Viral Postingan Slip Gaji 5,9 Juta, Bupati Banjarnegara Sebut Angka Idealnya Segini!
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan, idealnya gaji seorang bupati paling tidak Rp 100 juta atau bahkan lebih hingga Rp 150 juta.
TRIBUNMATARAM.COM - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan, idealnya gaji seorang bupati paling tidak Rp 100 juta atau bahkan lebih hingga Rp 150 juta.
"Kalau anggota dewan saja Rp 30 juta, bupati ya Rp 100 juta atau Rp 150 juta lah," kata Budhi ketika dihubungi, Kamis (3/10/2019).
• Rumah Mewah, Gaji Suami Iis Dahlia Lebih Besar dari Presiden Jokowi, Profesinya Sempat Bikin Sedih
Budhi berharap pemerintah pusat dapat mempertimbangkan kenaikan gaji para kepala daerah.
Menurut dia kenaikan gaji kepala daerah diperlukan agar seimbang dengan gaji para pejabat atau kepala lembaga/institusi negara yang lain.
"Kalau sudah viral ya nggak papa. Mudah-mudahan pemerintah malu dan melipatkan 10 atau 20 kali (dari gaji sekarang)," ujar Budhi.
Diberitakan sebelumnya, besaran gaji Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono beredar luas di dunia maya.
Slip gaji Budhi diunggah oleh akun resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara @kabupatenbanjarnegara.
Pada slip tertulis, besaran gaji bersih Bupati Budhi Sarwono sesuai draf sebesar Rp 6.114.100.
Namun yang diterima sebesar Rp 5.961.200, karena dipotong zakat lewat BAZ sebesar Rp 152.900.
Budhi menjelaskan, besaran gaji yang diterima setiap bulan sesuai dengan yang tertera pada slip gaji.
• Ditambah Mulan Jameela, 14 Selebritis Ini Menduduki Kursi DPR, Lengkap dengan Rincian Gajinya
Namun, Budhi juga menerima uang operasional sebagai bupati.
"Tunjangan enggak ada, enggak ada tunjangan apa-apa. Uang operasional ada, uang operasional saya Rp 31 juta koma berapa gitu.
Itu untuk keperluan keliling sehari-hari, pulsa, untuk kondangan dan sebagainya," kata Budhi. (Kompas.com/Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain/David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pamer Slip Gaji Rp 5,9 Juta di Instagram, Bupati Banjarnegara Sebut yang Ideal Rp 100 Juta hingga Rp 150 Juta"

4 Fakta Penjaga Sekolah di Karawang 14 Tahun Tinggal di Ruang Guru, Gaji Rp 500Ribu Cair per 3 Bulan
TRIBUNMATARAM.COM - 4 fakta penjaga sekolah di Karawang 14 tahun tinggal di ruang guru karena tak punya tempat tinggal, gaji cuma Rp 500 ribu cair setiap 3 bulan sekali.
Destria Wibowo (42), seorang penjaga sekolah di SD Negeri III Karawang Wetan, Kabupaten Karawang sudah 14 tahun tidur di ruang guru karena tak memiliki tempat tinggal yang layak.
Kendati hidup dalam keterbatasan, Destria Wibowo, istri, dan anaknya selalu bersyukur karena masih diberi kesehatan, berikut fakta-fakta kisah mereka.
Namun, tidak bagi Destria Wibowo (42), seorang penjaga sekolah di SD Negeri III Karawang Wetan, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang ini.
• 3 Penyebab Bocah 3 Tahun di Cianjur Lahir Berkelamin Ganda, Begini Penanganan Kerancuan Organ Vital
• Viral Kisah Anak Tukang Becak Sukses Raih Gelar Doktor di Usia 27 Tahun, Selesaikan S2 Cuma 3 Bulan
• Susy Susanti Sesalkan PB Djarum Berhenti Tahun Depan Gegara Tudingan Eksploitasi Anak di Iklan Rokok
• Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, Hapuskan Dosa Setahun, Ini Niat dan Jadwal Lengkapnya
Ia bersama istrinya Lis Isnayanti (40) dan anaknya terpaksa tinggal di ruang guru karena tidak memiliki rumah.
Berikut fakta penjaga sekolah tinggal di ruang guru:

Destria bersama istri dan anaknya sudah 14 tahun tinggal di ruang guru sekolah tersebut.
Ia bekerja menjadi penjaga sekolah di sekolah itu sejak 2004 lalu.
"Kalau tidur begini saja, tidak pakai kasur," ujar Destria sembari menggelar seprei dan merapikan bantal untuk tidur kepada Kompas.com
2. Menawarkan diri menjadi penjaga sekolah

Destria mengatakan, saat itu ia memberanikan diri mengutarakan niat untuk menjadi penjaga sekolah.
Sebab ia tak punya pilihan setelah kontrak bekerja di sebuah pabrik di Karawang berakhir.
"Saya tidak malu, karena saya punya anak istri yang harus dinafkahi. Sementara mencari pekerjaan itu gak gampang," katanya.
3. Sempat tinggal di rumah dinas kepala sekolah

Saat itu, sambungnya, ia tinggal di rumah dinas kepala sekolah yang saat itu dijabat ayahnya.
Namun setelah ayahnya pensiun dan rumah itu dibuat ruang kelas, Destria terpaksa tinggal di gudang sekolah, bersama kursi rusak, tangga, dan barang-barang lain.
Di sekolah itu ada rumah penjaga, tetapi saat itu dihuni seorang PNS. Sementara honor sebagai penjaga sekolah saat itu hanya Rp 150.000, tak cukup untuk mengontrak rumah sekaligus memenuhi kehidupan sehari-hari.
"Karena kondisinya tidak layak, seperti banyak nyamuk, banyak tikus, kami meminta izin untuk bermalam di ruang guru. Rumah penjaga sekolah juga saat ini rusak, tidak bisa ditinggali," katanya.
4. Jam empat subuh sudah harus bangun

Destria dan istri setiap hari setelah jam belajar rampung merapikan ruang guru untuk tempat tinggalnya.
Dan setiap pagi sekitar pukul 04.00 WIB harus sudah bangun dan merapikan kembali ruangan itu karena akan dipakai oleh guru saat jam belajar dimulai.
Sementara, barang-barang mereka, seperti baju dan alas tidur dibawa ke warung tempat istrinya berjualan.
"Jam 04.00 WIB mulai beres-beres, buang sampah, dan membersihkan sekolah," katanya.
5. Dapat bantuan

Beruntung, ada beberapa pihak yang kerap mengulurkan tangan saat honornya belum turun, misalnya untuk membayar sekolah.
Apalagi, honor penjaga sekolah hanya Rp 500.000 dan biasanya cair setiap tiga bulan sekali. Untuk membantu keuangan keluarga, istrinya berjualan di sekolah itu.
"Saya juga mungut botol plastik bekas untuk tambah-tambah," katanya.
• FOTO TERBARU Nia Daniaty Setelah Kecelakaan, Imaniar Rahangnya Juga Bengkak, Dorce Muntah-muntah
• Fakta-fakta Terbaru Meninggalnya Pemeran Video Dewasa Vina Garut, Alasan V Tak Diizinkan Melayat
• Viral Pembunuhan Mengerikan di Pemalang, Pengantin Dibacok Tewas di Depan Istri, Cemburu Buta?
• Putri Ussy Sulistiawaty, Amel & Ara Ungkap Pertengkaran Ibunya Sampai Pingsan dengan Andhika Pratama
Meski demikian, mereka tetap bersyukur. Tidak mengeluh.
"Alhamdulillah, Allah sayang sama kita, diberi kesehatan," ucap Iis, istri Destria
6. Berharap diperhatikan pemerintah

Mereka berharap rumah penjaga sekolah segera diperbaiki agar tak perlu lagi tinggal di ruang guru.
"Kami berharap rumah penjaga sekolah diperbaiki," katanya .
Destria juga berharap pemerintah lebih memperhatikan para penjaga sekolah. Sebab, mereka juga berkontribusi menjaga kebersihan, keindahan, dan keamanan sekolah.
"Harapannya, para penjaga sekolah lebih diperhatikan pemerintah," katanya.
Sumber: KOMPAS.com (Farida Farhan)