Cerita Yadi Sembako Anak Wafat setelah 6 Jam Lahir, Bingung Beri Tahu Istri, 'Anak Kita Nggak Ada'

Cerita Yadi Sembako kehilangan putra kelimanya yang baru 6 jam dilahirkan, bingung cara beri tahu istri yang masih setengah sadar.

TribunMataram Kolase/ Tangkap Layar Youtube HotShot
putra kelima Yadi Sembako meninggal 

 (Kompas.com/Dian Maharani)

Sumber : https://entertainment.kompas.com/read/2019/09/28/140541910/yadi-sembako-ungkap-penyebab-anaknya-meninggal-setelah-dilahirkan

Tangis ayah anaknya meninggal terpapar kabut asap Riau
Tangis ayah anaknya meninggal terpapar kabut asap Riau (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir)

Tangis Ayah di Depan Jenazah Bayi yang Berusia 3 Hari, Bibir Menghitam Terpapar Kabut Asap Riau

TRIBUNMATARAM.COM - Seorang bayi berusia 3 hari meninggal dunia dengan bibir menghitam diduga karena dampak kabut asap karhutla di Riau.

Tangis Evan Zebdrato dan Lismayani Zega pecah mengetahui bayi mereka yang baru berusia tiga hari meninggal dunia diduga karena dampak dari kabut asap tebal kebakaran hutan dan lahan di Riau.

Bayi berusia tiga hari tersebut awalnya mengalami sesak nafas hingga bibirnya menghitam.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda di beberapa wilayah di Indonesia semakin hari kian parah saja.

Sejumlah titik api dilaporkan tersebar luas di wilayah hutan Kalimantan dan Sumatera.

 ZODIAK CINTA BESOK Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 21 September 2019, Pisces Masih Tertutup, Leo Romantis

 ZODIAK BESOK Ramalan Zodiak Besok Sabtu 21 September 2019, Virgo Emosi, Taurus Harus Mulai Nabung!

 Ivan Gunawan Sempat Tergolek Lemah di Rumah Sakit, Sebut Drop Gegara Lihat Story Nikita Mirzani

 Fakta Miris 20 Anak Dipaksa Jadi Pengemis oleh Ibu Kandung di Medan, Mulai Mengemis Pukul 8 Malam

Melansir Tribunnews, hasil deteksi hotspot (titik api) BMKG Kaltim menunjukkan terdapat 57 titik panas yang berpotensi terbakar berkisar 81-100 persen.

Selain itu, ada 53 titik panas yang potensi kebakaran berkisar antara 71-80 persen di 10 kabupaten atau kota hingga Senin (9/9/2019).

Dilansir Sosok.ID dari Tribunnews, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Yohanes mengatakan bahwa sejak Agustus terakhir, Indeks Standar Pencemaran Udara atau ISPU di wilayah Kalimantan turun naik di angka 400-an.

Angka ini termasuk ke dalam kualitas udara dengan kategori membahayakan.

Setidaknya sekitar 11 ribu lebih pasien telah tercatat Dinas Kesehatan Kalimantan memiliki keluhan terkait gejala infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA.

Mirisnya, di antara 11 ibu lebih pasien yang mengeluhkan ISPA, terdapat ratusan pasien yang masih berusia kanak-kanak dan bayi.

Mengutip Kompas.com, bayi berusia tiga hari di Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau baru saja meninggal dunia pada Rabu (18/9/2019).

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved