Tabrakan Mobil Datsun GO Merah dengan Kereta Tewaskan 4 Orang, Warga Tolak Penutupan Perlintasan Ini
Tabrakan antara kereta dengan mobil Datsun GO merah tewaskan 4 orang, PT KAI akan tutup perlintasan tanpa petugas, namun warga menolak!
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Delta Lidina
TRIBUNMATARAM.COM - Tabrakan antara kereta dengan mobil Datsun GO merah tewaskan 4 orang, PT KAI akan tutup perlintasan tanpa petugas, namun warga menolak!
Kamis (12/9/2019) petang terjadi kecelakaan di Jombang.
Insiden tabrakan antara mobil Datsun GO Panca dengan kereta di perlintasan tanpa petugas.
PT Kereta Api Indonesia ( KAI) berencana menutup permanen perlintasan yang menjadi lokasi kecelakaan.
Manajer Humas Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan, perlintasan yang menjadi lokasi kecelakaan antara mobil Datsun GO Panca dengan Kereta Api Rapih Dhoho, pada Kamis petang, merupakan perlintasan yang tak terjaga.
• Video Tangis Boy William Saat Iringi Kepergian Adiknya, Begini Kronologi Kecelakaan Raymond Hartanto
• Sampai Kapan Ahmad Dhani Hidupi Anak Korban Tewas Kecelakaan Tol Jagorawi yang Ditabrak Dul Jaelani?
Meski merupakan perlintasan tak resmi, perlintasan itu selama ini menjadi salah satu akses masuk ke Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.
Di perlintasan yang berada kurang lebih 1,5 kilometer di sebelah timur Stasiun Kereta Api Jombang tersebut, kecelakaan seringkali terjadi hingga memakan korban jiwa.
Hal ini seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
"Kalau berapa kali terjadi kecelakaan di perlintasan itu, kami belum lengkap datanya.
Tapi disitu memang sudah sangat sering terjadi. Itu perlintasan yang tak terjaga," kata Ixfan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/9/2019) pagi.
Kerap Terjadi Kecelakaan di Perlintasan Tak Resmi
Dia menjelaskan, perlintasan yang menjadi salah satu pintu masuk ke Desa Sumbermulyo dari sisi utara tersebut, merupakan perlintasan yang akan ditutup secara permanen oleh PT KAI.
Apalagi, di perlintasan tanpa palang pintu tersebut sering terjadi kecelakaan antara kereta api yang melintas dengan kendaraan yang menyeberangi perlintasan kereta api.
"Menurut data kami, perlintasan tersebut masuk dalam catatan program penutupan yang diprakarsai direktur keselamatan DJKA dangan programnya quickwin.
Dulu pernah akan kami tutup tapi ada penolakan dari warga setempat," beber Ixfan.
"Minggu depan akan kami sosialisasikan lagi soal rencana penutupan perlintasan itu," lanjut Ixfan.
Warga Tolak Penutupan Rel, Jalan Masuk ke Desa
Kepala Desa Sumbermulyo Fuad mengatakan, rencana penutupan perlintasan secara permanen sebenarnya sudah ada sejak lama.
Namun karena mendapat penolakan dari warga, rencana tersebut belum terealisasi hingga saat ini, meski di perlintasan sangat sering terjadi kecelakaan antara kereta api dengan kendaraan yang melintas.
"Sudah lama ada rencana ditutup. Tapi karena sebagian warga masih menolak, jadi sampai sekarang belum ditutup.
Padahal sudah sering kejadian (insiden tertabrak kereta)," katanya saat menunggui proses evakuasi mobil Datsun GO Panca usai tertabrak kereta api.
• Video Detik-detik Kecelakaan Maut Innova VS Bus Mira Nganjuk, Korban : Nanti Buat Cerita Kecelakaan
Fuad tidak mengingat betul seberapa sering terjadi insiden antara kereta api dengan kendaraan yang menyeberang di perlintasan tersebut.
Namun, sepanjang tahun 2019, sedikitnya ada 3 kejadian yang menimbulkan korban jiwa.
Korban Terluka Parah, 4 Jiwa Meninggal Dunia
Sebelumnya diberitakan, 4 orang penumpang mobil Datsun GO Panca tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi tertabrak kereta api, saat menyeberangi perlintasan tanpa palang pintu, Kamis (12/9/2019) petang.
Perlintasan tak resmi yang menjadi lokasi kecelakaan, berada di wilayah Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Keempat penumpang mobil Datsun GO Panca, seluruhnya meninggal dunia dengan kondisi luka yang cukup parah.
Dua korban menghembuskan nafas terakhir di lokasi kejadian.
• Dul Jaelani Kembali Bertemu Keluarga Korban Tewas Kecelakaan Tol Jagorawi, Tolong, Maafkan Saya
Keduanya adalah Wawan Raharjo (31), warga Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang dan Fajar Nur Hidayat (13), warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.
Sementara, 2 korban meninggal dunia di RSUD Jombang.
Keduanya adalah Sabanet de Dayev (13), warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, serta Nabila Hada Salsabila (13), warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.
Anak Hilang 20 Tahun Saat di Kereta, Ayah Tertidur Lelap
Hilangnya seorang anak pastilah membuat sang ibu patah hati bahkan bisa dipastikan akan mencari anaknya sampai d imanapun dan kapanpun.
Seperti seorang gadis kecil berumur 4 tahun ini, saat itu ayahnya kehilangan anaknya di kereta api namun kini ia dapat bertemu dengan keluarganya kembali setelah 20 tahun berlalu.
Dikutip dari Ladbible pada (4/9/2019) ayah Yulia Gorina, Viktor Moiseenko, terakhir melihat putrinya pada tahun 1999 sebelum ia tertidur dalam perjalanan kereta sejauh sekitar 100 KM dari Minsk ke Asipovichy, Belarusia.
• Kesaksian Pekerja Proyek saat Terjadi Kecelakaan Tol Cipularang, Lihat Mobil Terbang hingga Terbakar
• 4 Fakta Putusan Hakim Kasus Viral Pengeroyokan Audrey di Pontianak, Keluarga Buktikan Bukan Hoaks

Sang ayah pun memohon ampun karena telah kehilangan anaknya dan bahkan diduga secara sengaja menghilangkan anaknya sendiri.
Yulia, yang kini berusia 24 tahun, setelah hilang saat itu ia ternyata melintasi perbatasan dari Belarus ke Rusia.
Ia ditemukan oleh penjaga rel kereta api di Ryazan, Rusia barat.
Pada saat ia hilang, Yulia telah mengendarai kereta api sejauh 890 KM di mana dia hidup dan tinggal sampai mereka bertemu.
Kedua orang tua Yulia mencarinya dengan putus asa dan akhirnya menjadi subyek penyelidikan polisi.
Baru-baru ini pada tahun 2017, mereka diminta untuk mengambil tes kebohongan karena kasus anaknya dibuka kembali.
• 5 Fakta Keluhan Via Vallen Soal ART Curi Pakaian Dalam, Pelantun Sayang Siap Tempuh Jalur Hukum
Beruntung keluarga itu dipersatukan kembali setelah pacar Yulia, Ilya Kryukov, 31, melacak keluarga asli Yulia di sosial media.
Dilanjutkan dengan tes DNA yang menambah bukti bahwa Yulia adalah putri Viktor dan Lyudmila Moiseenko.
Yulia berkata: "Dibuktikan dengan tes DNA, tetapi sudah jelas , kami sangat mirip, segera setelah kami melihat foto-foto satu sama lain."
"Tidak ada yang ragu - kita adalah satu keluarga."
"Saya akhirnya bisa bertemu dengan ibu dan ayahku di Belarusia, selain itu aku juga bertemu dengan saudaraku Dmitry dan kakak perempuanku Nadezhda."
Merenungkan reuni mereka, dia berkata:
"Kami semua menangis, kami bahkan tidak bisa bicara, kami hanya menangis dan saling memeluk."
• Viral Foto Momen Pernikahan, Kelakuan Adik Mempelai Pria Bikin Salah Fokus, Ini yang Terjadi

"Orang tuaku mengatakan bahwa mereka telah mencariku sejak lama, mereka percaya bahwa suatu hari nanti akan menemukanku."
"Ibuku tidak bisa berhenti memelukku, dia membuatku duduk di pangkuannya seolah-olah aku adalah gadis kecil."
"Kami mengobrol sampai jam 3 pagi, dan kemudian Ilya dan aku harus kembali ke Rusia - putriku menungguku."
Sulit bagi Yulia untuk merefleksikan saat tiga minggu antara hilang di kereta dan ditemukan oleh seorang petugas polisi di Rusia.
Dia berkata: "Kami tidur di beberapa rumah yang ditinggalkan, aku bahkan tidak bisa mengingat hal itu."
"Aku diberi tahu bahwa aku memiliki aksen Belarusia, menggunakan kata-kata lokal untuk sayuran seperti kentang dan bawang, tetapi aku tidak tahu mengapa polisi Rusia itu tidak memperhatikannya ketika mereka mencari keluarga saya."
• Tampil Percaya Diri Foto #OOTD, Mahasiswi 22 Tahun Ini Viral, Deretan Fotonya Banjir Pujian Publik
• Viral Gadis Terima Kastil Sungguhan Seharga Rp 1 Miliar Sebagai Kado Pernikahan, Pesta Resepsi Mewah
"Sangat disayangkan bahwa orang-orang yang menemukan saya dan berjalan di sekitar saya sebelum saya dibawa ke panti asuhan tidak melaporkan temuan mereka ke polisi setempat."
"Aku tidak tahu bagaimana aku sampai di Ryazan, aku benar-benar tidak bisa membayangkannya."
"Aku ingat naik kereta api tetapi ingatanku tidak jelas."
Dua dekade terakhir adalah hal yang menyakitkan bagi kedua orang tua Yulia, mereka mengatakan mereka tidak pernah menyerah untuk mencari Yulia.
Lyudmila berkata: "Dua puluh tahun seperti seumur hidup, kami tidak pernah kehilangan harapan, kami percaya - dan karenanya kami menemukan satu sama lain.". (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)