Tersangka yang Kesurupan Akui Ikut Rencanakan Pembakaran Jenazah Suami dan Anak Tiri Aulia Kesuma
Aulia Kesuma tak melakukan tindak pembunuhan suami dan anak tirinya sendirian, banyak pihak membantu termasuk salah satu tersangka yang kesurupan!
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Delta Lidina
TRIBUNMATARAM.COM - Aulia Kesuma tak melakukan tindak pembunuhan suami dan anak tirinya sendirian, banyak pihak membantu termasuk salah satu tersangka yang kesurupan!
Kasus pembakaran jenazah Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23) kini masih diselidiki polisi.
Sejumlah tersangka sudah ikut diamankan Polda Metro Jaya.
Dalang dan otak pembunuhan serta pembakaran ini adalah Aulia Kesuma yang tak lain adalah istri Pupung Sadili.
• ZODIAK BESOK Ramalan Zodiak Minggu 8 September 2019 Gemini Kerja Keras, Pekerjaan jadi Pelarian Leo!
• Ditikam Suami dengan Pisau, Istrinya Langsung Tersungkur di Sebelah Bayi 2 Bulan
• Kursi Pelaminan Kosong karena Pengantin Tak Datang, Orangtua Duduk Menggantikan Sembari Menangis
• Jeje Govinda dan Syahnaz Sadiqah Tinggal di Rumah Mewah, Ini Sumber Uang Adik Ipar Raffi Ahmad
Ia dibantu banyak orang dalam perencanaan pembunuhan suami dan anak tirinya.
Salah satunya adalah tersangka Supriyanto alias AP yang berperan sebagai pembakaran jenazah di dalam mobil.
Supriyanto sebelumnya bekerja sebagai mekanik mobil.
Ia menyebut rencana pembakaran di rumah Edi di Lebak Bulus dengan menggunakan obat nyamuk dan membocorkan saluran bensin di mobil.
Dua jenazah tersebut diletakkan disamping mobil dan obat nyamuk yang sudah dinyalakan.
Hal ini seperti dijelaskan Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
"Bahkan saudara AP yang memberikan ide-ide bagaimana cara membakar, kemudian juga memberi ide bagaimana membocorkan saluran bensin di mobil," kata Suyudi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).
Bahkan tersangka Supriyanto melakukan survei lebih dulu untuk memberi tahu cara membocorkan saluran bensi di mobil.
"Saudara AP saat di Kalibata sempat mensurvei sebuah mobil dari bawah. Tujuannya setelah dibunuh (Edi dan Dana) lalu dibakar dengan komponen obat nyamuk spiral yang dibakar dan digunakan juga bensin dan korek api.
Harapannya begitu terbakar dan bisa meledak karena ada bensin yang menetes dari saluran," ujar Suyudi.
Meski ikut merencanakan pembakaran jenazah, Supriyanyo tak ikut mengeksekusi pembunuhan Edi dan Dana.