Viral Pria Dikubur Ternyata Masih Hidup, 7 Jam Setelah Pemakaman Pulang ke Rumah
Sunarto (40) Desa Gesikan, Kecamatan Grabagan, Tuban, Jawa Timur,yang dikabarkan meninggal dunia karena kecelakaan, ternyata masih hidup.
Akhirnya titik terang siapa sosok yang dimakamkan mulai terbuka, Pihak keluarga Wariim kemudian diberi tahu kejadian tersebut.
Kisah tersebut sempat viral dan menjadi perbincangan di media sosial setelah di unggah di grup Facebook Media Informasi Tuban.
SUMBER: KOMPAS.com (Hamzah Arfah/Editor : Rachmawati)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Pria yang Dikubur Ternyata Masih Hidup, Pulang Setelah 7 Jam Pemakaman hingga Motor untuk Jaminan Utang"

Aga Meninggal Saat Diksar Universitas Lampung, Ibunya Tulis Surat Menyentuh
TRIBUNMATARAM.COM - Foto selembar surat yang ditujukan kepada mahasiswa Fisip Universitas Lampung (Unila) yang tewas saat diksar, Aga Trias Tahta (19) viral di media sosial.
Surat yang ditulis oleh ibu Aga, Rosdiana (52) diposting oleh akun Facebook Eka Thirta Maharani, yang merupakan kakak Aga pada Selasa (1/10/2019) malam.
Pada keterangan foto dituliskan, "Surat Ibu untuk Aga".
Kakak kandung Aga, Gani Dewantara membenarkan surat itu ditulis sendiri oleh Rosdiana.
Surat itu ditulis sehari setelah Aga dimakamkan di TPU Dusun Wonokarto, Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, Lampung, Senin (30/9/2019).
“Iya, surat itu ditulis ibu sehari setelah Aga dimakamkan,” kata Gani saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (4/10/2019) pagi.
• Ditemukan Surat Kontrol Kejiwaan di Kos Mahasiswa S2 ITB yang Gantung Diri, Aku Tidak Kuat Lagi
Postingan itu mendapat respons begitu banyak dari netizen. Hampir seluruh komentar menyampaikan ucapan dukacita atas kepergian Aga.
Berikut surat yang ditulis sang ibu untuk Aga tercinta:
Berikut isi surat tersebut:
AGA..
Ibu minta maaf karena dengan senang hati membantu Aga pergi ke tempat pembantaian, tak ada jurang 15 meter yang telah diakui sebagai tempatmu terjatuh, yang ada tangan-tangan setan yang mencabik-cabik tubuhmu, menyeretmu, memaksa kerikil dan batu untuk sama-sama membuat parutan di sekujur tubuhmu, namun luka-lukamu tak membuat mereka merasa ngilu.