Cerita Yadi Sembako Anak Wafat setelah 6 Jam Lahir, Bingung Beri Tahu Istri, 'Anak Kita Nggak Ada'

Cerita Yadi Sembako kehilangan putra kelimanya yang baru 6 jam dilahirkan, bingung cara beri tahu istri yang masih setengah sadar.

TribunMataram Kolase/ Tangkap Layar Youtube HotShot
putra kelima Yadi Sembako meninggal 

TRIBUNMATARAM.COM - Cerita Yadi Sembako kehilangan putra kelimanya yang baru 6 jam dilahirkan, bingung cara beri tahu istri yang masih setengah sadar.

Yadi Sembako harus menerima kenyataan pahit kehilangan putra kelima mereka yang baru 6 jam dilahirkan, Kamis (26/9/2019).

Bahkan, untuk memberitahu istrinya yang masih setengah sadar setelah menjalani operasi caesar, Yadi Sembako sempat bingung.

Komedian Yadi Sembako dan istrinya amat kehilangan kepergian bayi mereka yang baru lahir.

Yadi sampai tak kuasa memberi tahu sang istri bahwa anak kelima mereka telah tiada.

"Yang lebih sedih lagi, saya menyampaikan ke istri bagaimana ini. Harus saya sampaikan apa?

Takutnya istri bagaimana, masih keadaan seengah sadar, biusan itu kan setengah badan doang ya," kata Yadi dalam tayangan Hot Shot di kanal YouTube SCTV, seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (28/9/2019).

Viral di Facebook Pengakuan Istri Selingkuh dengan Kembaran Suami, Bingung Tentukan Ayah Bayinya

Viral Pengemis di Jakarta Barat, Sewa Bayi Rp 70 per Hari Agar Dikasihani, Diberi Obat Tidur

Viral Cerita Pria Gagal Nikah karena Calon Istri Hamil dengan 3 Pria, Bingung Tentukan Ayah Bayi

Tangis Ayah di Depan Jenazah Bayi yang Berusia 3 Hari, Bibir Menghitam Terpapar Kabut Asap Riau

Yadi bingung dan sempat meminta bantuan perawat. Akhirnya, Yadi menguatkan diri untuk berbicara kepada istrinya yang baru menjalani operasi caesar.

"Saya masuk (ke ruangan) aja, saya peluk istri saya, saya ngomong, 'Anak kita sudah nggak ada'.

Langsung pecah tangisan yang lain juga di ruangan saya," ucap Yadi.

Anak laki-laki Yadi itu meninggal dunia setelah 6 jam dilahirkan pada Kamis (26/9/2019).

Yadi mengatakan, anaknya meninggal karena mengalami gangguan pernapasan.

Kamis malam, anak Yadi langsung dimakamkan. Istri Yadi pun tak sanggup melihat proses pemakaman putra kelimanya itu.

Bahkan, istri Yadi Sembako tak sanggup menyaksikan pemakaman buah hatinya tersebut.

"Istri saya cuma bisa lihat dari video call aja, tapi nggak kuat dia langsung minta tutup," cerita Yadi.

Yadi dan istri berusaha ikhlas. Yadi tetap bersyukur karena masih bisa melihat wajah bayinya dan menggendong untuk terakhir kali.

"Kami hanya bisa nangis, sedih ya sedih, harus diterima itulah kenyataan bahwa anak kelima saya sudah wafat," tutur Yadi. (Kompas.com/ Dian Maharani)

Sumber : https://entertainment.kompas.com/read/2019/09/29/063000810/yadi-sembako--saya-peluk-istri-bilang-anak-kita-sudah-enggak-ada-

Bayi Yadi Sembako Alami Gangguan Pernapasan

Komedian Yadi Sembako akhirnya mengungkap penyebab anaknya meninggal dunia sesaat setelah dilahirkan.

Hal itu diungkapkan Yadi dalam tayangan Hot Shot yang diunggah kanal YouTube SCTV Sabtu (28/9/2019).

"Anak saya lahir dengan tangisan yang kencang, tapi ada gangguan di pernapasannya.

Jadi, langsung dibantu dengan oksigen," kata Yadi seperti dikutip Kompas.com.

Meski demikian, asupan oksigen bayinya terus melemah.

"Tapi semakin lama, sudah saya azankan, ikomatkan, (bayinya) makin melemah asupan oksigen ke jantung dan paru-parunya juga lemah," lanjut Yadi.

Namun, nyawa anak kelimanya itu tak tertolong. Anak Yadi meninggal sekitar pukul 16.00 pada Kamis (26/9/2019).

"Dengan usaha yang maksimal, dokter juga sudah maksimal, perawat juga sudah maksimal.

Dan kami mendapatkan kenyataan bahwa memang ini kehendak Allah sudah tertulis di lauhul mahfuz," papar Yadi.

Yadi dan istrinya amat terpukul atas musibah tersebut.

 (Kompas.com/Dian Maharani)

Sumber : https://entertainment.kompas.com/read/2019/09/28/140541910/yadi-sembako-ungkap-penyebab-anaknya-meninggal-setelah-dilahirkan

Tangis ayah anaknya meninggal terpapar kabut asap Riau
Tangis ayah anaknya meninggal terpapar kabut asap Riau (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir)

Tangis Ayah di Depan Jenazah Bayi yang Berusia 3 Hari, Bibir Menghitam Terpapar Kabut Asap Riau

TRIBUNMATARAM.COM - Seorang bayi berusia 3 hari meninggal dunia dengan bibir menghitam diduga karena dampak kabut asap karhutla di Riau.

Tangis Evan Zebdrato dan Lismayani Zega pecah mengetahui bayi mereka yang baru berusia tiga hari meninggal dunia diduga karena dampak dari kabut asap tebal kebakaran hutan dan lahan di Riau.

Bayi berusia tiga hari tersebut awalnya mengalami sesak nafas hingga bibirnya menghitam.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda di beberapa wilayah di Indonesia semakin hari kian parah saja.

Sejumlah titik api dilaporkan tersebar luas di wilayah hutan Kalimantan dan Sumatera.

 ZODIAK CINTA BESOK Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 21 September 2019, Pisces Masih Tertutup, Leo Romantis

 ZODIAK BESOK Ramalan Zodiak Besok Sabtu 21 September 2019, Virgo Emosi, Taurus Harus Mulai Nabung!

 Ivan Gunawan Sempat Tergolek Lemah di Rumah Sakit, Sebut Drop Gegara Lihat Story Nikita Mirzani

 Fakta Miris 20 Anak Dipaksa Jadi Pengemis oleh Ibu Kandung di Medan, Mulai Mengemis Pukul 8 Malam

Melansir Tribunnews, hasil deteksi hotspot (titik api) BMKG Kaltim menunjukkan terdapat 57 titik panas yang berpotensi terbakar berkisar 81-100 persen.

Selain itu, ada 53 titik panas yang potensi kebakaran berkisar antara 71-80 persen di 10 kabupaten atau kota hingga Senin (9/9/2019).

Dilansir Sosok.ID dari Tribunnews, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Yohanes mengatakan bahwa sejak Agustus terakhir, Indeks Standar Pencemaran Udara atau ISPU di wilayah Kalimantan turun naik di angka 400-an.

Angka ini termasuk ke dalam kualitas udara dengan kategori membahayakan.

Setidaknya sekitar 11 ribu lebih pasien telah tercatat Dinas Kesehatan Kalimantan memiliki keluhan terkait gejala infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA.

Mirisnya, di antara 11 ibu lebih pasien yang mengeluhkan ISPA, terdapat ratusan pasien yang masih berusia kanak-kanak dan bayi.

Mengutip Kompas.com, bayi berusia tiga hari di Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau baru saja meninggal dunia pada Rabu (18/9/2019).

Bayi berusia tiga hari ini meninggal dunia lantaran diduga terpapar kabut asap tebal karhutla di Riau.

Adalah Evan Zebdrato dan Lismayani Zega, orang tua bayi malang tersebut.

Sebelum meninggal dunia, kedua orang tua sang bayi mengungkap bahwa anak mereka yang baru lahir tersebut sempat alami sesak napas, batuk dan demam.

Melihat kondisi anaknya yang semakin memburuk, pasutri ini pun langsung membawa sang bayi ke bidan.

Pulang dari berobat, bukannya membaik, kondisi bayi malang pasangan Evan Zebdrato dan Lismayani Zega justru semakin memburuk.

Bayi yang belum memiliki nama tersebut alami demam tinggi dengan bibir menghitam.

Kondisi anaknya yang semakin memburuk membuat kedua pasangan pengantin baru ini semakin cemas.

Badannya panas sekali, bibirnya menghitam. Kami cemas sekali dan langsung dibawa ke rumah sakit," kata Evan saat diwawancarai wartawan Kompas.com di rumahnya, Kamis (19/9/2019).

Melansir Tribun Medan, lantaran cemas kondisi kesehatan anaknya memburuk, Evan dan istri membawa bayinya ke rumah sakit.

Namun rupanya Tuhan berkata lain.

Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, bayi malang yang belum sempat melihat dunia ini meregang nyawa.

Kendati meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Safira Pekanbaru, sang ayah, Evan tetap memeriksakan tubuh anaknya secara medis.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, bayi malang ini meninggal dikarenakan sebuah virus yang diduga akibat terpapar kabut asap karhutla.

Saat disemayamkan di rumah duka, sejumlah pelayat yang datang pun tampak memakai masker karena tebalnya kabut asap karhutla di lingkungan rumah mereka.

Di samping jasad sang bayi yang telah terbujur kaku, kedua orang tua bayi malang tersebut tak henti-hentinya menangis.

Sang ibu yang baru saja melahirkannya hanya bisa menatap kosong ke arah jasad bayinya dengan mata sembab karena terus menangisBayi berusia tiga hari meninggal dunia diduga akibat terpapar kabut asap tebal karhutla di Riau.

Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Bayi berusia tiga hari meninggal dunia diduga akibat terpapar kabut asap tebal karhutla di Riau.

Sedangkan suaminya, Evan hanya bisa menangis pasrah di samping tubuh anaknya yang dingin.

Sesekali tangannya terulur mengelus puncak kepala anak yang selama ini ia nanti-nantikan kehadirannya.

Kedua orang tua bayi yang baru berusia tiga hari ini tak kuasa melihat anak yang mereka nantikan terbujur kaku.Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Kedua orang tua bayi yang baru berusia tiga hari ini tak kuasa melihat anak yang mereka nantikan terbujur kaku.

Sebagaimana diketahui, kabut asap dampak karhutla sudah lebih dari sepekan menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau.

Kualitas udara sangat tidak sehat hingga berbahaya.

Dampak dari buruknya kualitas udara, sudah sangat banyak warga yang terpapar asap.

Mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga lansia.

Tak sedikit pula korban asap yang mengungsi ke posko pengungsian. Bahkan, semakin hari terus bertambah. (Sosok.id/Tata Lugas Nastiti)

Sumber : https://sosok.grid.id/read/411857900/tangis-pilu-seorang-ayah-di-depan-jenazah-bayi-usia-3-hari-diduga-meninggal-gegara-terpapar-kabut-asap-di-riau?page=all

 
 
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved