Tuntutan Tak Segera Dipenuhi, Mahasiswa Berencana Demo Lagi Besok Tepat saat Paripurna Terakhir DPR

Mahasiswa rencanakan demo menolak RUU KUHP dan UU KPK lagi, Senin (30/9/2019), minta pemerintah segera kabulkan tuntutan.

KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI
Para demonstran saat memblokadi Jalan Aria Jipang Kota Bandung dalam aksi unjuk rasa, Selasa (24/9/2019). 

TRIBUNMATARAM.COM - Mahasiswa rencanakan demo menolak RUU KUHP dan UU KPK lagi, Senin (30/9/2019), minta pemerintah segera kabulkan tuntutan.

Disampaikan melalui Presiden Mahasiswa Trisakti, Dinno Ardiansyah mengatakan, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia akan melanjutkan aksi demo di depan Gedung DPR pada Senin (30/9/2019).

Saat ini, Aliansi BEM seluruh Indonesia tengah melakukan konsolidasi untuk mencari cara agar tuntutan mereka terhadap pasal-pasal yang bermasalah segera dikabulkan.

"Memang, ini lagi proses konsolidasi untuk kawan-kawan BEM aliansi mahasiswa seluruh Indonesia kita lagi proses konsolidasi untuk tanggal 30 akan seperti apa, apakah turun aksi ke DPR atau ada cara lainnya," kata Dinno saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/9/2019).

Dinno mengatakan, aksi demo tersebut bertepatan dengan rapat paripurna terakhir anggota DPR periode ini.

Untuk itu, pihaknya akan mengawal dan tetap menyampaikan penolakan terhadap RKHUP dan UU KPK.

Mahasiswa Tolak Penuhi Undangan Presiden Jokowi di Istana, Minta Tuntutan Dikabulkan Saja

Polisi Tetapkan 12 Pelajar & 24 Mahasiswa Tersangka Kerusuhan Demo di DPR, Dianggap Serang Petugas

LBH Jakarta Terima Aduan 90 Orang Belum Pulang ke Rumah Sejak Demo Mahasiswa di Depan Gedung DPR RI

Presiden Jokowi Undang Mahasiswa ke Istana, Aliansi BEM Seluruh Indoensia Beri Tanggapan Begini

"Tuntutan kami sama kayak kemarin iya, kita menolak RUU bermasalah dan kita tetap menolak UU KPK yang telah disahkan," ujarnya.

Dinno berharap, aksi demo di depan Gedung DPR itu nantinya dapat memberikan tekanan psikologi bagi pemerintah dan DPR agar segera mengambil keputusan Perppu untuk mencabut UU KPK.

"Mungkin dengan kita turun ke jalan lagi itu akan menjadi suatu tekanan psikologi untuk pemerintah untuk segera mengambil keputusan apakah Perppu akan segera diputuskan atau tidak," pungkasnya. (Kompas.com/ Haryanti Puspa Sari)

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2019/09/28/20475481/mahasiswa-ke-presiden-kami-tak-ingin-diundang-ke-istana-kabulkan-saja

Mahasiswa Tolak Penuhi Undangan Presiden Jokowi di Istana, Minta Tuntutan Dikabulkan Saja

Presiden Joko Widodo mengundang puluhan tokoh ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/9/2019). Jokowi membahas sejumlah hal dengan para tokoh, salah satunya terkait aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU KPK hasil revisi.
Presiden Joko Widodo mengundang puluhan tokoh ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/9/2019). Jokowi membahas sejumlah hal dengan para tokoh, salah satunya terkait aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU KPK hasil revisi. ((KOMPAS.com/Ihsanuddin))

TRIBUNMATARAM.COM - Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menolak datang memenuhi undangan Presiden Joko Widodo di Istana, minta Jokowi kabulkan saja tuntutan mereka.

Melalui Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya (UNSRI) Ni' Matul Hakiki Awan mengatakan, pihaknya tak mau menghadiri undangan Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan.

Pihak mahasiswa menegaskan, presiden agar memenuhi tuntutan mahasiswa soal undang-undang yang bermasalah.

"Kalau kami bukan ingin diundang. Kami ingin ada yang diubah dari UU yang bermasalah itu dan kami akan konsisten," kata Awan dalam acara Kompas TV "Gerakan Gen Z, Wajah Baru Demokrasi", Sabtu (28/9/2019).

Awan mengatakan, sama seperti mahasiswa di ibu kota Jakarta, mahasiswa di daerah juga akan terus melakukan demo menolak RKHUP dan UU KPK sampai pemerintah mengambil sikap.

 Polisi Tetapkan 12 Pelajar & 24 Mahasiswa Tersangka Kerusuhan Demo di DPR, Dianggap Serang Petugas

"Kalau kami akan turun sampai yang kami inginkan dituruti," ujarnya.

Sementara itu, Ketua BEM Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Abdul Basit menegaskan, tuntutan mahasiswa sudah jelas bahwa meminta presiden menerbitkan Perppu UU KPK.

 Presiden Jokowi Undang Mahasiswa ke Istana, Aliansi BEM Seluruh Indoensia Beri Tanggapan Begini

Ia mengatakan, pihaknya akan terus turun melakukan aksi demo untuk menyampaikan aspirasi rakyat.

"Kita akan terus turun karena apa? Karena sebagai mahasiswa, social control pemerintah.

Sampai kapan pun itu, baik itu kita dituduh sebagai kerumunan yang ditunggangi, kita akan terus turun," kata Abdul.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku akan bertemu dengan perwakilan mahasiswa yang dalam beberapa hari terakhir melakukan aksi unjuk rasa menolak revisi UU KPK dan RKUHP.

Pertemuan akan digelar Jumat (27/9/2019).

 Viral Usai Sebut Mosi Tidak Percaya pada DPR, Ini 6 Fakta Ketua BEM UI, Manik Marganamahendra

"Besok (hari ini), kami akan bertemu dengan para mahasiswa terutama dari BEM," kata Jokowi seusai bertemu sejumlah tokoh di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia mengatakan, bersedia bertemu presiden apabila pertemuan dilakukan secara terbuka alias dapat disaksikan langsung masyarakat luas.

Adapun pada hari yang sudah dijadwalkan, pertemuan tersebut batal. Pihak istana membantah batalnya pertemuan karena persyaratan yang diajukan oleh mahasiswa. (Kompas.com/ Haryanti Puspa Sari)

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2019/09/28/20475481/mahasiswa-ke-presiden-kami-tak-ingin-diundang-ke-istana-kabulkan-saja

Berbagai tulisan lucu dibawa oleh mahasiswa ketika long march dari depan Kemenpora untuk akhirnya berhenti di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Massa melakukan aksi penolakan RKUHP dan RUU KPK yang sedang mengundang kontroversi di masyarakat.
Berbagai tulisan lucu dibawa oleh mahasiswa ketika long march dari depan Kemenpora untuk akhirnya berhenti di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Massa melakukan aksi penolakan RKUHP dan RUU KPK yang sedang mengundang kontroversi di masyarakat. (TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS)

Presiden Jokowi Undang Mahasiswa ke Istana, Aliansi BEM Seluruh Indoensia Beri Tanggapan Begini

TRIBUNMATARAM.COM - Demonstrasi mahasiswa terus dilakukan, akhirnya Presiden Joko Widodo undang mahasiswa ke istana negara, Aliansi BEM Seluruh Indonesia beri reaksi ini.

Mahasiswa di berbagai daerah menggelar demonstrasi di depan kantor DPRD masing-masing.

Bahkan banyak mahasiswa kampus di Jakarta juga ikut menggelar aksi massa di depan gedung DPR RI.

Aksi mereka ini cukup menarik perhatian dengan banyak hal.

Termasuk timbulnya beberapa korban luka bahkan meninggal karena kejadian ini.

 Sempat Koma, 1 Lagi Mahasiswa UHO Kendari Tewas di Demo DPRD Sultra, Cedera Kepala hingga Pendarahan

Hingga akhirnya kemarin Presiden Joko Widodo membuka suara.

Jokowi mengundang perwakilan mahahsiswa untuk bertemu dengannya di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Jokowi menyebut jika terutama mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang akan diundang hari ini.

"Besok (hari ini) kami akan bertemu dengan para mahasiswa terutama dari BEM," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9/2019) kemarin.

Jokowi menghargai aksi demonstrasi yang dilakukan ribuan mahasiswa di sejumlah daerah, termasuk di Gedung MPR/DPR, Jakarta.

Menurutnya, aksi turun ke jalan yang dilakukan para mahasiswa sebuah bentuk demokrasi di Indonesia.

Ketika bertemu dengan puluhan tokoh senior di Istana Merdeka, Jokowi juga menegaskan jangan ada pihak-pihak yang meragukan komitmen dirinya atas demokrasi di Indonesia.

 Yusuf Kardawi Meninggal setelah Demo di Gedung DPRD Sultra, Bekas Benturan Tak Beraturan di Kepala

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia merespon undangan orang nomor satu di Indonesia ini, Jumat (27/9/2019).

Seperti dikutip TribunMataram.com dari Tribunnews.com BEM Seluruh Indonesia meminta pertemuan dilakukan terbuka dan disaksikan seluruh masyarakat.

"Menyikapi ajakan pertemuan dengan Presiden Jokowi, Aliansi BEM Seluruh Indonesia hanya bersedia bertemu apabila dilaksanakan terbuka dan disaksikan langsung oleh publik melalui kanal televisi nasional," ucap Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia, M Nurdiansyah dalam ‎keterangan tertulisnya.

Pertemuan itu juga harus menjamin bahwa nantinya akan ada kebijakan yang kongkret demi terwujudnya tatanan masyarakat yang lebih baik.

"Presiden harus menyikapi berbagai tuntutan mahasiswa yang tercantum di dalam 'Maklumat Tuntaskan Reformasi" secara tegas dan tuntas," tegas M Nurdiansyah.

Nurdiyansyah mengatakan tuntutan mahasiswa telah disampaikan secara jelas di berbagai aksi maupun media.

Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini bukanlah sebuah pertemuan tetap sikap tegas Jokowi terhadap tuntutan mahasiswa.

 Danai Mahasiswa Demonstran, Ananda Badudu Ungkap Kondisi dalam Kantor Setelah Dipulangkan Polisi

Menengok ke belakang, ‎Nurdiyansyah mengungkapkan belajar dari pertemuan BEM seluruh Indonesia dengan Jokowi di 2015, pertemuan itu digelar terturup dan hasilnya malah membuat gerakan mahasiswa menjadi terpecah belah.

"Dalam sejarah lima tahun lalu, ruang dialog dengan pemerintah sangat terbatas.

Aliansi BEM Seluruh Indonesia pernah diundang ke Istana Negara satu kali pada 2015.

Akan tetapi undangan tersebut dilakukan di ruang tertutup.

Hasilnya jelas, gerakan mahasiswa terpecah," imbuhnya.

6 Fakta Ketua BEM UI Manik Marganamahendra, Viral Setelah Layangkan Mosi Tidak Percaya pada DPR RI

1. Ketua BEM UI

Ketua BEM UI Manik Marganamahendra.
Ketua BEM UI Manik Marganamahendra. (Instagram @marganamahendra)

Manik Marganamahendra menjabat sebagai Ketua BEM UI sejak Desember 2018.

Manik Marganamahendra sendiri merupakan mahasiswa jurusan S1 Kesehatan Masyarakat FKM UI angkatan 2015.

Seperti dilansir dari akun Instagramnya, Manik Marganamahendra kerap melakukan aksi unjuk rasa.

Ia pernah melakukan aksi demonstrasi mengenai isu-isu seperti pelemahan KPK, Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dan isu kekerasan di Papua.

 5 Potret Perjuangan Awkarin Beri Nasi Kotak untuk Aksi Demo Mahasiswa Tolak RUU KUHP

 Sahila Hisyam Kena Macet Akibat Demo, Rekan Vicky Prasetyo: Berasa 1 Jam, dari Biasanya 30 Menit

2. Berasal dari Bogor

Manik Marganamahendra merupakan mahasiswa yang berasal dari Bogor.

Ia mengenyam pendidikan dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bogor.

Tercatat Manik pernah menempuh pendidikan di SD Negeri Semeru 1 Bogor, SMP Negeri 4 Bogor dan SMA Negeri 1 Bogor.

3. Audiensi dengan Wali Kota Bogor

Manik Marganamahendra berasal dari Bogor.
Manik Marganamahendra berasal dari Bogor. (Instagram @marganamahendra)

Sebelumnya, Manik Marganamahendra juga pernah melakukan audiensi dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Di hadapan Bima Arya, Manik mengungkapkan bagaimana media sosial berpengaruh besar dalam kehidupan anak muda Indonesia.

4. Anggota Paskibra

Manik Marganamahendra pernah menjadi anggota Paskibra.
Manik Marganamahendra pernah menjadi anggota Paskibra. (Instagram @marganamahendra)

Saat masih duduk di bangku sekolah, Manik Marganamahendra ternyata juga pernah menjadi anggota Paskibra.

Manik sempat menjabat sebagai Pengurus Purna Paskibra Bogor.

Manik menjabat sebagai Pengurus Purna Paskibra Bogor pada tahun 2013 lalu.

 Dukung Aksi Demo Tolak RUU KUHP, Awkarin Bagikan 3000 Nasi Kotak Untuk Mahasiswa, Lihat Aksinya!

 Tanggapan Arie Untung Soal Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK, Suami Fenita Arie: Jadi Inget Masa Lalu

5. Aktif berorganisasi sejak kecil

Manik Marganamahendra ternyata sudah aktif berorganisasi sejak kecil.

Diketahui, ia mengikuti kegiatan Pramuka, english club dan dokter kecil saat masih SD.

Beranjak SMP, ia juga mencoba mengikuti kegiatan Pramuka, OSIS dan tim Olimpiade Biologi.

Manik pun semakin aktif berorganisasi ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

6. Bergabung dengan sejumlah organisasi

Manik Marganamahendra disebut bergabung dengan sejumlah organisasi di perguruan tinggi.

Ia pernah bergabung dengan Model United Nations Club, Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FKUI, tim debat FKM UI untuk OIM UI 2015.

Selain itu, ia juga bergabung di Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) dan Aliansi Organisasi Mahasiswa Kesehatan Indonesia (AOMKI).

Sebelum menjadi Ketua BEM UI, Manik Marganamahendra pernah menjabat sebagai Ketua BEM IM FKM UI 2018.

(TribunMataram.com/Asytari Fauziah/TribunStyle.com/Tiara Susma)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved