Pengumuman Kabinet Kerja Jilid II
Sempat Membuat Penasaran, Jokowi Ungkap Alasan Masuknya Prabowo Hingga Nadiem Makarim
Berikut jawaban Jokowi terkait alasannya memilih sejumlah menteri, dari masuknya sang rival Prabowo Subianto sampai Pendiri Gojek Nadiem Makarim.
Presiden Jokowi memilih Fachrul Razi sebagai Menteri Agama karena menilai bekas wakil Panglima TNI itu memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah radikalisme.
"Kita ingin yang berkaitan dengan radikalisme, yang berkaitan dengan intoleransi itu betul-betul konkret bisa dilakukan oleh Kemenag," kata Jokowi.
• Jadi Salah Satu Menteri Terkaya yang Hartanya Capai Triliunan, Ini Sumber Uang Erick Thohir
Selain itu, Jokowi juga berharap Fachrul mampu memperbaiki kualitas pelayanan haji. Jokowi juga menekankan, dalam sejarah, Menteri Agama sebelumnya juga pernah diisi dari kalangan TNI.
Namun, hal itu terjadi sebelum reformasi. Pada era Orde Baru, ada dua Menteri Agama yang berlatar belakang militer.
Mereka adalah Letnan Jenderal (Purn) TNI Alamsjah Ratoe Perwiranegara dan Laksamana Muda (Purn) TNI Tarmizi Taher.
Tito Karnavian menjadi polisi pertama yang menjabat Mendagri. Jokowi mengaku menunjuk Tito karena pengalaman serta hubungannya yang baik dengan kepala daerah.
"Ya kita tahu pak Mendagri ini memiliki pengalaman di daerah, pengalaman yang baik di lapangan.
Hubungan pada saat beliau menjadi Kapolri dengan kepala daerah juga baik," kata Jokowi.
• Kini Jadi Mendagri, Tito Karnavian Dinilai Diselamatkan Jokowi dari Kegagalan Ungkap Kasus Novel
Dengan modal itu, Jokowi berharap Tito dapat berkoordinasi dengan baik ke seluruh kepala daerah untuk mengawal penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan investasi di setiap wilayah.
Caranya, dengan memastikan tiap kepala daerah menciptakan pelayanan publik serta tata kelola dunia usaha yang ramah dan cepat.
"Banyak dunia usaha yang ingin berinvestasi tapi sering terhambat di sini.
Juga menjadi tanggung jawab Pak Tito. Pak Tito memiliki pengalaman yang baik," ucap dia.
4. Jaksa Agung ST Burhanuddin
Presiden Jokowi menegaskan ia memilih ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung karena profesionalitasnya sebagai jaksa karier.