Raut Abu Rara Jijik & Marah, Mimik Wajah Pelaku Penusukan Wiranto Dibaca Pakar Mikro Ekspresi

Seorang pakar mikro ekspresi, Poppy Amalya melihat adanya wajah jijik & penuh amarah yang ditunjukkan Abu Rara, pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto

Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
Tribunnews Kolase
mengapa Wiranto jadi sasaran penusukan? 

TRIBUNMATARAM.COM - Seorang pakar mikro ekspresi, Poppy Amalya melihat adanya wajah jijik dan penuh amarah yang ditunjukkan Abu Rara, pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto.

Melalui Instagramnya, Poppy Amalya membaca wajah Abu Rara yang terindikasi marah pada Wiranto.

Tak hanya wajah Abu Rara, Poppy Amalya juga mencoba membaca mimik wajah dua saksi yang berada di lokasi kejadian.

Dalam tulisan yang diunggahnya pada Kamis (10/10/2019) itu, Poppy Amalya menunjukkan arti ekspresi yang diperlihatkan dua orang saksi sekaligus pelaku penusukan, Syahril Alamsyah alias Abu Rara.

Poppy Amalya menyebut, Abu Rara terindikasi merasa jijik dan marah sesaat sebelum menusuk Wiranto.

"Pria yang menusuk Pak Wiranto, (memakai baju warna hitam), perhatikan wajah pelaku.

"Alis menukik tajam mulut agak sedikit di naikkan ke arah hidung.

"Indikasi adanya kemarahan dan jijik," tulis Poppy Amalya dalam unggahannya.

Tak cuma dari raut wajah pelaku, Poppy Amalya juga menyebut amarah Abu Rara juga terlihat dari caranya menggenggam senjatanya.

"Perhatikan genggaman tangannya terhadap belati yang begitu erat.
Mimik wajah Abu Rara dan dua saksi dibaca pakar mikro ekspresi
Mimik wajah Abu Rara dan dua saksi dibaca pakar mikro ekspresi ( )

"Indikasi adanya kemarahan memuncak dan terpendam," lanjut Poppy.

Poppy menjelaskan, pandangan jijik memang biasa diperlihatkan oleh pelaku penyerangan kepada korban-korbannya.

Dalam unggahan yang sama, Poppy Amalya juga mencoba membaca makna ekspresi dua orang saksi yang melihat langsung peristiwa penusukan tersebut.

"Pria mengenakan pakai berwarna putih, mengundikasikan memperlihatkan wajah marah terhadap pelaku.

"(Perhatikan alis), karena (pelaku) menusuk pak Wiranto," tambah Poppy.

Hal yang berbeda justru ditampakkan oleh saksi lain.

Pakar mikro ekspresi Poppy Amalya jelaskan makna di balik mimik wajah pelaku penusukan dan saksi.
Instagram @poppyamalya
Pakar mikro ekspresi Poppy Amalya jelaskan makna di balik mimik wajah pelaku penusukan dan saksi.

"Pria di belakang (memakai batik): alis turun dan mulut turun.

"Mengindikasikan Menandakan kesedihan melihat pak wiranto di perlakukan seperti itu," tulisnya.

Pada akhir unggahannya, Poppy Amalya berharap agar korban penusukan, Menkopolhukam Wiranto, untuk sehat kembali.

"Kita mendoakan semoga pak Wiranto lekas sehat kembali," tutup Poppy.

Mengapa Wiranto jadi sasaran penusukan Abu Rara?

Alasan mengapa Menkopolhukam Wiranto yang menjadi sasaran pernusukan oleh orang tak dikenal bernama Abu Rara.

Wiranto masih tergolek lemah setelah ditusuk oleh orang tak dikenal di kawasan Pandeglang, Banten.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal pada Kamis (10/10/2019).

Wiranto ditusuk saat tengah berada di Banten, seusai menghadiri acara peresmian di Universitas Mathail Anwar, Pandeglang Banten.

Akibat peristiwa penusukan ini, Wiranto mengalami dua luka tusuk pada perut sebelah kiri, dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Mengapa Wiranto yang menjadi sasaran?

Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Wiranto menderita luka dua tusukan di bagian perut dan polisi mengamankan dua tersangka suami istri Syahril dan Fitri Andriana yang diduga terpapar jaringan ISIS.
Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Wiranto menderita luka dua tusukan di bagian perut dan polisi mengamankan dua tersangka suami istri Syahril dan Fitri Andriana yang diduga terpapar jaringan ISIS. ((ANTARA FOTO/DOK. POLRES PANDEGLA))

 Fakta Sosok Abu Rara, Pelaku Penusukan Menkopolhukam Wiranto, Mantan Napi yang Juga Sarjana Hukum

Dalam jumpa pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, Kamis (10/10/2019), mengatakan, polisi mengamankan dua pelaku, seorang pria berinisial SA dan seorang wanita berinisial FA.

Menurut Dedi, polisi menduga kedua pelaku terpapar radikalisme ISIS, yang menjadikan pejabat publik yang dijadikan sasaran atau target.

Polisi juga mendalami kaitan keduanya dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Serangan terencana

Menanggapi dugaan awal polisi, pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan, target terhadap Wiranto merupakan serangan terpilih dan terencana.

“Terencana tapi enggak lama-lama banget. Mungkin sekitar sebulan dua bulan,” ujar Chaidar, saat dihubungi Kompas.com, Kamis sore.

Mengapa Wiranto? Ia menduga, pelaku menganggap Wiranto sebagai public enemy.

“Profil Wiranto dianggap public enemy, sering muncul," kata dia.

 Pasca Kerusuhan di Papua Ada Dialog dengan Pemerintahan, Wiranto Tegas Sebut Tak Ada Referendum

Menurut Chaidar, melihat pola serangan dan senjata yang digunakan, ia juga menduga ada kaitan dengan jaringan teroris seperti dugaan polisi.

“Kemungkinan memang kelompok JAD, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS. Kalau dilihat dari senjatanya pakai pisau, pakai domestic weapon, ciri ISIS. Pakai golok, senjata tajam, pisau dapur. Cara seperti ini sudah diperintahkan mereka 4 tahun lalu,” ujar Chaidar.

“Ciri kedua, suami istri. Kami menyebutnya itu family terrorism," lanjut dia.

Seperti diberitakan, selain Wiranto dan Kapolsek Menes, ajudan Wiranto dan tokoh masyarakat Fuad Syauki, juga mengalami luka serius.

Meski demikian, keduanya menjalani rawat jalan.

 Soal Kerusuhan Papua, Menkopolhukam Wiranto : Terserah Kita Mau Umumkan Jumlah Korban atau Tidak

Saat menjenguk Wiranto di RSPAD, Presiden Jokowi meminta masyarakat memerangi radikalisme dan terorisme.

"Kepada seluruh masyarakat kami ajak bersama memerangi radikalisme dan terorisme di tanah air.

Hanya dengan upaya bersama terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai ini," ujar Jokowi. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved