4 Fakta Penusukan Menkopolhukam, Usus Halus Wiranto Dipotong 40cm, Senjata Kunai Biasa Dipakai Ninja
4 fakta terbaru penusukan Menkopolhukam Wiranto, usus halus sang menteri harus dipotong 40 cm.
Panglimanya mengalah, oke kalau begitu kita percepat acaranya, dari Wamena, ke Jayapura, balik ke Jakarta.
Alhamdulillah bisa bersama-sama dengan bapak ibu sekalian," kata Wiranto saat pidato di kampus Universitas Mathla'ul Anwar, Kamis (10/10/2019), satu jam sebelum penusukan terjadi.
• Fakta Baru Penusukan Menkopolhukam, Abu Rara Stres & Ingin Dipenjara, Tak Tahu Sasarannya Wiranto
Wiranto seharusnya berkunjung ke Pandeglang pada Senin 7 Oktober 2019. Namun acara ditunda karena Wiranto ada agenda lainnya.

Agus Zaini, tenaga ahli Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, mengatakan usus halus mantan Panglima ABRI tersebut harus dipotong sepanjang 40 cm karena terluka kena tusukan.
Hal tersebut disampaikan Agus melalui keterangan tertulis, Jumat (11/10/2019).
"Alhamdulillah, pasca operasi kondisi Wiranto membaik, meski tetap harus menjalani perawatan. Ia percaya, bahwa Tuhan sebaik-baiknya tempat bersandar. Semoga Allah SWT tetap mencurahkan kasih sayang-Nya," lanjut dia.
Saat ini, Wiranto masih harus menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
3. Pelaku serang Wiranto dengan kunai

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, saat dikonfirmasi Kompas.com Jumat (11/10/2019) membenarkan senjata tajam yang dugunakan untuk menusuk Wiranto adalah kunai.
Kunai adalah senjata ninja yang digunakan untuk pertempuran jarak dekat.
Sementara itu pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan kunai notabene senjata asal Jepang dan mudah didapatkan.
Ia menyebut kunai atau samurai banyak diproduksi di Cirebon
Al Chaidar juga mengatakan untuk melihat apakah kelompok radikal berafiliasi dengan ISIS atau bukan, bisa dilihat dari jenis senjata yang digunakan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019) mengatakan penusukan oleh pelaku SA dilakukan secara spontan.
Kepada polisi, SA juga mengaku tidak tahu yang ditusuknya adalah seorang menteri.