Dikenal Cerdas, Siswa SMP Kupang Tak Pernah Besuk Ayahnya Dipenjara karena Bunuh Ibunya

YSS (14) siswa kelas VIII SMPN 9 Kupang ditemukan tewas tergantung di rumahnya di RT 03 RW 01 Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kupang pada Senin.

Editor: Asytari Fauziah
(KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)
Jenazah YSS (14), pelajar salah satu SMP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tewas gantung diri, saat dievakuasi aparat kepolisian setempat 

"Dia paling dekat dan disayang mamanya yang sudah meninggal," ujar Nahor.

Cerita di Balik Bocah SMP Kupang Bunuh Diri, Tinggalkan Wasiat untuk Ayah, Minta Dikubur Tanpa Peti

Bahkan, sejak ayahnya dipenjara, korban dan US tidak pernah sekalipun membesuk ke penjara.

"Dia tidak pernah membesuk bapaknya, hanya dua saudara perempuannya saja yang pergi," terang Nahor.

Sementara itu, bibi korban, Yosina Takaeb (47) mengaku bahwa YSS telah meninggalkan rumahnya sejak Sabtu (12/10/2019) lalu.

Yosina juga mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha mencari korban ke tempat-tempat saudara yang lain, namun hasilnya nihil.

"Hanya cari biasa saja, tidak ada pikiran sampai terjadi kejadian ini," papar Yosina.

Menurut pengakuannya, YSS sangat terpukul saat ibunya tewas di tangan ayah kandungnya sendiri.

Hal itu pula yang lantas membuat YSS sangat membenci ayahnya.

Dalam surat wasiat yang ditinggalkan YSS untuk keluarganya juga telah membuktikan hal itu.

Fakta Miris Bocah SMP di Kupang NTT Bunuh Diri, Menyesal Tak Bisa Bunuh Ayah yang Sudah Bunuh Ibunya

Surat wasiat korban bunuh diri yang diamankan Polsek Oebobo Polres Kupang Kota, Senin (14/10/2019).
Surat wasiat korban bunuh diri yang diamankan Polsek Oebobo Polres Kupang Kota, Senin (14/10/2019). (POS-KUPANG.COM/Gecio Viana)

"Dia selalu ingat mama dia, kalau ada masalah dan marah dia, dia selalu ingat mamanya dia," ujar Yosina.

Pihak keluarga mengaku sudah ikhlas dengan kepergian YSS yang begitu tiba-tiba itu.

Mereka juga menolak untuk dilakukan autopsi pada jenazah korban.

Setelah divisum, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka dan langsung dimakamkan.

Maksud Hati Mencari Nafkah di Malaysia, TKI Asal NTT Pulang dalam Kondisi Tinggal Potongan Tubuh

Adapun saat prosesi pemakaman, beberapa guru korban dari SMPN 9 Kota Kupang juga turut datang melayat ke rumah duka.

Menurut pengakuan wali kelas korban, Eti Wabang, korban dikenal sebagai anak yang cukup yang aktif di kelas.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved