Tahu Ayahnya Takut Pada Hal Ini, Betrand Peto Gantikan Posisi Ruben Onsu: Sudah Ayah, Kakak Saja
Saat jalani prosesi adat NTT untuk angkat Betrand Peto sebagai anak, Ruben Onsu harus lakukan hal yang ia takuti. Betrand Peto dengan berani menolong.
Rupanya memindahkan sekolah Betrand Peto dari Manggarai Nusa Tenggara Timur ke Jakarta, Ruben Onsu memiliki cerita tersendiri.
Mengutip dari Kompas.com, inilah lima fakta kisah Bertrand Peto yang sempat syok bersekolah di Jakarta.
1. Tak mudah mencari sekolah
Menurut Ruben, tak mudah mendaftar sekolah untuk seorang murid pindahan.
"Orang masuk sekolah kan enggak gampang. Pada nanya, 'Betrand kapan sekolah' ya sabar. Masuk sekolah kan enggak gampang. Ada beberapa prosedur yang harus diikuti," kata Ruben.
• Antar Betrand Peto Hari Pertama Sekolah, Tingkah Nyeleneh Ruben Onsu dan Sarwendah Jadi Sorotan
Namun meski harus melewati beberapa prosedur, Ruben mengaku tak mendapatkan perlakuan khusus.
"Semuanya normal, tidak ada perlakuan spesial," kata Ruben.
2. Betrand bangun lebih pagi

Betrand kini harus menyesuaikan diri dengan jam sekolahnya di mana ia harus bersiap sejak pagi.
Pada hari pertama sekolah, Betrand sudah berangkat dari rumah Ruben pukul 06.00 WIB.
"Dia happy, dia syok aja karena harus bangun jam setengah 5 pagi. Jadi jam 9 harus sudah tidur. Itu sudah saya terapkan sebelum sekolah. Karena awal-awal di rumah saya, Betrand itu tidurnya jam 3 pagi. Saya ubah berkala," kata Ruben.
3. Syok dapat banyak buku pelajaran

Di hari pertama Sekolah, Betrand mendapat banyak buku pelajaran.
Rupanya hal itu membuatnya syok karena berbeda dengan kebiasaan saat di NTT.
"Dia juga syok karena di sini buku pelajarannya banyak. Karena kalau di sana katanya dia cuma bawa satu buku ditaruh di kantong aja gitu. Di sini pakai tas, dia bingung," ujar Ruben.