Kisah di Balik Nenek Jual 3 Sendok Demi Bisa Beli Beras, Mbah Sadinah Tak Punya Uang untuk Makan

Kisah memilukan Mbah Sadinah (75), terpaksa menjual tiga sendok miliknya karena tak mampu membeli beras.

TribunMataram Kolase/ Kompas.com (KOMPAS.COM/SUKOCO)
Tak memiliki uang untuk membeli beras, janda sebatangkara di Kabupaten Magetan ini terpaksa menjual 3 sendok kepada tetangganya untuk membeli beras. Meski sebatang kara dan miskin, Mbah Sadinah tak prnah mendapat bantuan raskin dari pemerintah. 

Lima tahun terakhir dia menderita sakit pada tenggorokan dan hanya bisa tidur terlentang karena untuk tidur miring lehernya akan terasa sakit.

Untuk memenuhi kebutuhannya, Mbah Kasirah yang hidup sebatang kara hanya menanti belas kasihan tetangga sekitarnya.

“Warga disini urunan, misalnya pampersnya habis giliran keluarga siap yang membelikan,” ujar Suharno, warga Desa Keras Wetan yang selama 20 tahun terakhir merawat Mbah Kasirah, Kamis (5/9/2019).

Suharno menambahkan, 20 tahun terakhir Mbah Kasirah tinggal di rumah kosong milik saudaranya.

Meski mengalami kebutaan saat remaja, namun Mbah Kasirah tergolong perempuan rajin karena sebelum sakit dia masak dan membersihkan sediri rumah tempat tinggalnya.

“Karena buta kerjanya ya bersih bersih rumah sama masak.

Kebutuhan hidupnya ya menunggu ada warga yang ngasih,” imbuhnya.

Mbah Kasirah (89) warga Desa Keras Wetan Kabupaten Ngawi Jawa,diusia senjanya terpaksa tinggal menumpang di rumah kosong milik warga karena hidup sebatangkara. Maski hidup sebatang kara dan miskin, namun mbah Kasirah tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah karena tak memiliki e-KTP.(KOMPAS.COM/SUKOCO)
Mbah Kasirah (89) warga Desa Keras Wetan Kabupaten Ngawi Jawa,diusia senjanya terpaksa tinggal menumpang di rumah kosong milik warga karena hidup sebatangkara. Maski hidup sebatang kara dan miskin, namun mbah Kasirah tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah karena tak memiliki e-KTP.(KOMPAS.COM/SUKOCO) ( )

Mbah Kasirah mengaku tidak bisa bangun.

Untuk makan dan minum dia lakukan sendiri dengan cara tiduran.

Dia mengaku tenggorokannya terasa sakit saat menelan makanan maupun minum.

“Sakit di leher sebelah kanan ini.

Nggak bisa bangun, makan ya sambil tiduran,” ujarnya.

Mbah Kasirah mengaku mengalami kebutaan sejak remaja.

Dia hanya bisa berharap pada bantuan warga karena hidup sebatang kara.

“Kalau makan ya nunggu ada warga yang ngasih,” tambahnya.

 Renggut Nyawa Olga Syahputra, Kini Menyerang Aldi Taher & Ria Irawan, Cegahlah Kelenjar Getah Bening

 Barbie Kumalasari Ngaku Jago Bahasa Inggris, Istri Galih Ginanjar Unjuk Kebolehan ke Boy William

 Vicky Prasetyo DM Instagram Tamara Bleszynski, Begini Reaksi Teuku Rassya Mengetahuinya

 Sebelum Pacaran dengan El Rumi, Ternyata Marsha Aruan Ngaku PDKT dengan Al Ghazali Lebih Dulu

Meski hidup sebatang kara dan hidup dari belas kasihan warga, namun Mbah Kasirah tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved