Anaknya Korban Demo di Gedung DPR, Tangis Histeris Rosminah Ibunda Akbar Alamsyah: Anak Saya Disiksa
Ibunda dari Akbar Alamsyah, Rosminah menangis histeris hingga terjatuh ketika meratapi kepergian anaknya.
TRIBUNMATARAM.COM - Ibunda dari Akbar Alamsyah, Rosminah menangis histeris hingga terjatuh ketika meratapi kepergian anaknya.
Tangisnya semakin pecah ketika meninggalkan makam Akbar Alamsyah usai menjalani prosesi pemakaman di makam tanah wakaf, Jalan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).
Dia menangis hingga tersungkur tidak berdaya di antara makam makam yang ada di lokasi.
Beberapa sanak saudara yang ada di dekatnya pun kaget dan langsung membopong Rosminah
"Allahuakbar" teriak mereka yang kaget melihat Rosminah tersungkur.
Sambil menangis dengan histeris, Rosminah mengatakan jika anak bungsunya itu disiksa.
• Maulana Diduga Tewas Saat Demo karena Bentrok dengan Polisi, Tim Forensik Sebut Tak Temukan Darah
"Anak saya disiksa," kata dia. Suaranya bergetar karena dibarengi dengan isak tangis.
Namun kerabat yang berada di dekat berusaha menguatkan Rosminah.
"Sudah, yang kuat. Jangan ditangisi lagi," kata salah satu kerabatnya.
Rosminah pun dibopong menuju kediamanya yang tidak jauh dari makam tanah wakaf tersebut.
Sebelumnya, Akbar Alamsyah, korban dalam demo pelajar di sekitar Gedung DPR dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (10/10/2019) sore.
• 2 Mahasiswa yang Tewas Saat Demo di Kendari, Kasus Langsung Ditangani Mabes Polri
"Akbar telah tidak ada, tadi sekitar pukul 17.00 WIB dia sudah tidak bersama kita," ujar Rosminah dengan suara bergetar saat dihubungi kemarin, Kamis (10/10/2019).
Ia belum mengetahui apa penyebab anaknya meninggal. Sebab pada saat terakhir, dia meninggalkan Akbar sebentar untuk pulang ke rumah. Saat itu anaknya itu masih terbaring di ruang CICU.
"Saya juga kurang tahu. Pas saya ke rumah sakit, dapat kabar Akbar sudah tidak ada, minta tolong doanya ya," ucapnya. (Kompas.com/Walda Marison/Jessi Carina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menangis Histeris di Pemakaman, Ibunda Akbar Alamsyah: Anak Saya Disiksa..."

Maulana Diduga Tewas Saat Demo karena Bentrok dengan Polisi, Tim Forensik Sebut Tak Temukan Darah
TRIBUNMATARAM.COM - Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mengaku tidak menemukan bercak darah sedikit pun selama menangani jasad Maulana Suryadi (23) yang diduga tewas dalam kericuhan demonstrasi di DPR RI, Rabu (25/9).
"Saat saya terima di kamar mayat, tanda kekerasan aja tidak ada. Badannya bersih, kepala dan badan bersih.
Tidak ada jejak kekerasan seperti darah," kata Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Edi Purnomo, melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Pernyataan tersebut menjawab beredarnya kabar bahwa Maulana menjadi korban kekerasan peristiwa bentrokan fisik demonstran dengan aparat di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Bahkan dalam unggahan gambar di sejumlah media sosial, jasad Maulana yang tengah dikubur di salah satu TPU di Jakarta, mengeluarkan rembesan darah pada bagian tempurung kepala yang dibungkus kain kafan.
• UPDATE Kasus Viralnya Grup WhatsApp Pelajar STM, Bahas Bayaran Demo di Depan Gedung DPR
Edi menepis beredarnya kabar bahwa Maulana tewas akibat tindak kekerasan saat kericuhan berlangsung.
Edi beranggapan rembesan darah itu sebagai gejala wajar orang yang meninggal dunia.
"Viral video ada darah keluar, kalau orang meninggal memang seperti itu, keluar darah karena pecahnya pembuluh darah, karena faktor pembekuan.
Makanya, jenazah yang dikafani, ditutup lubang-lubangnya dengan kapas," katanya.
Dia juga menyebutkan bahwa penyebab kematian Maulana karena penyakit sesak napas yang dideritanya.
"Dia (Maulana) meninggal karena sesak nafas. Keluarganya bilang, dia punya riwayat sesak nafas," kata Edi.
• 2 Mahasiswa yang Tewas Saat Demo di Kendari, Kasus Langsung Ditangani Mabes Polri
Pihak keluarga, kata Edi, juga memberikan kesaksian bahwa riwayat penyakit sesak napas yang diderita Maulana, juga dialami oleh sang ayah yang lebih dulu meninggal dunia.
"Kakaknya juga menderita sesak nafas, bapaknya meninggal juga karena sesak nafas,"ucap dia.
Namun, saat tim medis menanyakan apakah sesak nafas itu dipicu TBC atau asma, kata Edi, pihak keluarga tidak memberi jawaban.
Laporan yang diterima kepolisian, Maulana dikabarkan tidak berniat ikut dalam aksi kericuhan.
• Polisi Amankan Pelajar yang Terlantar Setelah Ikuti Demo di DPR, Termasuk Anak SD!
"Kalau menurut laporan polisi, Maulana ada di lokasi kericuhan karena baru saja pulang kerja.
Bisa saja dia panik, lari-lari hingga sesaknya kambuh," ungkap Edi.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan seorang pedemo tewas saat demonstrasi yang berujung kerusuhan di sekitar Gedung DPR pada pada Rabu (25/9/2019).
Tito menegaskan pedemo yang tewas itu bukan dari kalangan pelajar dan mahasiswa namun kelompok perusuh.
Kapolri juga membantah penyebab kematian korban bukan karena tindakan represif dari aparat yang menangani aksi massa rusuh. (Kompas.com/Editor : Sabrina Asril)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata Polisi soal Cucuran Darah pada Jasad Maulana, Korban Tewas Kerusuhan di DPR"