Papua Kembali Ricuh, Kerusuhan Pecah di Wamena Demonstran Bersikap Anarkis
Aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh, demonstran bersikap anarkistis hingga bakar rumah warga.
Wamena merupakan ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Kota ini merupakan satu-satunya yang terbesar di pegunungan tengah Papua.
Di Wamena juga terdapat pusat bisnis sehingga ketika terjadi kerusuhan, kawasan itu dijaga ketat aparat kepolisian.
Presiden Joko Widodo pernah dua kali mengunjungi Kota Wamena, yakni pada 28 Desember 2014 saat membicarakan persoalan-persoalan yang ada di daerah itu.
Lalu setahun berikutnya, pada 30 Desember 2015, Jokowi juga kembali mengunjung Wamena untuk meresmikan terminal baru Bandara Wamena. (Kompas.com/Kontributor Wamena, John Roy Purba/Farid Assifa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerusuhan Pecah di Wamena, Bangunan Dibakar dan Rentetan Suara Tembakan Terdengar"

Gubernur Papua Kebingungan, Ratusan Mahasiswa dari Berbagai Daerah Pulang ke Papua
TRIBUNMATARAM.COM - Sekitar 300 mahasiswa asal Papua, yang sebelumnya berkuliah di sejumlah daerah di Indonesia, kini telah kembali ke Jayapura.
Mengetahui hal tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku kaget karena sebelumnya Panglima TNI dan Kapolri telah memberikan jaminan keamanan bagi mahasiswa dan pelajar asal Papua yang menempuh pendidikan di luar Papua.
"Memang sudah ada imbauan dari kami, saya arahkan waktu itu, kalau di NKRI tidak aman, kami pulangkan.
Tapi ini aman, kenapa pulang, untuk apa?" tutur Lukas di Jayapura, Senin (9/9/2019).
• Protes Franda karena Nama Putrinya, Zylvechia Dipakai Bayi Lain, Begini Jawaban Warganet
• Tepat 100 Hari Meninggalnya Ani Yudhoyono, SBY Berulang Tahun ke-70, Banjir Ucapan Bernada Sedih
• Viral Minggu Ini - Curhat Gadis Ditinggal Nikah, Tunangan Selingkuh, Ini Pesan Buat Orang Ketiga
• TKI Arab Pulang Setelah 21 Tahun Hilang Kontak dengan Suami, Terungkap Hidup Tersiksa di Arab
Lukas menyayangkan sikap para mahasiswa yang tidak berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang mengirim mereka berkuliah.
Terlebih, saat ini rekonsiliasi sedang dilakukan dan seluruh institusi terkait telah memberikan jaminan keamanan bagi seluruh mahasiswa asal Papua.
Namun, Lukas memastikan pemerintah daerah akan bersedia memfasilitasi para mahasiswa tersebut bila mereka bersedia kembali berkuliah di tempat sebelumnya.
"Jadi sekarang ini kami pusing mau taruh mereka (kampus mana). Kami akan panggil Gubernur, MRP dan DPR Papua Barat, Direktur Unima, Rektor Uncen, dan para bupati/wali kota untuk bicara kepulangan mahasiswa dalam jumlah besar tanpa pemberitahuan," ujar Lukas.
Lukas mendapat dapat informasi bahwa sudah lebih dari 300 mahasiswa asal Papua yang telah kembali ke Jayapura.