Dhandy Dwi Laksono Ditangkap Tengah Malam Terkait Kasus di Papua dengan Tuduhan Menebarkan Kebencian

Sutradara, aktivis, dan jurnalis, Dandhy Dwi Laksono ditangkap polisi di rumahnya pada Kamis (26/9/2019) malam.

Editor: Asytari Fauziah
Nurmuliarekso Purnomo
Dhandy Dwi Laksono 

Korban kerusuhan di Wamena bertambah menjadi 32 korban tewas hingga Rabu (25/9/2019).

Tragisnya, kebanyakan korban tewas dalam kerusuhan di Wamena, Papua ditemukan hangus terbakar beserta puing-puing rumah mereka.

Korban tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, terus bertambah.

Pada Rabu (25/9/2019), aparat TNI-Polri kembali menemukan 4 jenazah yang terbakar saat terjadi amukan massa.

"Total sudah 32 korban tewas sampai malam ini.

 Korban Kerusuhan Wamena Tambah Jadi 30 Orang, Gubernur Papua Minta Kedaulatan Papua Tak Lagi Diusik

 Fakta Lengkap Kerusuhan di Wamena, Kronologi Awal yang Dipicu Kabar Hoax

 Papua Kembali Ricuh, Kerusuhan Pecah di Wamena Demonstran Bersikap Anarkis

Yang ditemukan hari ini terbakar, ditemukan di puing-puing rumah," ujar Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Candra Dianto, melalui sambungan telepon, Rabu (25/9/2019) malam.

Ia mengakui, sebagian besar korban tewas ditemukan dalam keadaan hangus terbakar, yang lainnya ada yang terkena sabetan benda tajam, panah, dan juga luka akibat benda tumpul.

Candra menyebut, belum semua lokasi amukan massa pada 23 September 2019 lalu telah disisir oleh aparat.

"Sementara sudah 75 sampai 80 persen yang disisir, banyak sekali kerusakan," katanya.

Oleh karena itu, ia meyakini masih ada korban tewas yang belum ditemukan.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan duka yang mendalam atas peristiwa itu. 

"Pemerintah Papua dan masyarakat Papua mengucapkan bela sungkawa atas kejadian yang terjadi pada hari Senin (23/9/2019)," ujar Lukas setelah mengunjungi para korban  kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (25/9/2019).

Aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh.

Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved