6 Fakta Pembunuhan & Pemerkosaan Gadis Baduy Ditinggal Kakak Mencari Burung, Perlawanan Kuat Korban!
Pembunuhan gadis remaja suku Baduy, 3 pria lakukan pembunuhan keji dan perkosa mayat korban, sempat lakukan upaya namun akhirnya tewas bersimbah darah
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Pembunuhan gadis remaja suku Baduy, 3 pria lakukan pembunuhan keji dan perkosa mayat korban, sempat lakukan upaya namun akhirnya tewas bersimbah darah.
Ini dia fakta pembunuhan dan pemerkosaan sadis yang dilakukan 3 orang pria.
Tiga orang pelaku ini akhirnya berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Dikrimum Polda Banten berhasil tangkap tiga pelaku pembunuhan gadis berusia 13 tahun tersebut.
• Sederet Selebriti Beri Dukungan, Bima Aryo Akhirnya Buka Suara Soal Anjing yang Serang ART-nya
• Tak Pakai Izin Resmi 181 Jemaah Haji Asal Indonesia Ditahan Aparat Arab Saudi
• Waktu Melaksanakan Sholat Tahajud, Lengkap dengan Niat, Tata Cara & Keutamaannya
• VIDEO Detik-detik Badak Ganas Ngamuk Seruduk Mobil Petugas, Si Petugas hingga Gegar Otak
Pelaku mengaku tetap menyetubuhi korban yang sudah dibunuh dan tak bernyawa.
Dikrimum Polda Banten, Kombes Novri Turangga menyebutkan kejadian ini terjadi pada Jumat (30/8/2019).
Korban adalah gadis remaja berinisial S yang masih berusia 13 tahun.
Tersangka pemerkosaan berhasil ditangkap tanpa ada perlawanan.
Salah satunya diamankan di Sumatera Selatan.
Ini dia 6 fakta soal pembunuhan dan pemerkosaan keji yang dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
1. Satu Pelaku Masih di Bawah Umur
Ketiga pelaku yang melakukan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap S (13) sudah berhasil diamankan.
Mereka adalah AMS alias E (19), F (19) dan A (15).
A masih di bawah umur, masih 15 tahun.
Menurut Kapolres Lebak AKBP Dani Arianto, pelaku AMS ditangkap di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
• Beli Tiket Untuk Temani Istrinya di Ruang Transit, Pria Singapura Ditahan Kepolisian
AMS diamankan di kediaman orang keluarganya.
Sementara F dan A ditangkap di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
"Semuanya ditangkap tanpa perlawanan," kata Dani.
2. Sudah Merencanakan Pemerkosaan
Ketiga pelaku sudah mengetahui jika korban sedang sendirian berada di gubuk.
Mereka bertiga merencanakan untuk memperkosa gadis ini.
Bahkan giliran pemerkosaan sudah tentukan sebelumnya.
"Niat awal memang mau memperkosa, bahkan siapa duluan yang akan memperkosa sudah ditentukan," kata Novri di Mapolda Banten, Kota Serang, Kamis (5/9/2019).
• Awalnya Agresif, Timnas Indonesia Dikalahkan Malaysia Dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022!
3. Kronologi Kejadian

Dikutip dari Kompas.com, korban S memang sedang berada di belakang gubuk sendirian untuk memotong kayu bakar.
AMS sebagai pelaku utama bertindak lebih dahulu dengan cara mendekati korban.
Saat itu, kata Novri, korban sedang berada di belakang gubuk untuk memotong kayu bakar.
AMS yang mencari cara untuk merayu korban, berpura-pura meminjam golok yang dipegang korban dan dipinjami.
Saat itulah aksi perkosaan dilakukan.
Korban dibawa ke gubuk lalu diperkosa. Korban sempat melawan dengan berteriak.
• Tak Pakai Izin Resmi 181 Jemaah Haji Asal Indonesia Ditahan Aparat Arab Saudi
4. Perlawanan Korban Saat Dibacok
Korban sempat melawan dengan berteriak membuat tersangka membacok dengan golok.
Tak hanya diam, korban bahkan menangkis senjata tajam tersebut dengan tangan kanan hingga terluka parah.
Korban masih berusaha menangkis bacokan golok pelaku dengan tangan kiri, namun lagi-lagi tangan kirinya terluka parah.
Kendati kedua tangannya terluka parah, menurut keterangan pelaku yang disampaikan ke penyidik, korban masih sempat melawan dan berteriak.
Dalam kondisi tersebut, pelaku langsung melukai leher korban hingga tewas.
• Paskibraka Asal Bogor Hilang Misterius, Keluarga Bantah Jika Audri Pergi ke Malaysia
5. Diperkosa dalam Keadaan Penuh Darah
Berdasarkan pengakuan pelaku, korban S masih terus disetubuhi meski sudah tidak bernyawa.
"Dirudapaksa lagi dalam keadaan sudah tidak bernyawa dan berlumuran darah," kata Novri.
6. Ditemukan Kakaknya
AKBP Dani Arianto mengatakan, korban yang merupakan warga Baduy, sedang berada di kebun warga Cisimeut yang dijaga oleh keluarganya.
Kakak korban meninggalkan S sendirian di saung karena sedang mencari burung.
Satu jam kemudian kakaknya yang bernama Arsyad mencari adiknya.
• Kunjungan Dinas ke Pontianak, Mobil Dinas Kepresidenan Malah Mogok Ini Kata Jokowi
Namun sayangnya saat ditemukan jam setengah empat sore S sudah meninggal dunia.
"Saat jam setengah empat sore, Arsad menemukan korban dalam keadaan meninggal," ujar Dani, Sabtu (31/8/2019).
(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)