Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi di Polda NTB, Pemuda Lombok Timur Tewas Setelah Berkelahi dengan Polisi
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Patuh Karya (Formasi Pakar) Mataram, mengelar aksi damai ke Markas Polda NTB.
Menurut Putu, hingga saat ini belum ada penetapan tersangka.
Sejumlah perwakilan mahasiswa diizinkan masuk bertemu dengan pejabat Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB dan Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda NTB.
Massa diberitahu bahwa Polda NTB telah membentuk tim investigasi dalam mengusut kasus kematian Zainal Abidin. (Kompas.com/Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati/Abba Gabrillin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terkait Kematian Zainal, Kapolda NTB dan Kapolres Lombok Timur Didemo Mahasiswa"

Diduga Berawal Dari Kasus Tilang, Pria Asal Lombok Timur Tewas karena Berkelahi dengan Polisi
TRIBUNMATARAM.COM - Pemuda asal Desa Paok Motong, Lombok Timur, Zaenal Abidin (29), tewas setelah diduga berkelahi dengan oknum kepolisian di Satlantas Polres Lombok Timur.
Polisi menyebut, Zaenal meninggal setelah terlebih dulu mengamuk dan menyerang petugas karena persoalan tilang.
Sahabudin (60), ayah Zaenal, menyebutkan, dirinya mendapatkan informasi dari polisi bahwa anaknya masuk rumah sakit pada Sabtu (7/9/2019) pukul 04.00 Wita.
"Sekitar jam 4 pagi itu saya dapat informasi dari petugas, Zaenal masuk rumah sakit," kata Sahab, saat ditemui di kediamannya di Dusun Tunjang Selatan, Minggu (8/9/2019).
• Hari Ini Puasa Tasua, Besok Puasa Asyura, Keutamaan Puasa Lain yang Bisa Diraih di Bulan Muharram
• Perut Istri Reino Barack Makin Terlihat Buncit, Ini Jawaban Syahrini Soal Kabar Kehamilannya
• Viral Cinta Berawal Ketemu di Diskotik, Begitu Menikah Langsung Dapat Hidayah, Kini Rajin Mengaji
• Pengakuan Mengejutkan Ayah Berbuat Dosa dengan Anak Bersama Ibunya Aku Sudah Dapat Izin Mamanya
Sesampainya di Rumah Sakit Umum Sudjono (RSUD) Lombok Timur, Sahabudin kaget melihat ada luka lebam di sekujur tubuh anaknya.
"Saya kaget ternyata di bagian muka memar, di belakang kepala ada memar juga, dan di kakinya," ungkap Sahab.
Sahabudin tidak menduga anaknya dianiaya.
"Kelihatannya ada yang memukul, tapi saya tidak tahu siapa orangnya," tutur Sahab.
Versi polisi
Berdasarkan rilis polisi, kejadian berawal pada Kamis (5/9/2019) pukul 20.20 Wita di lapangan apel Satlantas Polres Lotim.
Saat itu, seorang pengendara tak dikenal dengan sepeda motor Vario warna putih melawan arus dan tanpa mengenakan helm masuk ke pintu gerbang kantor Satlantas.