7 Orang Terduga Teroris Ditangkap Pada Saat Penggrebekan di 5 Lokasi Berbeda
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tujuh orang terduga teroris Jaringan Ansharut Daulah (JAD) di Bekasi, Jawa Barat.
TRIBUNMATARAM.COM - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tujuh orang terduga teroris Jaringan Ansharut Daulah (JAD) di Bekasi, Jawa Barat, Senin (23/9/2019) kemarin.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, tujuh orang itu sudah diintai cukup lama oleh Tim Densus 88.
Tujuh terduga teroris itu yakni SN, AZ, H, IG, AR serta Istri, dan AS.
• Kronologi Densus 88 Lakukan Penggrebekan Rumah Terduga Teroris, Penggeledahan Sampai 3 Jam
"Densus 88 hari ini mengungkap jaringan JAD Bekasi yang terkoneksi dengan jaringan JAD Bandung.
Mereka sudah diinvestigasi cukup lama oleh Densus 88," kata Dedi di Gedung Humas Divisi Polri, Jakarta Selatan, Senin.
Dedi menambahkan, tujuh terduga teroris itu digerebek bersamaan pada Senin pagi.
Semuanya saling terkait bahkan juga dengan jaringan JAD Bandung.
Kini, polisi masih memeriksa para terduga teroris itu untuk mengungkap jaringan lainnya.
Ditangkap di 5 lokasi berbeda
Ketujuh orang itu ditangkap di lima lokasi berbeda tetapi dalam waktu yang hampir bersamaan, yakni Senin pagi kemarin.
Terduga teroris berinisial SN ditangkap di Jalan KH Mas'ud, Tambun Selatan sekitar pukul 05.35 WIB.
AZ ditangkap di Jalan Raya Sumber Jaya, Tambun Selatan, pukul 05.45 WIB.
H diringkus di Jalan Desa Tridaya Sakti 48, Tambun Selatan, pukul 06.05 WIB. IG diamankan di lokasi yang sama dengan H.
Lalu, polisi mengamankan AR beserta istrinya di Perumahan Alamanda Regency, Tambun Utara, Bekasi, pada pukul 07.05 WIB.
Terakhir, AS ditangkap Tim Densus 88 di daerah Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Sudah diintai
Untuk terduga teroris AR yang ditangkap bersama istrinya di Perumahan Alamanda Regency, warga sekitar menyebutkan bahwa sejak Sabtu lalu, banyak orang tak dikenal melintas di sekitar rumah kontrakan AR.
"Jam setengah delapan pagi digerebeknya. Polisi dari malam sudah mutar-mutar saja, dari kemarinlah.
Malam mutar lagi, tanya, RT rumahnya dimana," kata Nyai, warga yang tinggal di depan rumah kontrakan AR, Senin.
Karmen, warga lainnya mengatakan hal yang sama.
• 6 Fakta Penyerangan Terduga Teroris di Polsek Wonokromo, Pelaku Pura-pura Buat Laporan, Bacok Polisi
Menurut dia, sudah dua hari sejumlah orang tak dikenal melintas dengan sepeda motor dan kerap melihat ke arah rumah kontrakan AR.
"Sudah dari kemarin ada orang, dua hari ini udah ada orang mondar-mandir, mulai curiga, biasanya enggak pernah lewat sini, bawa motor, mukanya lihat ke sini mulu, dari hari Sabtu-lah itu kira-kira.
Badannya besar-besar, pakai baju biasa, saya pikir bank keliling (rentenir)," ujar Karmen.
Tertutup
AR dan istrinya yang baru tinggal dua minggu di rumah kontrakannya dan belum banyak bergaul dengan para tetangga. Warga sekitar belum mengenal keduanya.
"Yang warga tahu, ya mereka keluar rumah untuk shalat ke masjid.
Iya tertutup, warga pun enggak begitu kenal," ujar Ketua RT 02, Qurtubi di lokasi, Senin.
Karmen yang tinggal berdampingan dengan rumah kontrakan AR juga mengaku tidak mengenal kedua terduga teroris itu.
"Tertutup banget orangnya. Jarang keluar orangnya. Kalau ada tukang air, pintunya kebuka sedikit, terus ditutup.
Kami lewat juga enggak nyapa. Enggak pernah ngobrol-ngobrol," ujar Karmen. (Kompas.com/Dean Pahrevi/Egidius Patnistik)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Orang Ditangkap pada Penggerebekan Terduga Teroris di Bekasi"

Tak Tahu Ada Bom Dalam Botol Minum, Evie Kaget Ledakannya Bisa Sampai Rusakkan 3 Rumah
TRIBUNMATARAM.COM - Sekretaris RT 013/RW 004 Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Evie mengaku kaget ketika Densus 88 berujar bahwa botol minum yang ada di hadapannya bisa meledakkan tiga rumah.
"( Bom) ada di dalam gelas tupperware gitu, 'Ini bu kalau kesenggol langsung meledak tiga rumah'," kata Evie sambil menirukan ucapan anggota Densus 88 usai penggeledahan di kawasannya, Senin (23/9/2019).
Evie langsung membayangkan kondisi rumah yang ditinggali banyak orang, termasuk anak-anak.
"Bom itu kan ada di lemari, terus di rumah dia (terduga teroris) tinggal sama keponakan-keponakannya.
Kalau keponakannya masuk-masuk terus nyenggol (lemari) ini gimana," ujar Evie.
• 5 Fakta Pesta Pernikahan di Afghanistan Diserang Bom Bunuh Diri, Ledakan Terjadi di Area Pria!
Adapun Evie diminta anggota Densus 88 untuk menyaksikan proses penggeledahan di kediaman milik terduka teroris berinisial MA (20) sebagai perwakilan dari RT setempat.
Setelah memetakan rumah tersebut, Densus 88 langsung menugaskan seorang anggota khusus untuk mengevakuasi bom.
Berbekal baju tebal dan serba tertutup, anggota Densus 88 itu mengambil bom yang terletak di lantai 2 rumah di Jalan Belibis V, Semper Barat, Cilincing tersebut.
Bom itu langsung diledakkan di sebuah lapangan yang berada tak jauh dari rumah MA.
"Tadi yang diledakan itu (bom) yang sudah jadi dan siap ledak. Yang kita temukan di TKP itu 0,5 kilogram dengan suara seperti itu dan itu sangat sensitif," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto setelah meledakkan bom tersebut. (Kompas.com/Jimmy Ramadhan Azhari/Irfan Maullana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Evie Kaget Saat Anggota Densus 88 Sebut Botol Air Minum Bisa Ratakan 3 Rumah di Cilincing"