Keriuhan Warga Setelah Salah Satu Anak Kos Meninggal Dunia Dalam Posisi Melahirkan
Keriuhan itu berasal dari sebuah kamar indekos yang dihuni AF (25). Warga tampak berbondong-bondong memadati gang tempat AF biasa berisitirahat.
TRIBUNMATARAM.COM - Jalan Rahmawati RT004/RW002, Pancoran, Jakarta Selatan mendadak riuh pada Sabtu (21/9/2019) sore.
Keriuhan itu berasal dari sebuah kamar indekos yang dihuni AF (25). Warga tampak berbondong-bondong memadati gang tempat AF biasa berisitirahat.
Ternyata, kehebohan itu disebabkan oleh ditemukannya jenazah AF di dalam kamarnya.
AF yang sedang hamil ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi kepala bayi keluar.
• Kehamilannya Mengalami Pendarahan Mendadak, Irish Bella Wajib Bed Rest Ditemani Ammar Zoni
Anna (36) salah seorang penghuni kos yang tinggal tepat disamping lamar AF awalnya mencium bau tak sedap di indekos tersebut.
Ia mengira bau itu berasal dari bangkai burung yang mati diatas atap indekos mereka.
Ternyata, setelah ditelusuri bau itu berasal dari kamar AT. Ia kaget bukan kepalang.
Terlebih saat mengetahui teman yang tinggal di sampingnya itu meninggal dalam kondisi melahirkan.
Pasalnya, ia sama sekali tak tahu bawa tetangga sebelah kamarnya itu dalam kondisi hamil.
"Saya juga enggak tahu jika selama ini dia hamil karena badannya kan gemuk.
Jadi enggak kelihatan kalau sedang hamil," kata Anna kepada wartawan di lokasi.
• Perut Istri Reino Barack Makin Terlihat Buncit, Ini Jawaban Syahrini Soal Kabar Kehamilannya
Dikatakan Anna bahwa AF bukanlah seorang yang terbuka tentang dirinya.
Selama ini, ia tak pernah sekalipun menyinggung masalah kehamilannya.
Sebuah ingatan kemudian muncul diingatan Anna. AF sempat membeli dua botol air mineral dua hari lalu.
Setelah itu AF tak pernah lagi terlihat hingga akhirnya ia ditemukan meninggal dunia.
Anna lantas melaporkan penemuan tersebut kepada ketua RT setempat yang diteruskan ke Polsek Pancoran
"Pak RT kasih tahu sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kanit Reskrim Polsek Pancoran Iptu Abdullah kepada wartawan saat ditemui di lokasi.
Polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari tubuh AF.
Jenazah korban lalu dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (Kompas.com/Jimmy Ramadhan Azhari/Khairina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Duduk Perkara Mayat Wanita Hamil Ditemukan dalam Posisi Melahirkan di Kamar Kos"

Ibu Hamil Ditandu Sepanjang 7 KM Menuju Pusksesmas Terdekat, Bayi dalam Kandungan Meninggal
TRIBUNMATARAM.COM - Seorang wanita hamil di Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, terpaksa ditandu ke puskesmas setelah akses jalan di desa setempat tidak bisa dilalui.
Akibatnya, bayi dalam kandungan meninggal lantaran terlambat diselamatkan.
Peristiwa yang menimpa Ibu Hamil bernama Kenti tersebut terjadi pada Minggu, 1 September 2019.
Keponakan Kenti, Dani Agustian mengatakan, bibinya sempat mengalami pendarahan dan harus mendapatkan pertolongan medis di puskesmas.
"Jarak ke puskesmas sekitar 17 kilometer, tapi dari kampung kami di Nagahurip tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, akhirnya ditandu," kata Dani dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (6/9/2019).
• Curhatan Melaney Ricardo Kehilangan 3 Pekerjaan, Elza Syarief Berikan Komentar Pedas Begini
• Menolak Revisi UU KPK, Pegawai Berdemo: Dilahirkan Oleh Mega Mati di Tangan Jokowi?
• Reaksi Elza Syarief Soal Melaney Ricardo Ngaku Kehilangan Job Akibat Dituding Bela Nikita Mirzani
• Paling Dicari, 5 Zodiak Ini Sangat Setia & Mau Berkorban Pada Sahabat, Virgo Bestfriend Goal Banget!
Dani mengatakan, bibinya ditandu secara bergantian oleh warga sejauh 7 kilometer hingga ke Kampung Gintung yang sudah bisa dilalui kendaraan.
Dari Kampung Gintung ke puskesmas di Pusat Kecamatan Panggarangan, Kenti menggunakan mobil pikap milik warga.
Itu pun, kata Dani, jalan yang dilalui kondisinya rusak, sehingga mobil tidak berjalan mulus hingga ke puskesmas.
Hal inilah yang diduga Dani menjadi penyebab meninggalnya bayi dalam kandungan ibunya.
"Meninggal diperkirakan di perjalanan, kan naik mobil losbak (pikap), jalannya kurang bagus, di jalan kegojlok-gojlok," kata Dani.
Dugaan bayi sudah meninggal diketahui saat petugas medis mengecek kandungan di puskesmas.
Namun lantaran alat tidak memadai, Kenti lantas dibawa ke puskesmas Bayah. Dari hasil USG, diketahui bahwa bayi sudah meninggal.
Kenti lantas dirujuk ke sebuah klinik di Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Di sana, janin dalam kandungan dikeluarkan.
"Warga di sini sudah biasa ke Pelabuhan Ratu, karena akses lebih dekat dibandingkan harus ke Rangkasbitung (ibu kota Kabupaten Lebak)," kata dia.
Video saat Kenti ditandu lewat jalan rusak sempat viral di media sosial setelah diunggah oleh salah satu warga setempat di Facebook.
Respons pemerintah
Dikonfirmasi terpisah, Camat Panggarangan Aan Juanda membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengaku bahkan sudah menggelar pertemuan dengan keluarga Kenti pada Selasa (3/9/2019) lalu.
Aan mengatakan, akses jalan dari Kampung Naga Hurip ke Kampung Gintung, sudah mulai dibangun dengan rabat beton sepanjang satu kilometer. Namun proyek itu belum selesai lantaran keterbatasan anggaran.
"Dalam hal ini kita perlu memahami dulu kondisi anggaran yang ada di pemerintah, bukan pemerintah tidak mau dan tidak peduli, karena anggarannya yang belum mencukupi," kata Aan kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp.
Dia mengatakan, selain melalui Kampung Gintung, sebetulnya ada akses jalan lain jika hendak ke puskesmas, yakni melalui Desa Sogong dan Sindangratu.
Namun, kata dia, masyarakat merasa jalannya lebih jauh dan juga rusak.
• Mengapa Cerita KKN di Desa Penari yang Viral di Twitter Simple Man Bisa Menarik Perhatian?
Soal meninggalnya bayi dalam kandungan, Aan mengatakan, pihak puskesmas sudah melakukan penanganan secara profesional dan sesuai prosedur.
"Fokus tenaga puskesmas yakni selamatkan ibunya dengan membawa rujukan ke Pelabuhan Ratu.
Alhamdulillah sang ibu selamat tapi bayi sudah meninggal di dalam," kata Aan. (Kompas.com/Kontributor Banten, Acep Nazmudin/Farid Assifa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Hamil Ditandu Sejauh 7 Km karena Jalan Rusak, Bayi Dalam Kandungan Meninggal"