6 Fakta Baru Pasutri Pelaku Penusukan Wiranto, Jarak Usia 31 Tahun, Ini Pembagian Tugas saat Beraksi

Fakta-fakta terbaru pasutri pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto, terpaut usia 31 tahun, begini pembagian tugasnya saat lakukan penikaman.

Tribunnews Kolase/ YouTube
fakta baru pasutri pelaku penusukan Wiranto 

TRIBUNMATARAM.COM - Fakta-fakta terbaru pasutri pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto, terpaut usia 31 tahun, begini pembagian tugasnya saat lakukan penikaman.

Pasutri pelaku penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto berhasil dibekuk aparat kepolisian dalam kurun waktu yang tak lama.

Rupanya, keduanya baru saja melangsungkan pernikahan pada Agustus 2019 silam.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto diserang pasangan suami istri, SA dan FD (sebelumnya disebut FA), Kamis (10/10/2019) siang.

Penyerangan terjadi saat Wiranto turun dari mobil di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang usai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar.

Kejanggalan Pasutri Pelaku Penusukan Wiranto, Jarang Berbaur hingga Kepergok Warga Miliki Pistol

Pasangan suami istri yang menyerang Wiranto tersebut kemudian diamankan oleh petugas yang ada di lokasi.

Berikut fakta dari pasangan suami istri yang serang Wiranto di Pandeglang, Banten:

1. Beda usia 31 tahun

FD (sebelumnya disebut FA) lahir di Brebes, 3 Mei 1999. Saat ini usia FD berusia 20 tahun.

Sementara SA, yang disebut suami FD lahir di Medan pada tahun 1968 dan saat ini berusia 51 tahun.

Beda usia pasangan suami istri yang tinggal di rumah kontrakan di Desa Kampung Sawah, Pandeglang adalah 31 tahun.

SA disebutkan pernah menikah dan memiliki dua anak perempuan.

Mengapa Menkopolhukam Wiranto yang Jadi Sasaran Penusukan? Ada Anggapan Public Enemy

2. Disebut menikah pada Agustus 2019

Tim Gegana Polda Banten melakukan penggeledahan di kontarkan yang didiami oleh pasutri pelaku penusukan Wiranto di Pandeglang, Kamis (10/10/2019).
Tim Gegana Polda Banten melakukan penggeledahan di kontarkan yang didiami oleh pasutri pelaku penusukan Wiranto di Pandeglang, Kamis (10/10/2019).(KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)

Saefudin Ketua RT di Desa Sitanggal, Brebes tempat kelahiran FD mengatakan bahwa perempuan yang menyerang Wiranto tersebut belum menikah.

Namun dia mendapatkan kabar bahwa FD berencana melangsungkan lamaran.

Saat di Brebes, FD tinggal bersama orang tua dan kakak serta adiknya.

FD diceritakan sudah merantau sejak lulus Sekolah Dasar (SD) dan bekerja sebagai asistem rumah tangga.

Terakhir kali FD pulang saat lebaran tahun ini.

"Kalau pulang jarang hubungan sama tetangga. Terakhir pulang Lebaran kemarin.

Saat pulang ia sendirian. Tidak pernah bawa teman. Kan dia belum menikah," kata Saefudin.

Pernyataan berbeda disampaikan Mulyadi, ketua RT di Kampung Sawah, Pandeglang, tempat pasangan suami istri tersebut tinggal di rumah kontrakan.

Mulyadi mengatakan SA tinggal di rumah kontrakan sejak Februari 2019 bersama anak perempuan yang berusia 13 tahun.

Sekitar 3 bulan atau tepatnya Agustus 2019. SA meminta izin untuk menikah di Bogor.

"Dia minta izin menikah di Bogor, pas balik lagi ke sini sudah bawa istri, bercadar, sekitar 19-20 tahunan," kata Mulyadi.

3. Wiranto ditusuk laki-laki, perempuan lukai kapolsek

Tim Gegana Polda Banten melakukan penggeledahan di kontarkan yang didiami oleh pasutri pelaku penusukan Wiranto di Pandeglang, Kamis (10/10/2019).
Tim Gegana Polda Banten melakukan penggeledahan di kontarkan yang didiami oleh pasutri pelaku penusukan Wiranto di Pandeglang, Kamis (10/10/2019).(KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)

Aduy yang melihat langsung peristiwa penusukan di Alun-alun Menes bercerita awalnya pelaku laki-laki meluia Wiranto.

Kapolsek Menes Kompol Dariyanto yang dekat dengan Wiranto mencoba menghalau dan menarik pelaku.

Namun Dariyanto malah ditusuk oleh pelaku wanita.

"Yang tusuk Wiranto laki - laki, ditarik sama Kapolsek pelakunya. Pelaku lainnya yang perempuan langsung tusuk Kapolsek," kata Aduy kepada Kompas.com di Alun - alun Menes, Kamis.

SA alias Abu Rara mendekati Wiranto dan berpura-pura sebagai warga yang hendak bersalaman dengan pejabat.

4. Belati dan gunting

Lokasi Penusukan Menko Polhukam Wiranto di Alun - Alun Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Lokasi Penusukan Menko Polhukam Wiranto di Alun - Alun Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).(KOMPAS.com/ACEP NAZMUDIN)

Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir menyebut kedua pelaku menggunakan dua senjata berbeda saat beraksi menusuk Kemenko Polhukam Wiranto di Alun - alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019).

"Laki - laki dalam bentuk belati, perempuan gunting," kata Kapolda Banten di Alun - alun Pandeglang, Kamis (10/10/2019).

Kedua pelaku, kata Kapolda, memiliki tugas yang berbeda - beda.

Pelaku laki-laki menusuk Wiranto terlebih dahulu dan pelaku perempuan menusuk bagian punggung Kapolsek Menes Kompol Dariyanto.

5.Warga lihat ada pistol dalam rumah

Warga sekitar kontrakan pasutri penusuk Kemenko Polhukam Wiranto bercerita mengenai keseharian pelaku di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019).
Warga sekitar kontrakan pasutri penusuk Kemenko Polhukam Wiranto bercerita mengenai keseharian pelaku di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019).(KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)

Sheny, tetangga kontrakan pasangan suami istri SA dan FD mengaku pernah melihat pistol dan sejumlah buku agama saat masuk ke rumah kontrakan pelaku.

Saat itu ia hendak membeli pulsa.

"Saya lihat ada pistol, kata anaknya yang umur 13 tahun itu punya Abi (pelaku pria)," kata dia.

Sementara tetangga lain, Nita merasa janggal dengan perilaku pasangan suami istri tersebut.

Menurutnya pintu rumah kontrakanmereka sering tertututp walaupun mereka berjualan pulsa.

"Ya, memang jualan pulsa, tapi tapi enggak pernah itu gabung-gabung. Saya juga sampai gak tahu namanya, kita sempat curiga sih, tapi hati-hati takut timbul fitnah," kata Nita kepada wartawan di Kampung Sawah, Kamis (10/10/2019).

6. Presiden sebut pelaku penusukan sebagai teroris

Presiden Jokowi usai membesuk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Kamis(10/10/2019). Menko Polhukam Wiranto diserang dua orang setelah meresmikan Universitas Mathlaul Awal di Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10/2019).
Presiden Jokowi usai membesuk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Kamis(10/10/2019). Menko Polhukam Wiranto diserang dua orang setelah meresmikan Universitas Mathlaul Awal di Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10/2019).(KOMPAS.com/M ZAENUDDIN)

Presiden Joko Widodo menyebut, pelaku penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto sebagai teroris.

 "Tadi hanya beberapa beberapa menit setelah kejadian penusukan dengan pisau oleh teroris kepada Menko Polhukam Bapak Wiranto, saya langsung mendapatkan laporannya.

Dan saat itu juga saya langsung perintahkan yang ada di lapangan untuk segera dibawa dengan heli menuju ke Jakarta menuju ke RSPAD," kata Jokowi selepas menjenguk Wiranto yang tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Kamis (10/9/2019).

Menanggapi kasus tersebut, Presiden Jokowi mengajak masyarakat melawan terorisme dan radikalisme.

"Kepada seluruh masyarakat kami ajak bersama memerangi radikalisme dan terorisme di tanah air. Hanya dengan upaya bersama terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai ini," ucap Jokowi.

SUMBER: KOMPAS.com (Acep Nazmudin, Ihsanuddin)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/10/11/06460061/6-fakta-pasangan-suami-istri-serang-wiranto-beda-usia-31-tahun-hingga-ada?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved