Pengumuman Kabinet Kerja Jilid II
Sempat Membuat Penasaran, Jokowi Ungkap Alasan Masuknya Prabowo Hingga Nadiem Makarim
Berikut jawaban Jokowi terkait alasannya memilih sejumlah menteri, dari masuknya sang rival Prabowo Subianto sampai Pendiri Gojek Nadiem Makarim.
"Jaksa Agung kita melihat juga pertama memang dibutuhkan orang dari internal biar juga bisa memahami hal-hal yang ada di internal Jaksa Agung," kata Jokowi.
Jokowi juga mengaku memilih ST Burhanuddin karena visinya yang lebih mengutamakan pencegahan korupsi.
• Miliki Tangan Dingin di Dunia Pertelevisian, Mengapa Jokowi Jadikan Wishnutama Menteri Pariwisata?
Ia membantah memilih Burhanuddin karena ia merupakan adik politisi PDI-P TB Hasanuddin.
"Saya kira itu yang membuat saya sangat tertarik. Bahwa seseorang saudaranya di partai saya kira tidak boleh melihat itu," kata Jokowi.
Ia pun menjamin Burhanuddin profesional dalam menjalankan tugas menegakkan hukum di Korps Adhyaksa.

Menurut Jokowi, sosok Terawan memenuhi kriteria sebagai Menteri Kesehatan, yaitu berpengalaman dalam manajemen anggaran dan personalia di sebuah lembaga.
"Saya lihat dokter Terawan dalam mengelola RSPAD memiliki kemampuan itu. Beliau juga ketua dokter militer dunia.
Artinya pengalaman track record tidak diragukan," kata Jokowi.
Selain berpengalaman dalam manajemen, Terawan juga dinilai mampu menangani bencana endemik.
• Jokowi Cuek IDI Tolak Terawan Jadi Menteri Kesehatan, Tegaskan Alasan Pilih Sang Dokter Cuci Otak
Hal ini menjadi pertimbangan karena wilayah Indonesia yang rawan bencana juga tak terlepas dari ancaman penyakit endemik.
Menurut Jokowi, Terawan juga memiliki orientasi preventif atau pencegahan.
"Itu yang dititikberatkan. Artinya berkaitan dengan pola hidup sehat, pola makan sehat, bukan titik berat pada mengurusi yang sakit. Jadi membuat rakyat kita sehat," ujar dia.
6. Menkumham Yasonna Laoly
Jokowi menyebut penugasan kembali Yasonna pada periode keduanya justru salah satunya untuk memperbaiki RUU yang dianggap bermasalah pada periode pertama lalu.
Sebelumnya, Jokowi memang sempat memutuskan menunda pengesahan empat RUU yang sudah dibahas pemerintah dan DPR karena protes masyarakat.