Kilas Balik Hari Ini 20 Tahun Lalu, 24 September 1999 Tragedi Semanggi II

Hari ini 20 tahun lalu, tepatnya 24 September 1999, terjadi tragedi Semanggi II. Mahasiswa Universitas Indonesia, Yun Hap, jadi salah satu korban.

Editor: Asytari Fauziah
KOMPAS/SUHARTONO
Suasana kerusuhan tragedi Semanggi II. Tragedi ini diawali dengan aksi mahasiswa dan rakyat menentang RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB).Tokoh-tokoh partai politik, mahasiswa, buruh, lembaga nonpemerintah, profesional, dan kelompok masyarakat sipil lainnya, Sabtu (25/9), mengutuk tindakan (penembakan) brutal aparat keamanan (TNI/Polri) yang mengakibatkan enam orang tewas dan lebih dari 100 luka-luka dalam Tragedi Semanggi II, 23-24 September 1999. 

Seperti diberitakan Harian Kompas, 24 September 1999, DPR tetap mengesahkan RUU PKB meski gelombang penolakan sangat besar dan korban berjatuhan.

Massa aksi yang terkonsentrasi di depan Gedung DPR/MPR Senayan merangsek masuk ke Kompleks Parlemen yang dihadang aparat.

Puluhan mahasiswa, seperti diberitakan Harian Kompas, 24 September 1999, mengalami luka akibat tembakan, injakan, pukulan, dan gas air mata.

Sementara, bentrokan demonstran dengan aparat keamanan mengakibatkan puluhan luka, baik dari pengamat maupun aparat.

Berdasarkan catatan Kompas, para mahasiswa yang menjadi korban bentrokan dan tindak kekerasan aparat menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Jakarta.

Mereka di antaranya dibawa ke RS Pelni, RS St Carolus, RS Pertamina.

Para mahasiswa mengalami luka karena digebuk, diinjak, dipukul, ditembaki peluru, dan gas air mata.

Dilaporkan, hingga tengah malam, 23 September 1999, korban terus bertambah.

Mahasiswa bertahan di Universitas Atma Jaya

Hingga Jumat dini hari, 24 September 1999, mahasiswa masih bertahan di Kampus Atma Jaya.

Aparat keamanan menembakkan gas air mata, yang dibalas mahasiswa dengan lemparan batu.

Harian Kompas, 24 September 1999, menuliskan, pukul 23.30 (23 September 1999), mahasiswa keluar dari kampus dan melembarkan bom molotov serta batu.

Bom molotov mengakibatkan pakaian seorang anggota Pasukan Penindak Rusuh Massa (PPRM) terbakar pada bagian punggung.

Beberapa anggota PPRM langsung memadamkannya.

Tak lama kemudian, aparat menyerbu mahasiswa dengan rentetan tembakan dan pukulan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved