Kisah Usaha Anwar Jualan Gula Semut Sejak SMA, Kini Memiliki Omzet Hingga Rp 250 Juta
Anwar mengisahkan, dulu saat masih sekolah, dia kerap berjualan gula merah yang masih berbentuk cetakan untuk menambah uang jajan.
TRIBUNMATARAM.COM - Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten, dikenal sebagai penghasil gula semut.
Dari desa ini, puluhan ton gula merah nira berbentuk bubuk, diproduksi setiap bulannya untuk pasokan dalam negeri maupun ekspor.
Adalah Anwar (55) yang menjadi pelopor terkenalnya Desa Hariang sebagai sentra gula semut.
Usaha yang digeluti Anwar sudah berjalan puluhan tahun. Saat dia masih duduk di bangku SMA.
Anwar mengisahkan, dulu saat masih sekolah, dia kerap berjualan gula merah yang masih berbentuk cetakan untuk menambah uang jajan.
Sebagai orang kampung, hidup Anwar tidak berkecukupan. Bapaknya hanyalah seorang pensiunan tentara yang memiliki banyak anak.
Gula yang tidak laku dijual kerap meleleh, hingga dia memutar otak untuk mengakali gula yang sudah tidak berbentuk agar masih bisa dijual.
Pria tiga anak ini pernah mencoba berbagai cara untuk membuat gula tetap awet, hingga ditemukan formula dengan membuat gula lebih halus.
"Saat dihaluskan gula lebih kering, jadi akan awet karena kadar air kurang," kata Anwar saat berbincang dengan Kompas.com di Desa Hariang, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (13/10/2019).
• Tak Cuma Wisuda, Kaesang Pangarep Juga Dapat Penghargaan Wirausaha dari Presiden Singapura
Siapa sangka, saat itu gula yang dia haluskan secara manual dengan batok kelapa diminati banyak pembeli.
Hingga akhirnya Anwar lebih serius untuk memproduksi gula semut.
Sebutan gula semut, menurut Anwar, muncul lantaran bentuk gula berupa bubuk dengan tampilan mirip rumah semut.
Pada awal 1990, Anwar mulai mengajak petani lokal di Desa Hariang untuk membuat gula semut setelah permintaan yang semakin tinggi.
Jumlah petani yang dibina sempat turun naik, Namun, pernah merambah sembilan kecamatan di Kabupaten Lebak.
Di bawah naungan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mitra Mandala, Anwar kini memberdayakan 148 petani dengan luas lahan pohon aren 170 hektar.