Tak Cuma Wiranto, Soeharto Juga Pernah Alami Percobaan Pembunuhan, Nyaris Diberi Racun Tikus

Tak cuma Menkopolhukam Wiranto yang mendapatkan serangan dari orang tak dikenal, mantan Presiden Indonesia, Soeharto bahkan hampir diracun tikus.

TribunMataram Kolase/ Tribunnews
Soeharto hampir diberi racun tikus 

TRIBUNMATARAM.COM - Tak cuma Menkopolhukam Wiranto yang mendapatkan serangan dari orang tak dikenal, mantan Presiden Indonesia, Soeharto bahkan hampir diracun tikus.

Mantan Presiden RI, Soeharto rupanya sempat hampir diracun tikus saat dirinya masih menjabat sebagai Panglima Konstrad.

Beruntung, berkat kejelian dan ketelitian sang istri, almarhumah Ibu Tien, nyawa Soeharto pun berhasil selamat.

Percobaan pembunuhan kepada Menko Polhukam Wiranto tadi siang mengegerkan publik.

Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal saat berkunjung ke Banten, Kamis (10/10/2019)

Wiranto segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.

6 Fakta Baru Pasutri Pelaku Penusukan Wiranto, Jarak Usia 31 Tahun, Ini Pembagian Tugas saat Beraksi

Nyatanya bukan hanya Wiranto saja yang mengalami percobaan pembunuhan.

Mengutip buku Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia, ketika G30S/PKI terjadi, perwira-perwira tinggi TNI AD menjadi sasaran pembunuhan.

Percobaan Pembunuhan Pada Soeharto, Ia Hampir Saja Mati Diracun Tikus
Percobaan Pembunuhan Pada Soeharto, Ia Hampir Saja Mati Diracun Tikus (tribunnews)

Bahkan jenderal kesayangan Soekarno. Ahmad Yani turut dibunuh sehingga mengakibatkan kekosongan di tampuk pimpinan tertinggi angkatan darat.

Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Pangkostrad dengan advis dari beberapa perwira tinggi TNI agar memegang kendali AD sementara waktu.

Entah disadari atau tidak, Soeharto kemudian 'masuk' menjadi sasaran pembunuhan G30S/PKI karena jabatan yang baru saja ia emban.

Kejanggalan Pasutri Pelaku Penusukan Wiranto, Jarang Berbaur hingga Kepergok Warga Miliki Pistol

Akibatnya, istri Soeharto, Ibu Tien menjadi tak tenang hatinya mengetahui sang suami rawan dibunuh karena tugasnya sebagai pimpinan tertinggi sementara AD.

Dirinya semakin was-was saat Soeharto tak mengabarinya ketika dirinya berada di rumah sakit menunggu Tommy.

"Maka saya nekad saja untuk pulang karena saya gelisah dan tidak betah lebih lama di rumah sakit.

Saya pikir, nanti kalau terjadi hal-hal yang lebih gawat anak-anak di rumah, saya di RS, nanti saya tidak bisa berbuat apa-apa." tulis Bu Tien dalam buku otobiografinya.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved