Selasa Terkelam bagi Nenek Viral yang Gendong Jenazah Cucu di Cilincing, Merasa Ditolong 'Malaikat'

Selasa 17 September 2019 menjadi hari yang kelam bagi Dian Islamiyati, nenek viral yang menggendong jenazah cucunya di Cilincing.

TribunMataram Kolase/ Instagram/ (KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI)
Dian Islamiyati, nenek yang gendong jenazah bayinya di Cilincing. 

TRIBUNMATARAM.COM -  Selasa 17 September 2019 menjadi hari yang kelam bagi Dian Islamiyati, nenek viral yang menggendong jenazah cucunya di Cilincing.

Dian Islamiyati tak menyangka hari itu dirinya akan kehilangan calon cucu yang telah dikandung anaknya IAS (16).

Hari itu pula, Dian Islamiyati tak henti mengucap syukur karena ditolong oleh tiga orang polisi yang menolongnya di saat ia sama sekali tak memiliki uang untuk mengurus jenazah cucunya.

Selasa (17/9/2019) mungkin menjadi salah satu hari terburuk dalam hidup Dian Islamiyati (36).

Bagaimana tidak, cobaan demi cobaan terus berdatangan pada dirinya dalam waktu satu hari.

Fakta Nenek Jalan Kaki Gendong Jenazah Cucu, Sempat Dijemput Keponakan, tapi Motor Kehabisan Bensin

Viral Video Nenek Gendong Jenazah Cucu di Cilincing, Akhirnya Ditolong Polisi, Ini Kronologinya

Bermula ketika sehari sebelumnya sewaktu IAS (16), anak Dian, memeriksa kandungannya yang berusia 24 minggu ke Puskesmas Kelurahan Rorotan.

Diagnosa awal puskesamas menunjukkan bahwa bayi yang dikandung IAS dalam kondisi normal.

Namun melihat fisik IAS yang kurus dan terindikasi anemia, dokter pun merujuk ke Puskesmas Kecamatan Cilincing untuk cek darah.

Dian beserta putrinya datang ke Puskesmas Cilincing keesokan harinya. IAS melakukan pemeriksaan darah di laboratorium puskesamas.

Di sana musibah Dian dimulai, anaknya tiba-tiba mengerang karena perutnya terasa sakit. Dokter yang menangani Dian lalu berupaya membawa IAS ke ruang bersalin dengan menggunakan kursi roda.

Sebelum sempat ditangani bidan, ternyata bayi laki-laki yang dikandung IAS lahir dalam kondisi prematur dan tak bernyawa.

Hal ini tentu membuat Dian dan anaknya itu syok bukan kepalang.

Bidan itu kemudian membawa jenazah yang merupakan cucu pertama Dian ke ruang transit jenazah untuk melakukan observasi.

"Kan kalau yang meninggal itu SOP-nya ditunggu dulu dua ham, jadi masuk di ruang transit jenazah sambil menunggu surat-surat kematiannya.

Cerita Pria Asal NTT Berhenti Kuliah di Akhir Semester, Kini Sukses Ternak Babi Beromzet Milyaran

Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Koni, Ini Dia Peranan Menpora Imam Nahrawi

Sidang Kasus Narkoba Dihadiri Mantan Kekasih, Jefri Nichol Tersenyum: Alhamdulillah

Nah ditanyain ditunggu dulu dua jam," kata Edison Saputra, Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/9/2019).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved