Misteri yang Tersisa dari Kematian 3 Mahasiswa dalam Demo di Depan Gedung DPR yang Ricuh
Misteri yang tersisa dari kematian tiga mahasiswa dalam demo di depan Gedung DPR yang berakhir ricuh.
Namun, Akbar tetap memutuskan pergi menuju Slipi bersama dua orang temannya. Keesokan harinya, rumah nenek Akbar dihampiri oleh teman-temannya yang menginformasikan Akbar telah diamankan oleh aparat kepolisian.
Sesampainya di Polres Jakarta Barat, Rosminah hanya menemukan nama anaknya tertera pada data orang-orang yang diamankan. Kendati demikian, dia tak menemukan anaknya.
"Saya tidak dikasih tahu anak saya di mana dan yang jaga di sana malah minta saya datang lagi esok harinya untuk cari anak saya,” ucap Rosminah, Rabu (9/10/2019).
Rosminah pun memilih pulang ke rumah sembari menunggu informasi terkait keberadaan anaknya.
Tiba-tiba, dia mendapatkan pesan berantai yang menginformasikan Akbar dirawat di Rumah Sakit Pelni, Slipi, Jakarta Barat. Hasilnya pun mengecewakan lantaran Akbar dikabarkan dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Rosminah langsung menyusul anaknya di Rumah Sakit Polri. Di sana, akhirnya dia bisa menemukan Akbar. Setibanya di Rumah Sakit Polri, Rosminah kaget melihat keadaan anaknya.
Kala itu, Akbar dalam keadaan koma. Namun, tak ada penjelasan dari dokter maupun polisi terkait kondisi Akbar.
"Wajah dan matanya lebam. Kepalanya sudah diperban katanya habis operasi tulang kepalanya yang patah," kata Rosminah.
Pendapat lainnya terkait penyebab kematian Akbar juga disampaikan Mabes Polri. Mabes Polri mengklaim, Akbar Alamsyah bukan korban kekerasan polisi. Tetapi, Akbar terluka akibat jatuh saat menghindari kerusuhan massa.
Kesimpulan sementara tersebut didasarkan pada pemeriksaan saksi-saksi di tempat pemuda malang itu ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri, tepatnya di depan pagar gedung wakil rakyat, Senayan.
"Sementara, dugaannya bahwa yang bersangkutan luka bukan akibat kekerasan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra di Hotel Amaroossa Cosmo, Jakarta Selatan.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi yang mampu mengungkap teka-teki penyebab kematian tiga pemuda malang tersebut karena polisi dan keluarga memiliki pendapat yang berbeda-beda. (Kompas.com/ Rindi Nuris Velarosdela)