan si DPO ini (RD) akan membeli biaya operasional membeli senjata dan lain-lain, jadi mereka dijanjikan 500 juta iming-iming, yang sudah dibayar sekitar 170 jutaan," katanya.
3. Empat pembunuh bayaran berprofesi petani

Nasriadi mengungkapkan bahwa empat pembunuh bayaran atau eksekutor yang disewa tersangka AK untuk membunuh suami dan anak tirinya yang dibakar di Sukabumi merupakan para petani.
"Keseharian eksekutor ini petani di daerah Lampung Timur," ungkap Nasriadi.
Seperti diketahui, AK, otak pembunuhan ini menyewa empat eksekutor berinisial AG, ada SG, RD dan AL.
Namun pada pelaksanaanya hanya dua eksekutor yang ikut membunuh korban yakni AG dan SG.
4. Mantan asisten rumah tangga AK
Dijelaskan Nasriadi, dari keempat eksekutor yang disewa AK untuk mengahabisi suami dan anakk tirinya berinisial RD merupakan mantan asisten rumah tangganya.
"RD bekas asisten rumah tangga yang pernah bekerja d tempat dia," katanya.
motif pembunuhan ini dilatar belakangi persoalan keluarga dan utang-piutang.
5. Tak mampu habisi suami dan anak tirinya sendirian

Adapun alasan AK menyewa keempat eksekutor ini karena merasa tidak mampu untuk menghabisi suami dan anak tirinya sendirian.
"Yang jelas istri tak mungkin melawan suami secara fisik makanya dia menyewa orang untuk membantu melakukan pembunuhan ini," katanya.
Meski begitu, AK mengenal kebiasaan para korban mulai dari minum jus, yoga, hingga suaminya memiliki kemampuan beladiri silat.
6. KV sakit hati kepada Dana

Pada saat perencanaan pembunuhan korban Edi Candra Purnama dan Mohamad Adi Pradana alias Dana pun, kata Nasriadi, KV tidak dipaksa ibunya AK.
"Kevin (KV) enggak ada (pemaksaaan) dia juga merasa sakit hati karena merasa terusir dari rumah tersebut. karena Kevin kan ingin tinggal bersama mereka di situ tapi akhirnya karena ketidakcocokan akhirnya Kevin dan adiknya pindah ke apartemen," kata Nasriadi.
Kebencian KV kepada korban Dana pun memang sudah cukup lama terjadi, bahkan kata-kata yang tak pantas sempat tersiar di media sosial.
"Kebencian antara Dana dan Kevin (KV) ini sudah sangat lama. Bahkan di medsos kata-kata nya "kalau anak gua, lu gua bunuh untung bukan anak gua," jelasnya.
7. Alami luka bakar 35 persen

KV anak dari AK (45), otak pembunuhan berencana terhadap Edi Candra Purnama alias Pupung dan Mohamad Adi Pradana alias Dana.
Masih menjalani perawatan di RS Pertamina, Jakarta karena mengalami luka bakar hingga 35 persen.
Luka bakar ini dialaminya saat membakar mobil berisi dua jasad korban di Cidahu, Sukabumi.
"KV pun ikut terbakar sebanyak 35 persen di bagian muka, rambut, tangan dan kaki," kata Nasriadi.
Sumber: KOMPAS.com (Agie Permadi)