Kronologi Tewasnya Siswa SMP karena Berkelahi dengan Temannya, Duel di Tengah Jalan
Kasatreskrim Polres Grobogan AKP Agus Supriyadi Siswanto mengatakan, tewasnya AG (13) bermula saat korban pulang sekolah sekitar pukul 12.30 WIB.
TRIBUNMATARAM.COM - Kasatreskrim Polres Grobogan AKP Agus Supriyadi Siswanto mengatakan, tewasnya AG (13) bermula saat korban pulang sekolah sekitar pukul 12.30 WIB, Selasa (17/9/2019).
Saat itu korban hendak pulang ke rumah mengendarai motor matik. Korban sempat mengantarkan teman sekolahnya.
Selepas itu, korban tiba-tiba dihentikan oleh MA yang mengendarai motor berboncengan dengan temannya, GY (15) di tepi sawah di jalan Dusun Krandon, Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi.
MA turun dari motor dan menghampiri korban yang masih di atas motor Beatnya.
MA kemudian bertanya kepada korban dengan nada tinggi.
"Aku lahpo mbok ece terus, bapakku yo melu mbok eceni ? (Kenapa aku kamu hina terus, termasuk juga bapakku kamu hina?)," ujar Agus menirukan MA, Rabu (18/9/2019).
• Ibu Muda di Pangandaran Tewas di Rumah Setelah Disambangi 3 Pria Bertamu Tengah Malam, Motor Raib
Kemudian korban pun spontan menjawab pertanyaan MA.
"Lha lahpo? (Memang kenapa ?)".
Seketika itu korban memegang kerah kaus dan menampar pipi MA satu kali.
MA pun lantas membalas dengan memegang kaus dan memukul pipi kanan AG sebanyak dua kali.
Korban langsung terjatuh dari atas motor hingga kepalanya membentur jalan cor beton.
MA dan GY yang ketakutan lantaran korban merintih kesakitan dengan kondisi lemas. MA dan GY yang kebingungan kemudian meninggalkan korban.
"Kami masih dalami apakah korban memiliki riwayat penyakit, mengingat dua kali pukul langsung meninggal dunia," kata Agus.
• Kronologi Balita di Jakarta Utara Tewas setelah Makan Nasi Goreng yang Dibawa Kakaknya dari Sekolah
Seperti diberitakan, AG, seorang pelajar SMP kelas 2 di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tewas saat berkelahi dengan temannya, di pinggir jalan Dusun Krandon, Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Selasa (17/9/2019).
Sebelumnya, polisi mendapat kabar bahwa korban dikeroyok oleh teman-temannya. (Kompas.com/Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho/David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Kronologi Pelajar SMP yang Tewas Setelah Duel dengan Temannya, Dicegat di Jalan"

Setelah Aniaya Istri dengan Besi Behel hingga Tewas, Avid Pamer ke Warga 'Nah Tanganku Penuh Darah'
TRIBUNMATARAM.COM - Avid, suami yang tega aniaya istrinya, Santi dengan besi behel di Ogan Ilir, Sumatera Selatan sempat tunjukkan tangannya yang penuh darah kepada warga.
Sebelum pergi meninggalkan rumah setelah menganiaya istrinya, Santi (40) hingga tewas mengenaskan, Avid tak segan memamerkan tangannya yang penuh darah kepada warga Desa Lubuk Sakti, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu 4 September 2019.
Terkuak alasan Avid menganiaya istrinya dengan besi behel hingga tewas karena terbakar api cemburu mencurigai istrinya selingkuh.
Pelaku penganiayaan istri hingga tewas, Avid, sempat menunjukkan tangannya yang penuh darah pada warga saat pergi meninggalkan rumahnya.
Yus’ah, tetangga pasangan Avid dan istrinya, Santi, melihat ketika Avid menunjukkan tangannya yang penuh darah.
• Cemburu & Tuduh Selingkuh, Suami di Ogan Ilir Sumsel Aniaya Istri hingga Tewas dengan Besi Behel
• Sebelum Hilang saat Magang di Bali 9 Tahun Lalu, 3 Siswa SMK Bantul Dijanjikan Uang Rp 8 Juta
• Kronologi 3 Siswa SMK Bantul Hilang 9 Tahun saat Magang, Dijual Calo Kapal, Tak Jelas Nasibnya Kini
• Kilas Balik 5 September 14 Tahun Lalu Mandala Air Meledak, Gubernur Sumut Tengku Rizal Nurdin Tewas
"Saat Avid pergi, kami melihat ia menunjukkan tangan sambil mengatakan ‘Nah tanganku penuh darah’,” kata Yus’ah, Rabu (4/9/2019).
Yus’ah dan warga lain yang kaget dan penasaran dengan ucapran Avid beramai-ramai memeriksa rumah Avid.
Saat memeriksa rumah Avid, warga terkejut menemukan Santi dalam posisi terkulai dengan mengeluarkan banyak darah.
Yus’ah sering mendengar suami istri ini sering ribut. Namun, ia tidak mengetahui apa yang diributkan.
“Kami tidak berani untuk bertanya,” ungkapnya.
Yus’ah menjelaskan, Avid dan Santi memiliki dua anak. Anak yang pertama sekolah di salah satu SMK negeri di Ogan Ilir dan anak kedua masih duduk di bangku sekolah dasar.
Saat ini kedua anak itu berada di rumah keluarga Santi di Desa Tanjung Sejaro.
• Penyakit Autoimun Diderita Raditya Dika Belum Ada Obatnya, Begini Cara Berteman dengan Autoimun
• 7 Fakta Menarik Medina Moesa, Istri Baru Sajad Ukra, Mantan Nikita Mirzani, Bukan Wanita Sembarangan
• Kegantengan Dhuha Yuliandri Al Fatih Mengapa Viral? Disamakan Song Joong Ki, Roti Sobek Jadi Sorotan
• Elza Syarief Ajak Syahrini Lawan Nikita Mirzani, Hotman Paris dan Sahabat Luna Maya
Diberitakan, warga Desa Lubuk Sakti, Ogan Ilir, geger ketika mendapati salah satu warga mereka, Santi dalam posisi terkulai dengan kondisi luka parah di rumahnya setelah dianiaya suaminya, Avid, Rabu.
Oleh warga Santi segera dbawa ke puskesmas terdekat. Namun, nyawanya tak tertolong.
Avid sudah ditangkap polisi. Namun, hingga kini belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya masih syok. (Kompas.com/Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria)