Kilas Balik Hari Ini 9 Tahun yang Lalu, Banjir Bandang Wasior Duka Papua Barat, 150 Orang Hilang

Hari ini 9 tahun lalu, tepatnya 4 Oktober 2010, mungkin tak akan pernah luput dalam ingatan warga Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

Editor: Asytari Fauziah
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO
Sebuah alat berat, Senin (11/10/2010), digunakan untuk menyingkirkan batu dan kayu yang menutupi jalan di Kampung Rado, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Akses di dalam kota dan ke luar kota tertimbun longsoran kayu, lumpur, dan batu akibat banjir bandang, 4 Oktober 2010. 

Tak ada jalur darat untuk menuju Kabupaten Teluk Wondama dari Manokwari.

Jadi Korban Tewas Kerusuhan Wamena, Dokter Soeko Marsetiyo Punya Alasan Haru Abdikan Diri di Papua

Lapangan terbang yang digenangi oleh banjir juga memutus jalur udara menuju Wasior.

Satu-satunya jalan menuju daerah itu adalah jalur laut yang harus ditempuh selama 10 jam perjalanan dari Manokwari dengan menumpang armada patroli Angkatan Laut atau kapal pengangkut kayu.

Apa penyebab banjir bandang ini?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat itu, mengatakan, bencana banjir di Wasior karena curah hujan tinggi.

Menurut dia, banjir ini bukan karena pembalakan liar, seperti dugaan yang sempat muncul.

Dikutip dari Harian Kompas, 8 Oktober 2010, Juru Kampanye Air dan Pangan Eksekutif Nasional Walhi, M Islah, mengatakan, pembalakan hutan di Papua Barat dimulai sejak awal 1990-an.

Meski pembalakan sempat terhenti pasca pelanggaran berat HAM di Wasior pada 2001, pembalakan hutan kembali berlanjut.

"Akumulasi kerusakan hutan itu yang menyebabkan banjir bandang," kata Islah.

Dhandy Dwi Laksono Ditangkap Tengah Malam Terkait Kasus di Papua dengan Tuduhan Menebarkan Kebencian

Sementara itu, Ketua Institus Hijau Indonesia (IHI) Chalid Muhammad menyebutkan, perusakan itu terjadi secara legal.

Hal itu disebabkan oleh penerbitan izin pemanfaatan kayu (IPK).

"Pada 2009, pemerintah menerbitkan IPK di Papua Barat seluas 3,5 juta ha, termasuk izin menebang 196.000 ha di Kabupaten Teluk Wondama," kata Chalid, seperti diberitakan Kompas.com.

Berdasarkan penlitian IHI dan Yappika pada awal 2010, deforestasi hutan di Papua Barat pada 2005-2009 mencapai 1 juta hektar atau berkisar 250.000 hektar per tahun.

Selain itu, 6,6 juta hektar hutan primer dan sekunder Papua Barat terkepung Hak Pengusahaan Hutan (HPH), tambang, dan perkebunan.

Seperti diberitakan Harian Kompas, 14 Oktober 2019, Peneliti Bidang Ekologi Manusia Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Fadjri Alihar mengatakan, pemerintah terkesan tidak mau disalahkan atas kejadian ini. (Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh/Inggried Dwi Wedhaswary)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini dalam Sejarah: Bencana Banjir Bandang Wasior, Papua Barat, 150 Orang Meninggal Dunia"

BERITA TERKINI kerusuhan di Wamena Papua: 16 warga tewas hingga pengungsi kekurangan makanan.
BERITA TERKINI kerusuhan di Wamena Papua: 16 warga tewas hingga pengungsi kekurangan makanan. (HO TRIBUNNEWS / Twitter @antilalat)
Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved