Viral Hari Ini

Nasib Polisi Bogor Tendang Driver Ojol saat Lewati Jalan yang Hendak Dilalui Jokowi, Kini Dimutasi

Tindakan tegas akhirnya dilakukan kepada Aipda R setelah videonya menendang seorang driver ojol viral di media sosial.

TribunMataram.com Kolase/ Instagram @makassar_iinfo
viral video polisi tendang driver ojol 

TRIBUNMATARAM.COM - Viral video polisi Bogor tendang dan mengumpat pada pengemudi ojol saat melintasi jalan yang disterlisasi karena akan dilewati Presiden Joko Widodo, kini terancam dimutasi.

Tindakan tegas akhirnya dilakukan kepada Aipda R setelah videonya menendang seorang driver ojol viral di media sosial.

Dalam akdsnya tersebut, Aipda R terlihat menendang bahkan melontarkan kalimat tidak pantas kepada driver ojol yang tak sengaja melintasi jalan yang telah disterilisasi dari kendaraan.

Kapolresta Bogor Kota, Jawa Barat, Kombes Pol Hendri Fiuser memutasikan anggotanya, Aipda R usai insiden penendangan salah satu pengemudi ojek online (ojol) saat pengamanan rangkaian Presiden Joko Widodo di Tugu Kujang, Kota Bogor.

"Untuk anggota tetap kita lakukan tindakan, kita akan pindahkan dari fungsi pelayanan ke bagian staf (Polresta Bogor Kota)," ujarnya kepada awak media usai meminta maaf pada Komunitas Ojol di Mapolresta Bogor Kota Jalan Kapten Muslihat Kota Bogor, Sabtu (5/10/2019) malam, seperti dikutip Antara.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fiuser saat diwawancara usai memimpin Apel Pengamanan Hasil Rekapitulasi Pemilu, di Lapangan Sempur, Kota Bogor, Selasa (21/5/2019). (KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH)
Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fiuser saat diwawancara usai memimpin Apel Pengamanan Hasil Rekapitulasi Pemilu, di Lapangan Sempur, Kota Bogor, Selasa (21/5/2019). (KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH) ( )

Menurut dia, Aipda R dimutasi lantaran tidak bisa menahan emosi saat menghadapi pelanggar lalu lintas.

Aipda R dipindahtugaskan ke bagian administrasi agar tidak mengulangi perbuatan serupa.

"Karena bagaimana pun harus bisa menahan diri apa pun keadannya.

Walaupun capek lelah, itu harus bisa menahan diri," ucap Hendri.

Ia menjelaskan, kedua pihak sudah diberikan sanksi, baik Aipda R maupun ojol yang menerobos pengamanan, Holil (25).

Aipda R diproses oleh Propam Polresta Bogor Kota, sedangkan Holil diberikan sanksi berupa tilang.

Hendri menerangkan, peristiwa itu bermula ketika Satlantas Polresta Bogor Kota mengamankan rangkaian Presiden Joko Widodo di Tugu Kujang, Kota Bogor, sekitar pukul 11.30 WIB.

Saat itu, rangkaian Presiden Jokowi tengah menuju Istana Bogor dari Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Ketika jalan sudah steril, Holil tiba-tiba menerobos dari Jalan Pajajaran menuju Jalan Otista.

Usai rangkaian melintas, insiden penendangan itu terjadi.

Pada video yang beredar, Aipda R sempat menendang kaki dan memukul helem Holil sembari membentak.

"Hasil pemeriksaan kita berdasarkan saksi-saksi pengemudi ojol ini sudah diberhentikan, tapi tetap ngotot masuk sampai beberapa petugas menghadang akhirnya bisa diberhentikan," tutur Hendri.

Kedua pihak sudah sepakat berdamai. Keduanya saling memaafkan dengan masing-masing menerima tindakan. (Kompas.com/ *)

Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/05/22574111/tendang-pengemudi-ojol-anggota-polres-bogor-dimutasi

Seorang Oknum Polisi Diduga Tampar Seorang Perawat, Tak Puas dengan Pelayanan Pada Kakeknya

TRIBUNMATARAM.COM Seorang oknum polisi dari satuan Sabhara Polres Rembang, Jawa Tengah berinisial Y diduga telah menampar seorang perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rembang, Alimuddin Fahmy.

Saat ini kasus kekerasan yang menimpa tenaga medis tersebut diketahui sudah dilaporkan ke Mapolres Rembang.

Berdasarkan informasi, dugaan kekerasan fisik itu terjadi ruang HND (High Nursing Dependency) RSUD Rembang pada Kamis (26/9/2019).

Ketika itu oknum polisi tersebut beserta keluarganya tengah menunggui kakeknya yang tengah terbaring sakit. 

 Mangkir dari Panggilan Polisi, Farhat Abbas Malah Posting Foto Makan Semeja dengan Hotman Paris

Saat itu kakek dari oknum polisi tersebut mengalami Cardiac Arrest (henti jantung), sehingga tim medis langsung melakukan penanganan darurat.

Waktu itu Alimuddin bertugas melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) kepada kakek oknum polisi tersebut. 

Namun beberapa saat, tiba-tiba oknum polisi itu naik pitam membentak Alimuddin hingga menamparnya di hadapan sejumlah orang yang ada di ruang HND.

Tidak puas

Diduga oknum polisi tersebut tak puas dengan tindakan medis yang diupayakan oleh Amiluddin, sehingga melayangkan tamparan ke wajahnya.

"Kamu punya tenaga tidak?" bentak oknum polisi tersebut.

Pihak RSUD Rembang menilai jika tindakan penanganan dan penyelamatan pasien yang diupayakan oleh Amiluddin beserta tim medis telah berjalan sesuai standar operasional.

Dari kasus yang terjadi itu diduga telah terjadi kesalahpahaman, apalagi oknum polisi itu masih berusia muda yang rentan emosional dan panik melihat kakeknya yang kritis.

 2 Mahasiswa UHO Tewas Setelah Demo di Kendari, 13 Polisi Ditahan Tak Boleh Keluar Kantor

Ditangani Provos

Wakapolres Rembang, Kompol Sumaryono, membenarkan kasus dugaan penamparan yang dilakukan anggotanya terhadap perawat RSUD Rembang.

Menurut dia, kasus tersebut masih dalam penanganan Bidang Profesi dan Pengaman Polres Rembang.

"Iya benar. Yang bersangkutan sedang diperiksa Provos," ujarnya saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (1/10/2019). (Kompas.com/Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho/Aprillia Ika)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Tampar Perawat di Rembang, Diduga Akibat Tak Puas dengan Pelayanannya"

Viral Video Nenek Gendong Jenazah Cucu di Cilincing, Akhirnya Ditolong Polisi, Ini Kronologinya

TRIBUNMATARAM.COM - Viral video nenek gendong jenazah cucunya untuk dimakamkan, akhirnya ditolong polisi Cilincing untuk diantarkan, ini kronologinya.

Lagi-lagi viral, seorang nenek menggendong jenazah cucunya di Cilincing.

Dalam sebuah video yang beredar, nenek yang belakangan diketahui bernama Dian Islamiyati (36) terlihat menggendong jenazah cucunya yang meninggal di Puskesmas Kecamatan Cilincing.

Sebuah video yang menunjukkan seorang wanita sedang berjalan sambil menggendong jenazah bayi menjadi perbincangan di media sosial.

Dalam video yang di unggah akun Instagram @polsek_cilincing_humas itu, terlihat wanita tersebut ditolong oleh petugas kepolisian.

Dalam keterangan video disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di Jalan Akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara pada Selasa (17/9/2019).

Berdasarkan hasil penelusuran, wanita yang ditolong anggota kepolisian itu bernama Dian Islamiyati (36).

 Kronologi Pria Ditemukan Bersimbah Darah dengan Luka Sayat di Rel KA Jatinegara, Identitas Terungkap

 Pengobatan Alternatif yang Dilakukan Viral, Ningsih Tinampi: Awalnya Dari Suamiku Punya Selingkuhan

 Promo Terbaru Telkomsel Paket Data 20 GB Cuma Rp 100 Ribu, Berlaku 2 Hari 18-19 September 2019

 Revisi UU Segera Disahkan, DPR & Pemerintah Sepakat Permudah Pembebasan Bersyarat bagi Koruptor

Waktu itu, Dian tengah menggendong jenazah cucunya yang meninggal di Puskesmas Kecamatan Cilincing.

Dian pun menceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi.

Awalnya, anak Dian yang berinisial IAS (16) menjalani proses persalinan di Puskesmas Kecamatan Cilincing pada hari Selasa siang.

Namun proses kelahiran itu bersifat prematur karena bayi yang dikandung IAS diketahui meninggal saat berada di dalam kandungan yang baru berusia 28 minggu.

Setelah kelahiran tersebut, kata Dian, pihak puskesmas langsung memberikan surat kematian cucunya tersebut.

Dian ingin segera membawa jenazah cucunya itu untuk dimakamkan.

Pihak Puskesmas sempat menanyai dirinya bagaimana Dian akan membawa jenazah tersebut.

Ia mengatakan bahwa keponakannya sudah menjemput dirinya menggunakan sepeda motor.

Jadilah Dian dan keponakannya tersebut membawa jenazah cucunya itu menggunakan sepeda motor tersebut.

Namun naas, sepeda motor yang mereka gunakan mogok di Jalan Akses Marunda.

"Saat itu dalam keadaan macet, di perempatan KBN motor mogok karena kehabisan bensin.

Saya jalan sampai pom bensin.

Itu macet banget saya jalan pelan-pelan," kata Dian di rumahnya, Rabu (18/9/2019).

Dian yang panik lantas menggendong jenazah tersebut sambil berjalan kaki, sementara keponakannya itu disuruhnya mengisi minyak di SPBU terdekat.

Sekitar 100 meter berjalan, ia dipanggil oleh tiga orang personil kepolisian.

Polisi tersebut menanyakan mengenai jenazah bayi tertutup kain hitam yang sedang digendong Dian.

Setelah memberikan penjelasan, polisi tersebut lantas mengantarkan Dian ke kediamannya yang berada di Kampung Malaka I, RT 07/RW 12 Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

"Ya sudah terus saya diantarkan sampai ke sini, ke rumah.

Pak polisi itu juga sempat lama di sini, ngobrol-ngobrol," ucap Dian.

Sampai di rumah, Dian langsung menyegerakan pemakaman jenazah cucunya itu.

Akhirnya jenazah cucunya dikuburkan di TPU Malaka pada Selasa malam selepas ibadah shalat isha. (Kompas.com/Jimmy Ramadhan Azhari)

Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/18/11424201/viral-polisi-antar-nenek-yang-gendong-jenazah-bayi-sambil-jalan-kaki-di?page=all

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved